part.27

532 60 2
                                    

vote dulu ayoo
jangan lupa comment
happy reading 🙌






















•••

jimin sudah duduk di meja makan hari ini ayah dan ibu dari appa-nya ada di rumah mereka juga dan jangan lupakan dua sepupu tiri jimin yang ikut serta dalam sarapan pagi ini

Jang Sanghoon dan  Jang Sun Bi

sanghoon duduk berhadapan dengan jimin sedangkan sun bi duduk di sebelah sanghoon , di kanan dan kiri jimin ada nenek dan kakek -nya sedangkan di sebelah sun bi dan sanghoon ada nyonya park dan tuan park

jimin dan sanghoon tidak pernah memiliki sebuah ikatan persaudaraan yang baik , setiap bertemu pasti hawa hawa sengit selalu ada di antara mereka bukan jimin yang memulai tetapi sanghoon yang mulai lebih dulu

sanghoon selalu iri dengan jimin ,karena jimin lebih di prioritaskan oleh kakek dan nenek sedangkan sanghoon tidak, padahal mereka berdua sama sama memiliki perusahaan sendiri walaupun tetap saja kalau urusan harta dan tahta jimin tetap nomor satu di keluarganya bukan hanya di keluarga bahkan jimin nomor Ke-6 dari 10 pria terkaya di korea selatan dan jimin yang paling muda

sanghoon juga iri dengan kelengkapan orang tua jimin , jika saja ibu nya tidak meninggal dunia pasti sanghoon dan sun bi juga memiliki orang tua yang lengkap

berbeda dengan sun bi yang baik kepada siapa pun dia tidak memiliki jiwa iri seperti kakak-nya , sun bi sudah memilih jalan-nya sendiri ia sudah menjadi seorang psikolog terbaik selama 4 tahun se-korea selatan bahkan tahun ini sun bi memenangkan lagi julukan psikolog terbaik itu

di dalam ruangan itu hanya terisi suara dentingan dari sendok dan garpu , saat makan memang seharusnya tidak ada yang berbicara dan harus fokus dengan makanan masing masing , keluarga jimin memang di ajarkan untuk disiplin dan juga sopan santun , saat makan tidak boleh bicara apalagi duduk bersandar di kursi ,badan harus tegap layaknya seorang militer saat bicara pun tetap ada aturan kalau orang yang lebih tua belum membuka suaranya maka tidak boleh ada yang bicara sama sekali

jimin menyelesaikan sarapannya ia membersihkan mulutnya dengan tissue lalu, mengambil potongan apel yang bersih dan sangat berkilau seperti berlian sebagai pencuci mulutnya selesai makan apel jimin kembali membersihkan mulutnya

peraturan tetap peraturan

sebenarnya jimin malas melakukan peraturan peraturan yang semakin hari semakin memuakkan , semenjak ia mulai membangun perusahaannya sendiri jimin sudah mulai belajar untuk bebas sampai ia lupa kalau ia membawa pulang kebebasan hatinya sampai ke rumah

Kakek memecahkan keheningan di dalam ruangan itu , beliau menepuk pelan bahu jimin

"jimin , kapan kau menikah nak?" tanya kakek yang sontak membuat jimin terbatuk kecil karena sedikit terkejut dengan pertanyaan kakeknya , jimin segera meminum air mineral yang sudah di tuangkan oleh pelayan

sontak jimin tertawa kecil lalu , tersenyum pada kakek sang kakek membalas senyuman cucu laki laki-nya itu

"nanti kek , pekerjaan jimin masih tinggal sedikit lagi nanti bila sudah sedikit longgar jimin pasti akan menikah" ucap jimin yang berusaha meyakinkan kakeknya

" kapan lagi kau mau menunda? kau tahu bukan kalau kakek mu ini sudah mulai tua?" ucap sang kakek lirih , jimin tersenyum kecil

" jimin tidak masalah kek kalau sanghoon atau sepupu yang lain ingin menikah dan mendahului jimin"  ucap jimin lembut, sanghoon hanya memutar bola matanya malas , kakek menghela nafas pelan lalu mengusap bahu jimin

D E S T I N Y 1 || PJM ✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang