Setelah bel jam istirahat berakhir pengumuman terdengar jika guru akan mengadakan rapat, jadi semua murid di minta untuk tetap di kelas sampai jam pulang. Dan anak-anak yang sudah bosan mulai beraksi untuk minggat. Sedangkan indira, cici seperti biasa nongkrong di dalan kelas rara dan vanya.
"Eeeh eeeh lo pada mau kemana??" Tanya indira pada febby dan lina yang membawa tas mereka.
"Mau balik, bosen" jawab febby
"Balik? Emang boleh?" Tanya rara
"Gak boleh sih, tapi...."
"Tapi... tapi..., mau minggat kan lo pada" Tebak indira sambil menaik turun kan alisnya.
"Hehehee, tau aja lo, yuk ikut" ajak lina.
"Takut ah, nanti ketahuan gimana?" Jawab rara.
"Banyak kok yang cabut" jelas febby sambil memberi isyarat jika kelas mereka sekarang hanya ada beberapa orang saja.
"Yuk, bosen juga di kelas gini" vanya mulai terpengaruh.
"Beneran aman?" Tanya indira memastikan
"Aman... Yuk lah buruan" ajak febby dan lina.
Akhirnya setelah bernegosiasi antara yakin dan gak yakin, ke-4 sahabat itu pun ikut minggat. Ikut mengambil tas mereka lalu berjalan mengikuti febby dan lina.
"Buseet... Lompatin tembok ini?" Rara kaget melihat beberapa siswa yang melompat dari tembok samping sekolah yang lumayan tinggi, dan tentunya sudah ada tangga kayu entah siapa yang sudah meyiapkan disana lebih dulu.
"Iya lah, masa' iya lewat gerbang depan, yang ada lo pada kena seret sama pak Didi" celoteh lina.
"Buruan..." Teriak indira yang berada di luar tembok lebih dulu.
"Ni tangkep tas gue" rara melempar tasnya pada vanya setelah dia berada di anak tangga paling atas.
"Minggir gue mau lompat" rara menyuruh indira bergeser.
Antara ragu-ragu rarapun memberanikan diri untuk melompat
Brukk...
sungguh posisi jatuh yang sangat mengecewakan... Xixiixiixi
"Loe gpp ra?" Tanya cici yang kaget melihat rara terjatuh.
"Gpp gue" jawab rara sambil membersihkan lututnya yang sedikit lecet.
"Dapet kodoknya? Wkwkkwkk" ejek adit mendekati rara yang terjatuh.
"Kalo gak bisa lompat tembok, gak usah sok sok'an mau ikutan minggat" ejeknya lagi.
"Berisik lo" mata rara melotot pada adit.
"Lo gpp?" Tanya zaky yang baru melompat buru-buru mendekati rara.
"OMG.. ketua kelas ikutan cabut juga" Teriak febby pada zaki.
"Sini gue lihat" zaki duduk berjongkok melihat lutut rara yang lecet.
"Gpp, cuma lecet kecil" jawab rara yang ingin berdiri, tetapi zaki menahannya untuk tetap duduk.
KAMU SEDANG MEMBACA
SATU NAMA, SEBUAH CERITA
Teen FictionBagaimana jika kehidupan seseorang selalu di bayangi oleh sosok seorang dari masa lalu, entah itu karena sesuatu hal yang belum dia ketahui atau karena rasa ketidak ikhlaskan karena kehilangan seseorang yang selalu ada untuknya sejak 4 tahun lalu. B...