🔅 Chapter 29 🔅

12.2K 1K 1.6K
                                    

        "Bagaimana?"

        Jimin menanti jawaban dokter kapal milik Hawkins Jack di seberang kasur. Mengawasi setiap tindakan Yoongi yang sedang memeriksa keadaan pria pemegang hirarki tertinggi kapal. Sementara yang diperiksa sendiri, sedang terpejam di tengah ranjang dengan peluh bersarang di kulit lehernya.

        Tepat setelah Jimin berteriak meminta pertolongan, kru kapal bergegas menaiki sekoci dan menjemput dokter kapal untuk datang ke daratan. Yoongi segera mengangkut peralatan medisnya dan meninggalkan Taehyung yang masih terlelap di atas tempat tidur. Awak kapal tidak mungkin memanggil dokter umum, karena itu sama saja dengan mengungkapkan jati diri mereka yang sedang menyamar.

        "Ini karena sifat keras kepalanya sendiri. Lukanya terinfeksi, dan itu memicu demam baginya." Yoongi menggelengkan kepalanya. Sedikit heran dan juga ingin marah. Sebelumnya, dirinya sudah memaksa Jungkook untuk mendapatkan jahitan, tetapi kaptennya benar-benar berkepala batu.

        Masalahnya luka tembak di bahu Jungkook sering kali mengeluarkan rembesan darah. Luka itu tidak kunjung mengering karena tingkah Jungkook sendiri. Ia terus menggunakan tangan dengan bahu yang terluka, beban berat tidak membantu sama sekali dalam proses penyembuhan luka, akibatnya jadi seperti ini.

        Lihat sekarang, lukanya terinfeksi dan juga terserang demam. Mungkin kelelahan dan juga beban pikiran membuat Jungkook jatuh sakit. Yoongi sendiri sudah mendengar dari keterangan beberapa awak kapal, bahwa kapten telah membakar habis pos-pos prajurit Britania dan bertarung dengan tangannya sendiri. Kemarahan membuat Jungkook terlena dan abai.

        "Lalu apa yang harus kita lakukan sekarang?" Jimin menatap khawatir kepada sosok yang tertidur. Semalam Jungkook benar-benar seperti orang yang berbeda. Ia seperti anak kecil yang menangis mencari keberadaan ibunya. Kedua kalinya Jimin melihat Jungkook bisa serapuh itu.

        Yoongi membenahi kain kompres di kening Jungkook, sebuah kain yang digunakan oleh Jimin untuk menurunkan demam si Pria pemimpin bajak laut. "Aku akan membuat obat untuknya, tetapi mungkin memerlukan waktu yang lama."

        Jika diingat-ingat beberapa persedian obat yang ada di tasnya tidak terlalu lengkap. Harusnya Yoongi sudah mengisi stok sejak kemarin, tetapi kapten tidak mengijinkannya turun ke daratan. "Aku kehabisan salah satu bahan obat, dan aku masih harus menelusuri seluruh titik kota untuk menemukannya."

        "A-apa itu?" Kening Jimin mengernyit, barangkali ia tahu dimana harus mendapatkannya di kota Haiti ini.

        "Daun Ginkgo." Jawab Yoongi, sambil menyodorkan catatan medisnya yang berisi gambar daun Ginkgo. Suatu tanaman yang berfungsi untuk mengobati luka infeksi.

        Jimin mempelajari setiap lekuk garis tinta hitam, bentuk daun Ginkgo mirip seperti kipas yang sedang terbuka. Gambaran Yoongi benar-benar detail dan terlihat nyata. Jimin merasa tidak asing dengan tanaman yang dimaksud oleh Yoongi.

        Sepertinya ia pernah melihatnya baru-baru ini, kalau tidak salah ....

        "Oh! Aku tahu dimana tempat yang menyediakan tanaman herbal!" Jimin menjentikan jarinya. Kemarin, saat dirinya berjalan-jalan sendirian, ia melihat sebuah kedai yang menjual tanaman herbal. Jika tidak salah ingat, Jimin yakin di sana tersedia tanaman yang berbentuk sama seperti gambar di buku catatan milik Yoongi.

        Kelereng hitam kepunyaan Yoongi berbinar, akhirnya ada titik terang. Hanya saja, mungkin dirinya masih harus menyusuri hunian penduduk Britania di pulau Haiti, karena ia tidak tahu persis letak tempat yang dimaksudkan Jimin. "Diman-"

🔅 Stealth 🔅 》KookMinTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang