Gandana vs Gemani

2.1K 225 21
                                    

Hari ini setelah kemarin Gana memutuskan cuti 2 hari, kini sudah kembali kerja. Tapi ada yang beda, iyah semua rekan kerjanya merasa kebingungan. Pasalnya wahai para netizen ini tidak biasanya lho seorang Gandana Kuswara yang tengil dan jail aneh gini. Iyah aneh. Saking anehnya dari jam masuk kantor sampai malam, Gana memutar lagu Kangen band. Biasanya suka isengin Gemani. Godain Bella. Jailin Medi dan rekan lainnya.

"Kenapa tuh anak ?" Gemani hanya mengangkat bahu acuh menanggapi pertanyaan Medi. Wahai penghuni kantor juga tau siapa sosok Gemani. Kurang interaksi sama teman - temannya. Jarang gabung kalau ada gosip soal rekannya. Nggak pernah makan bareng di kantin. Pokonya Gemani tuh aneh.

"Ini perasaan gue doang kayaknya." Medi memperhatikan Gana. "Dia kenapa sih !? Horor banget."

Malam ini Gemani lebih dulu selesai kerjanya, pulangnya juga duluan. Ketika melewati meja Gana, Gemani menyempatkan untuk melihat apa yang Gana lakukan.

"Sakit hati bukan untuk di ratapi, tapi di perbaiki." Gana menoleh menatap Gemani sedikit heran. Lalu tatapan Gana mengarah pada rekannya, kini semua rekannya sedang menatap Gana kompak.

"Pada kenapa ?"

"Alhamdulillah." Jawaban serempak dari rekan kerjanya membuat Gana menggeleng tidak mengerti. Maksudnya apa sih mereka pada menatap Gana gitu. Iyah Gana nggak seganteng Rafka rekannya yang paling muda.

"Dih pada aneh. Duluan pulang ya," Gana berjalan meninggalkan teman - teman kantornya. Rasanya Gana tengah hilang arah karena masalah hati. Begitu keluar dari kantor, Gana duduk termenung di post satpam. Memperhatikan jalanan dan kendaraan. Meskipun kejadian putusnya sudah 2 minggu, tetap saja Gana masih merasakam luka yang mendalam.

"Begini rasanya di tinggal nikah pas lagi sayang - sayangnya. Udah beli cincin, rumah cicilan, eh gagal nikah."

Ada suara ketawa yang sangat kencang di sampingnya, hingga Gana mendelik kesal.

"Duh Gandana bujang tua, galau ?"

"Ngaca."

"Udah kali Gan," Bayu duduk di samping Gana. Ikutan memperhatikan jalan yang sedang macet. "Lo tuh keliatan bucinnya."

"10 tahun Bay, lo coba deh bayangin."

"Dih ogah. Dapat duit kagak." Gana menggeplak kepala Bayu. "Coba lo kredit rumah dan mobil, lunas kali."

"Sialan." Bayu masih menertawakan nasib Gana. Jadi wahai netizen, Bayu tuh teman paling sadis. Mungkin di luaran sana sebagai sahabat ya akan menenangkan, Bayu beda. Bayu akan mencela habis - habisan. Bayu paling suka kalau memojokan teman - temannya.

"Bayu." Suara panggilan perempuan mengalihkan tatapan keduanya. Gana melirik Bayu dan perempuan yang kini tengah berdiri dengan cengiran lebar.

"Kenapa Lun ?"

"Bisa antar gue pulang nggak ? Gue udah bilang sama Gege kok. Katanya boleh minta tolong sama lo."

"Lah ? Lo pulang tinggal pulang. Lagian ngapain lo ijin sama Gege ? Tuh anak paling iyah dan iyah aja."

"Bay elah, lo jadi cowok berlebihan banget. Kalau nggak mau ya tinggal bilang kali."

"Siapa bilang ? Ayok. Kasian putri keong."

"Pengen gue tabok sumpah."

"Ayo dah." Gana jadi penonton setia untuk kali ini. Seru juga ternyata lihat perdebatan 2 manusia yang sama - sama rese. "Gue tinggal yah raja bucin."

"Sialan." Desis Gana tak terima. Dulu Gana sama Sisil pas PDKT juga debat kecil kayak Bayu sama Luna barusan. Jadi Luna tuh teman Gemani. Nggak tau deh awal ceritanya, kenapa mereka bisa temanan. Lagian bukan urusan Gana juga sih.

TENTANG KITATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang