12 - Broken heart 💔

34 34 1
                                    

Suara ketukan sepatu dilantai marmer itu menggema diruangan yang sepi, angel berjalan lemas memasuki rumahnya yang amat sepi dan gelap "gelap banget, mungkin brian belum pulang" angel mengangguk mengiyakan.

Gadis lemas itu merebahkan tubuhnya secara perlahan pada sofa panjang, tangannya ia angkat untuk menutupi mata.

Otaknya berputar mereplay kembali momen saat dirinya dicium untuk ke dua kalinya oleh leo, namun kali ini dirinya malah ikut terhanyut menyecapi bibir manis leo.

"aaarrrrrgh fucking you, berhentilah memikirkan itu semua" angel memukul kepalanya kesal, sejak tadi otaknya tidak mau berhenti untuk memutar kejadian itu.

Brian menghentikan tangannya yang sedang fokus membuat sketsa "angel" gumamnya lirih.

brian berdiri dan pergi dengan langkah yang sedikit berlari menuju asal suara, dirinya mendengar jika angel berteriak. Apa ada sesuatu yang sudah terjadi kepada angel nya.

Melihat ruang tamu yang gelap membuat brian kesulitan mencari angel, dengan perlahan brian berjalan mencari angel "angel kamu dimana, apa kamu baik-baik saja?"

Angel membuka matanya dan segera duduk "brian kamu disini, aku pikir kamu belum pulang"

"no I'm in here, aku sudah pulang dari tadi. Sebentar aku mau ngidupin lambu dulu" brian berusaha mencari saklar

"jangan, aku ingin seperti ini sebentar saja" angel menarik tangan brian tak sulit untuk menemukan brian ditengah kegelapan untunglah pria korea ini memakai kaos merah jadi angel bisa melihatnya walaupun tidak terlalu jelas.

Brian tersentak ketika tangannya ditarik begitu saja, namun detik berikutnya raut wajah terkejutnya hilang ketika ia tau siapa orangnya.

"are you ok" tanya brian ketika ia merasakan angel menidurkan kepala dibahu lebarnya,

Brian tau ini adalah kebiasan angel ketika dirinya sedang merasa resah ataupun gelisah, sebentar lagi angel pasti akan memeluknya.

Dan benar saja tanpa menunggu lama tangan mungil itu merayap memeluk tubuh brian dari samping.

Angel semakin menenggelamkan wajahnya dileher brian, matanya tertutup dan hidungnya menghirup dalam-dalam aroma coklat yang sangat ia sukai.

"I'm ok, aku hanya ingin memelukmu dan aku sangat rindu aroma coklat ini.

Seperti biasa, brian tidak akan memaksa angel untuk bercerita baginya itu tidaklah penting. Dirinya hanya perlu menjadi seorang pendengar dan seseorang yang selalu ada ketika angel membutuhkan nya.

"thank you bri selalu menjadi seperti ini"

Usapan lembut pada lengannya membuat angel merasa tenang, memiliki sahabat seperti brian adalah sebuah keberuntungan bagi angel. Brian sahabatnya tidak pernah memaksa ataupun kepo dengan urusannya ketika angel mengatakan tidak apa-apa meskipun sebenarnya ada apa-apa brian hanya memberinya perhatian lebih agar dirinya merasa lebih baik. Seperti malam ini.

"brian" lirih angel

"hmm"

Angel menegakkan tubuhnya, kemudian mengajak brian untuk pergi ke balkon. Dirinya perlu udara segar saat ini.

"mau aku bikinin coklat hangat" tawarnya sambil mengelus surai angel pelan

Angel menggeleng, angel menarik brian untuk duduk diayunan rotan dan kembali menyandarkan diri di lengan brian.

"maafin aku bri"

Brian menggenggam tangan mungil angel, kepalanya ia tempelkan pada kepala angel "maaf untuk apa"

MY ANGEL (Hiatus) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang