35 - Lunch

4 3 0
                                    

Happy Reading
.
.
.






Angel memicingkan mata ketika melihat seorang pria mencurigakan yang sedari tadi menatap kerumahnya, dengan berpakaian serba hitam ditambah dengan wajah tanpa ekspresi membuat Angel semakin yakin jika saat ini dirinya tengah melihat seorang pencuri.

Niat awal ingin membuka pintu mobil Angel urungkan dan lebih memilih mengendap-endap kearah pria itu, sialnya sepertinya pria itu mengetahui niat Angel.

Pria berpakaian serba hitam itu meninggalkan tempat persembunyiannya dan itu membuat Angel reflek berlari berniat ingin mengejarnya.

"Sial, cepet banget larinya"

Bulu kuduk Angel meremang, pikiran negatif mulai bersarang diotak cantiknya. "Kalo beneran dia pencuri terus nasip gue gimanaaa dong" ucapnya dengan nada khawatir yang begitu kental.

Memutuskan abai, Angel kembali kedalam garasi dan pergi mengunjungi Luxury. Sepanjang perjalanan Angel terus memikirkan tentang pria misterius yang sepertinya memang memiliki niat buruk kepadanya.

Terlalu asik bergelud dengan pikiran negatif nya, Angel tersentak mendengar nada dering dari ponselnya.

Bocah bengek is video calling.

Begitu tulisan yang tertera dilayar ponselnya, "Apa" sapa Angel ketika selesai memempelkan ponselnya pada kaca depan mobil.

"Jutek bener, gak ada tuh sapaan yang lebih enak didengar"

"Gak ada, masih hidup lo? Gue kira udah end"

Brian terkekeh sambil mencomot kue kering dimeja nya "Kenapa sih sensi amat, biar gue tebak" pria itu mengusap dagunya dengan tangan, menampilkan wajah seolah tengah berpikir.

"Lagi datang bulan ya"

Angel mengangguk dan kembali fokus menyetir.

"Mau kemana"

"Kantor"

Angel kembali teringat tentang kejadian misterius tadi, sepertinya berbagi dengan Brian tidak ada salahnya.

"Brian" panggi Angel dengan wajah serius.

"Ya"

"Brian gue mau cerita serius, jadi dengerin gue baik-baik"

"Ok" Brian menutup bibirnya rapat-rapat.

Angel melirik Brian lalu memfokuskan lagi kejalan "Ada seseorang yang menguntitku"

"Hah, siapa"

"Ya gak tau lah, gimana sih"

"Jangan nething dulu, siapa tau kan itu bukan seperti dugaan kamu"

Angel berdecak dan menepikan mobilnya, kini gadis itu menatap penuh kearah ponselnya. Tepatnya pada Brian.

"Enggak Bri aku yakin, sebenernya sih aku udah beberapa kali mergokin dia, cuman awalnya aku bodoamat. Tapi setelah kesini aku jadi yakin kalo tuh orang punya niat jelek sama gue, maling mungkin" jelas Angel.

MY ANGEL (Hiatus) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang