EXTRA BONUS

2.4K 207 22
                                    

Gandana Kuswara tidak menyangka bahwa dirinya akan terdampar di dalam kehidupan sosok perempuan berwajah datar. Yakni Gemani Maheswari. Gana tau, perempuan yang kini sudah menjadi istrinya itu, lambat laun akan berubah sifatnya. Apalagi kalau sudah punya anak. Tidak mudah bagi Gana untuk menjalankan rumah tangga yang harmonis. Pasti akan ada perselisihan yang berakhir saling diam. Tapi setelah Gana mengenal -- dalam arti tau sifat buruk atau baiknya sosok Gege, Gana sudah bisa cara menyelesaikan masalah dengan istrinya. Kadang Gana selalu lupa mengabari Gege jika pulang dari kantor telat. Kata Gege, sekecil apapun harus kasih tau. Sekedar info, Gege berhenti kerja. Keduanya memilih mengembangkan bisnis. Gana dengan restorannya, dan Gege dengan WO dan perkebunan. Iyah, Gemani akhirnya punya perkebunan yang di kelola bareng dengan ayah mertua. Sangat membanggakan sekali.

Perlu di catat, Bella si manusia tukang gibah itu menikah dengan sosok Darel. Tau Darel ? Yaps bos mereka di kantor. Dan siapa sangka Rindi akan menikah dengan laki-laki yang ia kejar semasa sekolah, berakhir bahagia.

Kembali pada Gana yang kini sedang duduk di teras.

"Anjay, enak banget duduk santai udah kayak bapak-bapak komplek."

"Iri bilang kawan." Tau siapa ? Bayu, sahabat sekaligus tetangganya. Pada akhirnya setelah satu tahun menikah, Gana memilih untuk pindah. Gege yang hanya pasrah ikut saja. Sejak setelah pindah, tidak ada lagi masa lalu atau bisik-bisik tetangga.

"Elah ngapain gue iri ?" Katanya yang kini masih berdiri di teras. Rumah mereka memang bersebrangan, entah Gana harus sedih atau bahagia. "Bang Jordy !!!"

"Apa ?" Anak laki-laki yang punya paras menawan, hasil adonan Bayu dan Luna. Fyi : kabar membagongkan sekali, Luna menikah dengan Bayu, atasan sendiri. Jodoh mana tau kan.

"Di panggil mama suruh mandi."

"Papi." Jordy memanggil Gana dengan wajah menggemaskan. Gana hanya tersenyum. "Aku mau mandi, Naya juga."

"Iyah, Naya juga mandi." Setelah Bayu dan Jordy masuk ke dalam rumahnya, kini pusat perhatiannya pada sosok gadis kecil yang baru saja habis main dengan Jordy dan Caka. Gana tidak paham lagi, mengapa anaknya lebih senang berteman dengan laki-laki. Padahal banyak tetangga memilik anak perempuan.

"Nay,"

"Hmm."

"Mandi nak, udah sore."

"Suluh mami ?" Gana terkekeh dengan anggukan. Kanaya Kuswara Maheswari, nama yang Gana persembahkan untuk putri kecil yang sudah umur 4 tahun tersebut. "Mami masak ?"

"Mami lagi panen apel di belakang."

"Naya mau bantu mami."

"Bilang mami dulu."

"Oke." Setelah itu Gana sudah kehilangan jejak anaknya yang sudah lari. "MAMI MAU PANEN !!"

"Jangan lari Kanaya." Suara Gege langsung membuat Kanaya berhenti, akhirnya jalan dengan pelan. Kaki panjangnya yang seperti tidak nyaman jalan pelan. Tapi berusaha nurut dengan ucapan maminya. "Nggak mandi ?"

"Mau panen sama mami."

"Adek minta sarung tangan sama papi dulu, baru mami bolehin."

"Siap bos mami." Gege terkekeh, ajaran siapa lagi kalau bukan suaminya. Gege melihat dengan jelas, suaminya sangat cekatan memakaikan sarung tangan. Gege kadang selalu berfikir bahwa semuanya hanyalah mimpi, mana ada yang tahan dengan sifat pendiamnya. Nyatanya ? Gana laki-laki yang memilik tahta terbaik dalam dirinya, bisa membuktikan bahwa Gege perempuan beruntung.

"Liat apa sayang ?"

"Kamu sama Naya."

"Ada-ada aja kamu. Tuh anaknya udah duduk di kebon kamu." Benar saja, Naya sudah duduk di tanah dengan tangan yang memegang daun. "Naya ini duplikat kamu kayaknya, seneng banget main tanah."

TENTANG KITATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang