part.5

868 114 0
                                    

vote dulu yaa gak susah kok cuma pencet bintang aja







•••

Jimin membuka pintu ruangannya dan mempersilahkani gadis dibelakangnya masuk duluan namun hwara menggeleng waspada

Jimin terkekeh kecil lalu ia duluan masuk kedalam ruangannya dan duduk di kursi kerjanya jimin menyuruh hwara masuk

Namun lagi lagi gadis itu menggeleng

"Kenapa kau tidak mau hm?tenang saja aku tidak akan macam macam padamu"

"Aku tidak mudah percaya dengan orang" jawab hwara dingin

"Masuklah aku tidak akan menutup pintunya dan tidak akan menguncinya kau tenang saja,lagi pula di dalam sini ada cctv jika aku berani macam macam maka semua akan terekam jelas"

Hwara melihat ke sudut atas ruangan dan benar saja ada cctv yang menyala disana

Hwara perlahan melangkah

"Duduklah" ucap jimin sambil menenggak dagunya mengarah ke kursi di hadapannya

Hwara hanya menatap kursi itu lalu menatap kembali pria di hadapannya

"Atau kau ingin duduk di pangkuanku hm?" Goda jimin sambil menepuk pahanya

"Aku kira kau memang laki laki yang bisa menghargai wanita ternyata dugaanku salah" ucap hwara yang tidak berpindah dari tempatnya

"Kau masih gadis kan?belum menjadi wanita"

Hwara menyunggingkan senyuman smirknya lalu melipat tangannya di depan dada

"Wanita atau gadis sama saja mereka harus sama sama dihargai"

"Kupikir kau suka aku goda hm?"

"Maaf tuan, aku bukan wanita murahan, dan aku tidak di jual" jawab hwara

Jimin berdiri dari duduknya dan berjalan mendekat ke hwara

Biasanya wanita lain akan mundur dan tertabrak di dinding dan berakhir menikmati ciuman dari laki laki yang menghimpitnya

Namun hwara tidak mundur, ia tetap berdiri diam disana karna ia yakin dengan ucapan kai ssaem tadi

Kini jarak jimin dan hwara tinggal 10cm

Hwara tetap pada pendiriannya sambil melipat tangannya di depan dada sedangkan Jimin, kedua tangannya ia masukkan di saku celananya

"Kau lebih cantik jika aku lihat dari dekat" ucap jimin

"Kau lebih menyebalkan jika aku lihat dari dekat" balas Hwara yang membuat Jimin tersenyum gemas

"Kau tahu? aku sangat sulit mencintai seseorang"

"Kau tahu?aku tidak peduli dengan ucapanmu"

"Kurasa kau peduli karna barusan saja kau membalas ucapanku" jawab jimin yang membuat hwara diam seribu kata

Jimin tersenyum penuh kemenangan lalu ia mundur 2 langkah dari hadapan hwara

"Kau anak semester 3 dari BigHit University?" Tanya jimin dengan gaya cool

"Hm"

"Jurusan Bahasa dan sastra jepang?"

"Hm"

"Umurmu 19 tahun?"

"Kau penguntit" jawab hwara

"Ah tenang saja sayang, aku tidak akan sampai menguntitmu kedalam kamar,sebelum kau sah menjadi istriku"

D E S T I N Y 1 || PJM ✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang