🔅 Chapter 23 🔅

10.1K 951 734
                                    

        Birai merah muda mencebik jengkel. Kelopak mata menyanyu pertanda sedang kesal. Kepalanya merunduk, menolak menatap sosok di depan wajah. Sementara deret jemari disibukkan- Ralat! Dipaksa sibuk untuk mengancingkan pakaian orang lain.

        "Don't put your mouth like being Hang the jib."

        Hembusan napas menyentuh di puncak kepala. Perbedaan tinggi yang nyaris terlampau jauh membuka kesempatan bagi pemilik kalimat untuk mengusili yang termanis. Melihat tangan-tangan lentik membantunya mengancingkan baju, membuatnya semakin bersemangat untuk mewarnai hari dengan menggoda tawanannya hingga pipi gembil memerah padam.

        "Aku tidak paham dengan bahasa perompak."

        Jimin, yang menjadi asisten dadakan dalam urusan 'kancing-mengancing' baju, bersungut-sungut pada pria bertubuh besar. Sejak pagi, Jungkook selalu merecoki aktivitasnya. Pertama membantu menyiapkan pakaian, kedua membantu membaluri obat pada luka tembak, dan sekarang? Jungkook memintanya untuk mengancingkan pakaian.

        Apa tangan seorang kapten Hawkins Jack mendadak jadi tidak berfungsi?

        Jadilah si Manis bermata biru sudah bergumam-gumam dongkol sedari puluhan menit yang lalu.

        "Kau pikir ini karena ulah siapa?"

        Pertanyaan mengandung makna sindiran tertuju bagi Jimin. Merujuk pada luka tembak yang bersarang di pundak lebar Jungkook. Sepertinya Jungkook hendak 'memeras' Jimin agar merasa berhutang budi karena telah menyelamatkan Taehyung.

        "Ck, iya, iya!" Jimin mempercepat gerakan tangannya. Ia menautkan kancing-kancing secepat mungkin, agar tidak perlu berlama-lama berdiri di dekat Jungkook dengan jarak hanya sebatas jengkalan tangan.

        "Kau tidak berniat memberiku sesuatu?" Jungkook bertanya tiba-tiba.

        Kening Jimin mengernyit, tangannya berhenti bergerak. "Memangnya apa yang harus aku berikan kepadamu?"

        "Ini. " Jungkook memiringkan wajahnya, lalu menyodorkan pipi kanannya. "Yang satu ini, belum menerima ucapan terimakasih." 

        Masih teringat jelas kecupan polos malam lalu yang membuat Jungkook ingin merasakannya sekali lagi. Pipi kiri sudah merasakan manisnya madu, sekarang waktunya pipi kanan.

        "Ja-jangan mengada-ada!" Jimin menjadi gugup. Agaknya mulai menyesali tindakan spontannya semalam. Lihat saja, Jungkook jadi meminta hal yang tidak-tidak. 

        Saat kedua sisi baju telah bertaut, Jimin membalik tubuhnya dan mengambil Leather sling kepunyaan Jungkook. Sling khas bajak laut yang berfungsi sebagai wadah pistol laras pendek, belati dan juga hal-hal lainnya yang tidak dimengerti oleh Jimin. Ia mengangkat benda panjang itu dan bersiap memasangkannya di sekeliling bahu dan pinggang Jungkook.

        "Tunggu." Jungkook menangkap lengan yang mengudara. Ia mengambil alih Leather sling dari tangan Jimin. "Bahuku masih belum bisa membawa beban terlalu banyak." Memindahkan Leather sling di tangan kirinya, lalu menatap Jimin lekat-lekat.

        "Aku ingin kau yang memakainya."

        "H-huh?!" Jimin terkejut bukan main. Bibirnya sampai terbuka karena dibuat bingung dengan pernyataan tiba-tiba.

        Apa maksud Jungkook? Bagaimana bisa ia meminta dirinya memakai aksesoris bajak laut dengan tumpukan besi logam yang menggantung?

        Jimin tidak mau memakai semua perlengkapan itu, semua orang pasti akan mengira dirinya memang seorang bajak laut. Selain itu.......

🔅 Stealth 🔅 》KookMinTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang