"Lu masih sakit?" Tanya Kevin ketika melihat Rara yang baru keluar kamar jam 10 pagi, tangannya meraba jidat Rara memastikan adiknya itu baik-baik saja, tapi suhu badan Rara memang agak panas, matanya sembap.
"Kita ke rumah sakit aja" ajak Kevin
"Bang, lu itu kenal gue dari kapan? Gue gak suka ke rumah sakit" jawab Rara sembari duduk di depan tv.
"Ya sudah, lu minum obat aja habis itu istirahat, kalo besok pagi masih sakit mending lu izin dulu"
"Ya" jawab Rara singkat.
"Kamu tidur larut terus makanya sakit" ujar bunda yang tiba-tiba datang membawa semangkuk bubur untuk Rara.
"Makasih bun" ucap Rara
"Kamu istirahat aja, kevin tolong ambil obat Rara di kotak p3k" suruh bunda.
"Bun sabtu depan Rara ada kegiatan dari sekolah, mau ke salah satu perusahaan batu bara, Rara boleh ikut?" jelas Rara pada bunda.
"Kalo kamu sembuh boleh, tapi kalo kamu masih sakit gak" jawab bunda.
"Bunda tau sendiri, Rara sakit gak pernah lama kan, paling lama cuma 3 hari doang" jawab Rara.
"Kepala batu" ledek Kevin yang datang dengan membawa obat.
"Dari pada kepala udang" ledek Rara balik sambil tertawa.
"Bang, jalan yuk, cari udara segar di hari minggu" ajak Rara pada kevin.
"Lah ni anak satu, tadi bilang sakit tapi mau jalan" kevin heran melihat Rara yang seketika langsung bersemangat mengajak- nya jalan-jalan.
"Mau gak?" Tanya Rara lagi
"Ya ya, sekarang?" Jawab Kevin sambil melihat penampilan Rara yang begitu berantakan.
"Gue mau mandi dulu kali, masa iya gue kayak gini" rara yang sadar penampilannya sudah seperti orang gak mandi 1 tahun.
"Wokwowkkk, kirain" kevin mengacak rambut Rara.
Dari pada terus terusan meratapi Zaki, ada baiknya mencari udara segar, menenang- kan perasaan, Rarapun memutuskan untuk pergi bersama Kevin.
*****
"Bang yang ini bagus" Rara memberikan sebuah sepatu berwarna biru dongker pada Kevin.
Mereka sedang berada di salah satu toko sepatu yang berada di dalam mall.
"Jangan dongker lah ra, gue udah punya"
"Oh gue tau, warna ini pasti lu belum punya kan" Rara memberikan sepatu berwarna pink pada Kevin.
"Wkwk, di kira gue ini apa gitu ya" Kevin mencubit pipi Rara.
"Ayo bang, buruan laper"Rara memegang perutnya.
Kevin pun akhirnya membeli salah satu sepatu yang sudah dia taksir sejak tadi, sepatu kets berwarna putih.
"Makan mie ayam yang di depan mall itu yuk, kayaknya enak" ajak Kevin sambil menggandeng tangan Rara.
"Gak enak disitu, di tempat lain aja yuk" Rara membenci tempat itu, tempat itu seolah mengingatkannya pada Zaki.
KAMU SEDANG MEMBACA
SATU NAMA, SEBUAH CERITA
Teen FictionBagaimana jika kehidupan seseorang selalu di bayangi oleh sosok seorang dari masa lalu, entah itu karena sesuatu hal yang belum dia ketahui atau karena rasa ketidak ikhlaskan karena kehilangan seseorang yang selalu ada untuknya sejak 4 tahun lalu. B...