Satu minggu berlalu setelah kepulangan angel ke jerman, kepergian itu menyisakan rasa kosong pada diri leo. Meskipun sebentar namun angel mampu membuat hati leo berantakan karena kehadiran nya.
Hari ini leo tengah mengadakan meeting bersama para investor, rapat ini sangat menentukan bagi pembangunan pabrik barunya.
Bolpoin pada tangannya memutar mengikuti gerakan jemari leo, kini fikirannya tengah melalang buana memikirkan angel. Sampai hari ini angel masih belum memberinya kabar, rasa gengsi dan egonya yang meninggi membuat leo enggan untuk menghubunginya terlebih dahulu.
"bagaimana pak menurut pak leo"
Semua mata tertuju pada leo yang asik bermain dengan polpennya, tatapannya kosong dan mulutnya tertutup sangat rapat. Semua orang yang ada disana saling pandang, hingga suara batuk yang sedikit keras berhasil membangunkan leo dari lamunannya.
Leo celingukan seperti orang oon, ia berdeham untuk menormalkan ekspresi wajahnya "ok sampai mana presentasinya"
"jadi bagaimana pak menurut bapak, apakah konsep ini cocok untuk pembangunan pabrik yang bapak rencanakan" ucap wahyu selaku orang yang tengah mempresentasikan proposalnya
"setuju"
Ucapan tanpa beban itu sukses membuat wahyu tersenyum dan mengelus dadanya "alhamdulillah aman" ucapnya dalam hati
"ok rapat kali ini saya sudahi sampai disini, terimakasih untuk semuanya" leo berdiri dan berlalu meninggalkan ruang rapat.
Dengan kasar ia masuk kedalam ruangannya, leo menghela nafas panjang "sial kenapa jadi gini sih" tangannya menarik dasi yang serasa mencekik nya saat ini.
Leo membuka laci dan mengambil sebotol wine didalamnya, dengan sedikit kasar leo membuka dan meminumnya.
Rasa panas yang menjalar pada tenggorokannya membuat leo memejamkan mata "apakah dia sampai dengan selamat" leo kembali menghela nafas panjang.
Jemarinya menyisir rambut kebelakang kesal, diambilnya ponsel pada saku celananya. Tatapannya seketika menghangat ketika melihat pose angel yang tersenyum tanpa beban.
"cantik" gumamnya lirih
"kenapa kamu tidak menghubungiku, apakah kamu sibuk?"
Dengan tatapan sendu leo mengusap foto angel pada ponsel nya "apakah kamu baik-baik saja" helaan nafas pelan keluar dari bibir tipisnya "bolehkan jika aku merindukan mu"
Hari-hari rasah seperti itu kini menjadi kebiasaan seorang leo methanan, kini harinya dipenuhi dengan kekosongan dan emosi yang terkadang tidak terkontrol.
Jika sudah seperti ini dirinya sangat merindukan mamanya, mungkin jika bersama mamanya rasa rindunya pada angel akan sedikit berkurang.
Leo memasuki halaman rumah megah yang sudah jarang sekali ia kunjungi, pantas saja mamanya itu akhir-akhir ini sering mengomel menyuruhnya untuk pulang. jika diingat-ingat leo terakhir pulang pada saat ulangtahunnya kemarin dan itu sudah 3 bulan yang lalu.
KAMU SEDANG MEMBACA
MY ANGEL (Hiatus)
Novela JuvenilDON'T FORGER FOLLOW ME 😎 K E B O H O N G A N Siapa yang mau untuk dibohongi, apalagi dibohongi oleh orang yang sudah dipercaya! Didalam sebuah hubungan, kejujuran adalah pondasi awal agar hubungan bisa langgeng sampai ke tahap yang lebih serius. ...