Ujung bahtera kayu menyentuh pinggiran pelabuhan. Bilur-bilur tirta biru di bawahnya mengayun pelan seraya menelan jangkar besi. Kain layar dilipat dan kemudi dikunci pada posisi yang aman. Akhirnya si Cantik 'Joan' sampai di tujuannya, pulau Mayaguana.
Kru kapal sibuk hilir mudik mempersiapkan papan penyambung menuju daratan, mereka menyediakan jalan bagi tiga orang pemimpin pelayaran; Lora, Seokjin, dan Yoongi.
"Aku tidak menyangka jika mereka semua akan menyetujui surat undangan kita." Seokjin terkejut melihat kumpulan kapal-kapal bajak laut di sepanjang pinggiran dermaga. Dari yang paling besar hingga ukuran terkecil berjajar apik searah bibir pantai. Pria-pria bertubuh gempal memasang ekspresi gahar di atas masing-masing geladak.
Wanita berambut ginger red mengangguk, "Lagipula siapa yang bisa menolak Hawkins jack?" timpalnya. Ya, siapa yang akan berpaling saat membaca nama Hawkins jack tertera di akhir deret paragraf surat?
Saat keberangkatan menuju pulau Mayaguana, Lora mengirimkan bergulung-gulung surat undangan kepada seluruh kelompok bajak laut pemegang wilayah Karibia. Ia meminta semua pelaut terhebat untuk datang menuju pulau yang akan dijadikan tempat pertemuan penting. Tempat ternetral bagi para kapten bajak laut untuk mengadakan diskusi tanpa mengangkat senjata dan campur tangan adu tinju.
"Ahoy!" Seruan nyaring terdengar di sisi barat pelabuhan. Seorang pria dengan topi tricorne dan sepatu boots sepertiga betis melambai ke arah barisan awak kapal Hawkins jack. "Wah, wah....sang Penyelenggara pertemuan sudah tiba." Lalu manik matanya berlarian ke atas poop deck si Cantik Joan, mencari-cari keberadaan seseorang.
"Dimana Caspian?" dan sang Kapten adalah orang yang paling pertama dituju.
Yoongi menoleh, menatap Lora- sedangkan Lora memalingkan pandangan ke arah Seokjin, dan Seokjin sendiri malah beralih menghadap Yoongi. Mereka saling melempar tatapan, berdiskusi melalui isyarat mata. Tetapi, tidak ada yang bisa mereka tangkap pada dialog tak berlisan satu sama lain.
Bagaimana bisa? Karena sebenarnya mereka tidak tahu jawaban mana yang harus diberikan, jawaban yang tidak terkesan mengejutkan.
Maksudnya, tidak mungkin mereka langsung mengatakan jika kapten terhormat dari Hawkins jack tidak sedang bersama mereka. Kapten tertinggi tidak menghadiri pertemuan penting yang notabene diselenggarakan atas prakarsa Hawkins jack sendiri. Lebih tidak mungkin lagi, jika mereka mengungkapkan keberadaan Jungkook sebelum rapat akbar dimulai, yaitu terjebak di sarang kaum Britania - Jamaica.
"Itulah yang akan kami bicarakan." Yoongi berdeham. Mengenyahkan keheningan yang mengudara karena tiga bibir tak kunjung memberikan jawaban. Seketika membuat bingung sosok pria yang mengajukan tanya.
"Pertemuan ini berkaitan dengan kapten kami....dan Britania...." Imbuh Yoongi. Terdengar lirih di akhir kalimat. Rasa gugup menghampirinya tiba-tiba, bukan karena takut menghadapi puluhan bajak laut saingan Hawkins jack, hanya saja ia tidak siap menerima reaksi semua orang usai mendengar kapten Hawkins jack yang menghilang.
Yoongi menggulirkan obsidian hitamnya pada lusinan perompak yang kini menatapnya penuh intens. Ia mengangguk, "So let's start the Brethren court."
🔅🔅🔅🔅🔅🔅🔅
Tiga pasang mata sedang mencuri-curi pandang ke arah pintu bangunan bertuliskan 'penjara kota', sambil berpura-pura berminat meminum secangkir teh pahit di salah satu kedai roti. Kira-kira tempat yang mereka singgahi berjarak lima belas meter, cukup aman untuk dijadikan tempat pengintaian. Bersembunyi dibalik kerumunan penduduk Jamaica yang sibuk berlalu-lalang di jalan setapak.
KAMU SEDANG MEMBACA
🔅 Stealth 🔅 》KookMin
Aventura. "Dengar, manis, apapun yang telah memasuki kapal ini, akan selalu menjadi milikku." Remedy.... Seingat Jimin, ia baru saja memejamkan mata setelah menjalani aktifitas yang berat, maklum dia...