Flower: Twenty Two

2.8K 336 14
                                    

Dress putih ini terasa sangat pas ditubuhku, aku sengaja memesan dress dari designer asal Bandung untuk kupakai di acara pernikahan Sena dan Davin. Melihat Sena yang sepenuhnya move on dan bahkan akan segera menikah dengan Davin membuatku merasa berbahagia untuknya. Aku senang seseorang yang dulunya seperti tokoh antagonis itu kini telah menjadi pemeran utama dalam kehidupannya sendiri.

 Aku senang seseorang yang dulunya seperti tokoh antagonis itu kini telah menjadi pemeran utama dalam kehidupannya sendiri

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Kamu sudah siap Ra?"

"Iya Kek, aku udah siap"

"Ya sudah ayo kita segera ke tempat acara, kita harus sampai sebelum akad nikah dimulai"

Aku mengangguk dan mengikuti kakek yang sudah terlebih dahulu menuju mobil. Akad nikah akan dilaksanakan satu jam lagi, aku tidak boleh sampai melewatkan momen paling berkesan dalam kehidupan adik sepupuku tercinta.

Pemandangan Sena memakai kebaya dan juga riasan khas pengantin takkan pernah aku lupakan dalam hidupku, senyumannya yang merekah terasa sangat tulus. Berbeda dengan dirinya yang dulu sering menangis dan terluka karena tidak bisa mendapatkan hati Rangga.

"Lo cantik banget Sena"

"Semua pengantin akan terlihat cantik Ra"

Dia sudah banyak berubah, Sena lebih suka memakai bahasa sopan saat berbicara denganku dan juga orang lain. Aura kedewasaan dan juga kepribadiannya yang baik begitu bersahaja dan menyenangkan untuk dilihat. Aku yakin sekali Davin telah banyak membuat Sena berubah, kisah cinta yang begitu indah setelah melalui lika-liku dalam hidupnya.

"Akad nikahnya sudah mau dimulai, kamu perlu bersiap-siap"

Sena tersenyum lalu mengangguk, dibantu ibunya Sena berjalan menuju tempat akad berlangsung. Sena didudukkan di tempat tersendiri sementara Davin duduk dihadapan penghulu dan ayahnya Sena, disamping mereka ada beberapa orang yang menjadi saksi pernikahan.

Akad nikah berlangsung dengan khidmad, aku tak bisa menahan haru saat Sena berjalan menghampiri suaminya seusai akad nikah. Momen itu terasa begitu membekas dalam hatiku, hingga rasanya aku tak sanggup menahan air mataku melihat adik yang sangat kusayangi menemukan belahan jiwanya.

"Selamat ya Sena dan Davin, gue bahagia banget akhirnya kalian bisa Bersatu juga, kalau ingat gimana kalian dulu yang hobi banget berantem, tentu pernikahan ini sama sekali nggak pernah terpikirkan"

Davin merangkul istrinya lalu menatapku dengan wajah meledek, bagaimana aku bisa lupa kalau orang ini dari dulu sifat menyebalkannya sama sekali tak hilang.

"Makasih banget kakak ipar, gue sama Sena kan udah sah nih, terus lo kapan nyusul?"

"Gue mah masih lama mikir soal begituan"

Davin mengangguk-angguk dan berbisik pada Sena, membuat wajah Sena memerah dan langsung menyikut Davin dengan cukup keras.

"Lo pasti habis ngomong jorok ya?" ucapku dengan penuh kecurigaan. Davin hanya mengangkat bahunya seolah membenarkan perkataanku, dasar pasangan baru maunya mesra-mesraan mulu.

Flower in the RainTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang