26 - Akhir Dari Penantian

12 13 0
                                    

Berada pada posisi antara dua orang yang mencintai kita adalah posisi yang tidak diinginkan oleh siapapun, aku bukan gadis yang baik yang dapat menerima dua hati secara bersamaan

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Berada pada posisi antara dua orang yang mencintai kita adalah posisi yang tidak diinginkan oleh siapapun, aku bukan gadis yang baik yang dapat menerima dua hati secara bersamaan.

Angel Leonardo.

Methan Company 📍

Suara samar-samar bunyi klakson dari luar kantor menjadi teman setia bagi seorang pria yang berdiri sambil membawa secangkir espresso ditangannya, pantulan sinar matahari menerpa wajah tampannya yang terpahat sempurna layaknya seorang dewa yunani.

Perlahan Leo meminum espressonya sambil tetap memperhatikan ramainya jalananan Ibu kota Jakarta, pikirannya melalangbuana memikirkan nasib hatinya yang sepertinya akan merasakan sakit karena cintanya ditolak.

Empat bulan ia menunggu kabar dari Angel namun sampai detik ini gadis itu sama sekali tidak pernah menghubunginya bahkan Angel tidak membalas pesan yang dikirim oleh Leo.


Bibir tipisnya mendesah pelan, pria itu berbalik dan melangkah menuju kursi kebesarannya "Gak seharusnya aku menyukai gadis itu, lihat kan sekarang aku menerima batunya"

Perlahan Leo meletakkan espressonya diatas meja kayu yang dilapisi kaca, bunyi notif dari ponselnya membuat Leo menghentikan niatnya yang akan membuka Laptop.

Raut muka yang awalnya lesu mendadak tegang ketika ia melihat siapa yang mengiriminya pesan, kelopak mata laki-laki itu mengerjap beberapa kali. Jantungnya tiba-tiba berdetak seakan ingin keluar dari tempatnya.

"apakah ini mimpi" Leo mencubit tangannya untuk memastikan apakah sekarang ia tengah bermimpi, namun sialnya ia merasa sakit dan itu menandakan ini bukanlah mimpi.

Dengan jantung yang terus berdegup Leo segera berlari menghampiri Angel yang sudah menunggunya di lobi, keringat dingin membasahi pelipisnya "Sial, ada apa dengan diriku. Mengapa aku seperti ini"

Dentingan bunyi Lift membuat Leo dengan spontan menegakkan badannya dan segera keluar ketika pintu sudah terbuka, pria dengan setelan kantor mahal itu mengedarkan pandangannya mencari seseorang yang sudah ia tunggu selama ini.

"Mencariku?" sapa sebuah suara dari balik badannya

Leo menegang ditempatnya, suara itu. Suara yang begitu familiar didalam pendengarannya. Angel mengernyit heran ketika Leo hanya diam dan tidak berbalik.

Gadis cantik itu berjalan dan berdiri dihadapan Leo, Angel melihat wajah pria yang sudah berhasil mengambil hatinya itu dengan alis terangkat sebelah.

"Kamu lagi sakit, wajah kamu pucet banget" Angel menempelkan telapak tangannya pada kening Leo.

Leo semakin menegang, jantungnya kini berdetak tidak normal "Sial sial sial, ada apa dengan diriku" rutuknya dalam hati.

"Emm kayaknya kamu emang lagi gak sehat, yaudah mending aku temuin kamu dilain waktu aja kalau kamu udah baikan" Angel tersenyum dan melangkah meninggalkan Leo yang masih terdiam.

Namun belum jauh Angel melangkah, sebuah lengan berotot tiba-tiba memeluknya dari belakang "aku gak sakit, aku cuma kaget dan gak nyangka aja kalau kamu sekarang ada disini"

Bagai pemandangan langka, semua karyawan yang ada disana saling tatap melihat bos pemarahnya tengah memeluk seseorang yang entah siapa itu.

Angel tersenyum dan berbalik, kini kedua anak manusia itu tengah saling tatap tanpa mengeluarkan suara. Tiba-tiba Angel mengangkat tangannya dan memperlihatkan sebuah cincin yang dikelilingi dengan permata putih tengah tersemat cantik di jari manis putihnya.

Lagi-lagi Leo dibuat tak percaya dengan apa yang ia lihat "ii... Itu cincin"

"Iya ini cincin kamu" potong Angel

Leo melihat cincin itu lama lalu mengalihkan atensinya pada sosok cantik yang tengah tersenyum manis "itu artinya kamu terima aku"

Angel mengangguk sambil terus tersenyum cantik.

"beneran"

Lagi-lagi Angel hanya mengangguk.

Dengan senyuman lebar Leo memeluk Angel bahagia tanpa memperdulikan sekitarnya "Thank you, aku berjanji akan memperlakukanmu sebagai ratu dihidupku"

Angel terkekeh "tidak perlu berlebihan, aku hanya ingin kamu selalu jujur tentang apapun itu agar kita saling mengenal"

Pria yang tengah Berbung-bunga itu mengangguk dan melepaskan pelukannya "Aku berjanji" setelah mengatakan itu Leo membawa tangan Angel dan mengecupnya lama.

Semua orang yang melihat itu berteriak histeris dan berjingkrak tak jelas "Aduuuh so sweet banget sih, gue gak nyangka kalau pak Leo bisa seromantis itu" celetuk salah satu karyawan Leo.

Melihat pemandangan didepannya membuat laki-laki yang tengah berdiri didepan mobilnya meremas dadanya yang terasa sakit.

Brian membuang nafas berat, air matanya tiba-tiba menetes bebarengan dengan Leo yang mengecup mesta tangan Angel "Kenapa sakit sekali" lirihnya.

Dengan kasar Brian menghapus air mata yang dengan lancangnya mengalir dipipinya "Harusnya aku bahagia, ini adalah keputusan yang aku pilih sendiri" ucapnya kemudian berbalik dan masuk kedalam mobil.

Brian menghidupkan mobilnya dan berlalu meninggalkan Methan Company.









Tbc.

MY ANGEL (Hiatus) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang