GANA TERCYDUK

1.3K 172 16
                                    

Sekarang gosip Gana yang katanya sedang dekat sama cewek dan sudah move on, mulai terdengar ke kantor sebelah. Bahkan Bayu sampai rela pulang kantor sore hari karena rasa penasarannya.

"Gue minta penjelasan."

"Soal ?"

"Gosip lo dekat sama cewek. Tadi gue ketemu sama grup gibah, katanya lo dekat sama cewek. Gan, gue seneng lo udah move on. Tapi gue juga penasaran. Pokonya lo mesti cerita sama gue."

"Lo datang dari kantor cuma niat nanya hal beginian ?" Kepala Bayu mengangguk mantap sembari menikmati kuah soto yang memang sudah habis. "Nggak percaya gue kalau lo, Direktur."

"Apa hubungannya bego ?"

"Nggak ada." Katanya tanpa beban. Gana sekarang sudah mulai anti go publik sepertinya. Dulu saja saat pacaran sama Sisil, catingan di whatsAap saja sampe di screnshot. Sekarang, sembunyi-sembunyi.

"Gana plis. Gue penasaran"

"Sekarang gue yang nanya." Bayu mendongkak, mulutnya terbuka lebar. "Lo lagi ada masalah apa, dan benar lo mau nikah ?"

"Nah lo tau dari mana anjir !!" Gana hanya mengangkat bahu acuh, kembali menyantap soto. Mereka sudah janjian dari pagi kalau pulang kantor mau makan berdua. Jadi, Gana tadi sempet mengabari Gege kalau tidak bisa mengantarnya.

"Lo keliatan kalau ada masalah. Kalau soal nikah, nebak doang."

"Masalah kerjaan doang Gan, nikah mah emak gue aja yang ribet."

"Ya, lo pan anak bungsu yang udah tua, wajar tante Susan minta lo nikah."

"Lo emang nggak sadar diri ya," Gana menaruh sendok kencang. Peperangan di antara mereka berdua akan siap di mulai. "Lo bungsu, dan tua. Apa bedanya sama gue ?"

"Setidaknya gue udah pernah punya pacar."

"Tapi nikahnya sama orang lain. Jagain jodoh bertahun-tahun, malu sama umur." Bayu meringis ketika mendapatkan geplakan di kepalanya. Benar-benar Gana nafsu banget kalau sudah memukul Bayu. "Sakit setan."

"Omongan lo ke masa lalu mulu."

"Ya maap,"

"Yaudah gue maapin."

"Idih." Gana hanya terkekeh mendapatkan wajah menjijikan Bayu. Ya mereka selalu seperti anjing dan kuncing jikalau sudah dekat. "Ayo pulang, lo pan masih numpang."

"Minggu gue udah pindah ya." Kata Gana dengan wajah sombong. Emang Bayu doang yang bisa sombong mengenai duit. Gana juga bisa, meskipun tidak seberapa.

"Gan, lo mending di apartemen gue aja deh."

"Ogah." Jadi karena Gana ini cowok rajin, dan Apartemen Bayu selalu dengan keadaan rapi dan bersih. Udah lama sebenarnya Bayu minta agar Gana tetap di tinggal bareng saja. Lumayan Bayu tidak perlu menyewa jasa pembersih kalau ada Gana. Apartemen akan tetap kinclong dan wangi setiap harinya.

"Gan,"

"Cari aja bini, biar lo ada temannya. Gue sih udah eneg."

"Eneknya paka G ya, Gan."

"Biar mantep."

"Jadi cewek dari divisi mana yang lagi dekat sama lo ?" Itu lagi pertanyaannya. Gana sampai mikir keras kalau Bayu tuh punya jiwa emak-emak deh. Mesti banget ingin tau.

"Berisik Bayu."

"Gue teman lo. Masa lo nggak mau kasih sedikit bocoran sama gue. Inisial deh. Atau kerja bagian apa."

"Paling pentingnya dia perempuan asli. Udah lo diem aja, gue lagi nyetir."

"Nggak seru lo."

"Hmm" Bayu menoleh, menatap Gana penuh selidik. Ini kayaknya perempuan yang dekat Gana sedikit misterius. Masa Gana bisa berubah anti pamer. Bayu tau betul sipat Gana gimana kalau udah bucin. Dulu dekat sama Sisil aja sering banget bikin story di WhatsaAp. Lah ini, jangankan story, kode-kode aja nggak ada.

TENTANG KITATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang