Warning: some trigger content!
🔅
"Berhenti!"
Satu kata dengan intonasi tinggi kontan menghentikan puluhan kaki para serdadu. Lengkingan itu menggema di malam yang tak lagi sunyi, dan mampu menahan pergerakan dari barisan prajurit bersenjata lengkap. Sebuah perintah mutlak dari seorang pemuda manis ternyata sanggup menandingi titah utama dari Oscar Franciss.
"Kalian tidak bisa menyentuhku." si Manis Oswald lah yang menghardik. Sapphire birunya menatap sengit ke arah jajaran prajurit satu persatu. Mengirimkan sinyal peringatan menyerupai ancaman, agar tidak ada satupun dari mereka yang boleh mendekatinya.
Mata Jimin menusuk tepat pada iris cokelat kepunyaan Oscar. Dagunya terangkat khas wibawa bangsawan darah biru, sementara tangan kanannya masih setia menggenggam jari-jemari kapten Hawkins jack. "Jika kalian berani mendekat, aku akan membawa perkara ini ke depan kementerian atas tuduhan tidak berdasar."
Tuturnya tegas tanpa keraguan. Menohok Oscar sekaligus jajaran prajurit yang mengepung. Jimin tidak bodoh untuk mengetahui permainan politik dan ia tidak buta untuk memahami aturan hukum negara kelahirannya. Oscar tidak bisa menahannya dan melabelinya sebagai penjahat tanpa bukti-bukti yang kuat. Menangkap seorang bangsawan tanpa sebab ataupun perintah resmi dari otoritas negara setempat, sama saja dengan tindakan ilegal.
"Back off." Desis Jimin kepada pria-pria gempal bercoat merah. Ia menatap risih pada tangan-tangan yang nyaris menggapai dirinya dan Jungkook.
Suasana mendadak hening, hanya derik jangkrik dan gemeletuk api obor yang bersahutan. Udara malam dua kali lipat lebih menusuk. Pasang-pasang mata prajurit saling bertukar pandangan satu sama lain, seakan sedang berbagi dilema yang sama. Nyali menciut, bangsawan yang mereka hadapi memiliki gelar prestisius.
Perlahan-lahan puluhan tumit berlapis sepatu besi bergeser mundur, bimbang apakah harus tetap menyergap ataukah memilih sisi yang aman. Pasalnya ada dua putra darah biru yang memberikan perintah berlawanan, Oswald dan Franciss. Satu dari keduanya adalah pemegang armada kelautan Britania, sedangkan satu yang lainnya memiliki status sosial lebih tinggi.
"Ha. Ha. Ha....Sungguh ironi yang lucu." Di tengah kesunyian, tawa kecut menelusupi ketegangan. Oscar terkekeh menyaksikan tingkah pemuda manis yang rupa-rupanya tidak bisa diremehkannya. "Sekarang kau menggunakan status darah birumu, padahal sejak kemarin kau terlihat senang menyandang simbol kaum rendahan."
Alis kanan terangkat naik, lidah Oscar menekan kata 'kaum rendahan' seraya mengalihkan tatapan penuh hina kepada Jungkook. Ia memindai penampilan Jungkook dari ujung kaki hingga ujung kepala. Jika ditelaah, ia merasa jauh lebih baik dari kapten bajak laut itu. Lalu, mengapa Jimin bisa tertarik dengan pria yang memiliki asal-usul tidak jelas?
"Kenapa, Jimin? Kenapa kau lebih menyukai penjahat itu?" Oscar berdecak tidak suka melihat sepasang tangan yang tidak merenggang sedikitpun. Simbol Hawkins jack mengintip di balik lengan pakaian Jimin. "Apakah karena ia sudah menidurimu? Kau suka menjadi penghangat ranjang baginya?"
"Jaga batasanmu!!" Jimin meninggikan intonasi suaranya. Kedua alisnya menukik tajam, tersinggung dengan kalimat berkonotasi negatif yang dilayangkan untuknya. Oscar telah berkata lancang dan merendahkan harga dirinya berulang kali.
Sunggingan seringai tercetak di ujung bibir. Oscar tersenyum lebar, menyukai reaksi yang diberikan Jimin. "I can fuck you better than him, my dear."
KAMU SEDANG MEMBACA
🔅 Stealth 🔅 》KookMin
Aventura. "Dengar, manis, apapun yang telah memasuki kapal ini, akan selalu menjadi milikku." Remedy.... Seingat Jimin, ia baru saja memejamkan mata setelah menjalani aktifitas yang berat, maklum dia...