🔅 Chapter 36 🔅

11.9K 923 1.6K
                                    

        Derap langkah kupu-kupu terdengar di lorong hunian dua tingkat. Membelah kedamaian cuaca terik yang tak lagi sunyi. Pemilik letuk kaki berjalan menyusuri kediaman kapten Hawkins Jack, menjelajahi sekaligus mencari-cari keberadaan pria bajak lautnya.

        Pasalnya Si Manis bermata biru terbangun di atas ranjang seorang diri. Tubuhnya reflek membutuhkan presensi pria yang menawan hatinya, dan ia sedikit sebal karena Jungkook tidak berada dimanapun. Mungkin karena hari sudah melewati pukul tengah hari, jadi Jungkook harus melakukan sesuatu dan meninggalkan pemuda manis sendirian di kamarnya.

        "Aku akan segera kembali."

        Langkah kaki terhenti, empat baris kata yang terucap sukses mengejutkan Jimin. Sepasang alisnya terangkat penuh tanya usia menyaksikan dua orang yang dikenalinya sedang berbagi afeksi satu sama lain. Dua orang, satu adalah sahabatnya dan satu lagi adalah dokter bajak laut. Mereka saling memeluk di ambang pintu kamar sang Dokter.

        "Aku akan menunggumu." Yoongi mengangguk dengan senyuman gusinya. Ia memejamkan mata saat Taehyung akan mencium kening-

        "Ahem!" Deham keras terlayang dari pemilik sapphire biru, kontan membuyarkan romansa yang terjadi dari dua anak adam.

        Keduanya reflek menoleh, "A-aku masih mengantuk! Pergilah!" Dan Yoongi yang pertama bereaksi. Ia mendorong tubuh Taehyung sekuat tenaga dan langsung berlari terbirit memasuki kamarnya. Malu karena tertangkap basah oleh orang lain, lebih-lebih itu adalah Jimin.

        Taehyung tersihir layaknya bongkahan batu. Tubuhnya mematung di tempat dengan mata mengerjap-ngerjap bingung dan bibir yang melongo. Tersentak atas perubahan sikap dari pemuda bersenyum gusi yang dicintainya. Padahal semalam mereka saling berbagi kasih, kenapa sekarang Taehyung seperti dicampakkan begitu saja?

        "Explain to me, mister Devonte." Jimin kembali bersuara. Lengan melipat di depan dada dan sebelah alisnya terangkat menuntut jawaban. Sahabatnya telah menyimpan suatu rahasia darinya.

-

        "Jadi?" Tanpa pikir panjang Jimin kembali menuntut penjelasan lugas dari pemuda bermanik emerald.

        Keduanya sekarang berada di taman terbuka kediaman nuansa Rustic. Duduk bersebelahan di bangku kayu, tepat di hadapan danau berisi puluhan ikan hias. Jimin memutar tubuhnya menghadap Taehyung seutuhnya, mengejar jawaban dari tanya yang dipendam sejak beberapa hari yang lalu.

        Taehyung mengusap tengkuknya, "Aku dan Yoongi memutuskan untuk memberikan kesempatan bagi hubungan kami."

        Mendengarnya membuat Jimin terlonjak di dudukannya. Rasanya seperti digigit semut rang-rang tiba-tiba. Karena pengakuan Taehyung terurai tanpa keterangan pengantar terlebih dahulu. "Tu-tunggu dulu, sejak kapan kalian menjadi dekat?"

       Iya, itu adalah salah satu pengantarnya. Jimin akui jika Taehyung dan Yoongi memiliki secuil kedekatan. Apalagi mereka terpaut hubungan dari masa lalu yang lucu, hanya saja sejak kapan hubungan itu tumbuh kian merekah menjadi sesuatu yang lebih serius?

       "Sejak hari itu, di balai Buckingham." Tutur Taehyung sambil menggali ingatannya.

        Kekedakatan yang menjadi pertanyaan sesungguhnya sudah terjalin sejak belasan tahun lamanya. Pertolongan yang diberikan oleh seorang remaja bersenyum gusi, tak bisa dipungkiri berhasil menjerat seorang bocah berumur delapan tahun. Pertemuan singkat itu, mampu membelenggu Taehyung dengan atas nama kekaguman. Dimana kekaguman itu bertumbuh menjadi sesuatu yang meminta lebih seiring bertambahnya usia.

🔅 Stealth 🔅 》KookMinTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang