29 - Mall

7 11 7
                                    

Happy Reading 😘

S

uasana mall yang ramai tidak membuat ketiga orang yang tengah berjalan menuju supermarket itu terganggu, Brian memilih memasang earphone dan mendengarkan musik agar tidak mendengar pembicaraan Angel dan Leo yang membuat kesabarannya seakan tumpah dan membanjiri seisi mall.

Leo dengan senyuman yang terus terpasang diwajah dinginnya menautkan jarinya membuat Angel merona, hal sederhana tapi mampu membuat jantung Angel jedag jedug.

Melihat gadisnya yang merona membuat Leo gemas, tangannya yang bebas mencubit pelan pipi tirus Angel "Gemes banget" ucapnya lirih yang hanya bisa didengar oleh dirinya sendiri.

Ketiganya kini telah tiba didalam supermarket yang begitu luas, Angel mendorong troli dan membawanya menuju tumpukan daging yang begitu segar "Brian" panggilnya dengan senyum lebar.

Yang dipanggil menoleh kearah leo dengan senyuman miring "Kok gue sih yang dipanggil bukannya pacarnya" ucapnya songong dan pergi meninggalkan Leo yang hanya memasang wajah datar.

Leo menghela nafas pelan kemudian berjalan menyusul keduanya.

"Eh Bri tolong pilihin daging yang bagus dong hehehe akukan gak ngerti" ucapnya setelah Brian berdiri tepat disampingnya.

Brian yang mendengar itu segera melihat tumpukan daging yang tertata rapi disampingnya "Semuanya masih bagus keliatan dari kulitnya"

"Ok kalo gitu aku mau ambil yang banyak buat persediaan makan kita"

Leo yang melihat itu berdecak kesal, pasalnya kini ia seperti orang linglung yang tidak tau harus berbuat apa, dengan wajah kesalnya ia berjalan gontai menuju Angel. Pria bertubuh kekar itu memeluk tubuh Angel dari belakang membuat Angel terkejut bukan main.

"Lee... Leo what's wrong" ucap Angel terbata, matanya menangkap beberapa pasang mata yang memperhatikannya.

Leo menggeleng dan semakin menyembunyikan kepalanya di ceruk leher Angel.

Melihat pemandangan menyesakkan itu membuat Brian menatap sinis Leo, bisa-bisanya dia bersikap tidak wajar seperti ini hanya karena dirinya cemburu. Dasar childis.

"Angel aku mau beli peralatan melukis dulu, kamu belanjanya bareng Leo aja" ucap Brian.

Angel yang sedari tadi mengelus pucuk kepala Leo sedikit tersentak dengan suara Brian, oh sial bisa-bisanya Angel melupakan keberadaan Brian.

"Kenapa kita gak bareng aja Bri, aku bentar kok belanjanya"

Senyum manis menghiasi wajah putih Brian "Udah sana kamu bareng Leo aja, yaudah aku cabut dulu. Have fun Angel"

Pria korea itu melenggang pergi meninggalkan Angel dan Leo yang masih setia berperilaku seperti bocah.

"Leo" panggil Angel lirih, usapan pada kepala Leo kini berganti kepunggungnya.

"Kamu kenapa"

Tidak ada balasan yang ada Leo semakin mengeratkan pelukannya.

Angel menghela nafas lelah "Leo kita mau belanja, kalo kamu kayak gini bisa lama kita kelarnya"

"Kenapa kamu cuekin aku, kenapa manggil Brian bukannya aku"

Akhirnya pria bertubuh atletis itu mau membuka bibir tipisnya membuat angel terkekeh tidak percaya dengan alasan kekasihnya ngambek itu.

"Oh my gosh jadi kamu cemburu"

Leo melepaskan pelukannya dan menatap Angel dengan mencebikkan bibir kesal "Kok malah metawa sih, aku serius Angel"

"Aku manggil Brian karena dia tau banget masalah perdapuran Leo, dan aku tanya ini" Angel mengambil ayam didalam trolinya "Aku tanya mana yang bagus, siapa tau kan kalo ada ayam yang jelek"

Leo menyugar rambutnya kebelakang "Mulai saat ini kalo ada aku sama Brian duluin tanya ke aku dulu jangan sama dia, dan aku juga mau belajar tentang makanan yang kualitasnya bangus atau enggak mulai saat ini supaya kalo kamu tanya aku jadi ngerti" jelasnya panjang lebar.

"Dasar posesif" batin Angel.

"Iya Leo, yaudah yuk belanja lagi. Udahan dong marahnya gak asik ih belanja kalo mood nya ancur"

"Sun dulu" dengan tanpa melunya Leo mensejajarjan tingginya dengan Angel dan menunjuk pipi kirinya.

Angel melotot tidak setuju "Ih apaan maen sun sun gitu"

Leo mencebik dengan wajah yang dibuat sesedih mungkin "Kok gitu sih"

"Udah ayok" Angel menarik tangan Leo namun sayangnya Leo dengan kelicikannya menarik Angel hingga menubruk dada bidangnya.

Cup

Dan berhasil, satu kecupan singkat mendarat dipipi mulus Angel "Ayok" Leo menarik tangan Angel tanpa memperdulikan wajah shock Angel karena kejadian mendadak barusan.












Anyoooong reader .

Semoga kalian gak bosen sama cerita ini ya.

Oya jangan lupa untuk selalu comen dan vote dicerita aku.

Sarangeeeee eperibadi

Tbc.







MY ANGEL (Hiatus) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang