"ki, Masih kurang 3 orang lagi buat kelompok kita, kira kira siapa yang mau ya?" Rara bertanya pada Zaki yang sibuk menyalin catatan milik rara.
"Nanti aku tanya yang lain ya" Zaki masih fokus pada catatannya
"Sekarang, bentar lagi mau aku kasih sama bu Dian" Rara mengingatkan Zaki kalau nama-nama kelompok harus dia serahkan hari ini pada bu Dian.
"Iya cereweetttkuuu, sweety bunny baby" Zaki mengacak sedikit rambut Rara.
Zaki pun maju ke depan kelas, dan meminta anak-anak segera mengumpulkan nama perkelompok yang di minta bu Dian.
"Ada yang bersedia masuk kelompok kami? Kami butuh 3 orang lagi" Zaki bertanya dengan lantang.
"Gue sama Chaca" Nora menunjuk tangannya, di ikuti dengan anggukan Chaca.
"Oke, ada lagi? Kami butuh 1 lagi? Zaki bertanya kembali, tapi tak ada satupun yang bersedia.
"Bukannya semua siswa ada 40 orang, dan dalam 1 kelompok 8 orang, berarti masih ada 1 orang lagi yang belum ada kelompok, tapi siapa? Kenapa tidak ada yang nunjuk saat di tanya" Rara berpikir ingin tau siapa orang yang belum ada kelompok tersebut.
"Oke, tolong nama kelompoknya di kumpul sekarang" Zaki memerintah siswa lain agar segera memberikan nama-nama kelompok mereka.
"Ki, mana namanya aku mau liat siapa yang gak ada namanya disitu" ujar Rara pada Zaki saat Zaki sudah memegang kertas masing-masing nama kelompok yang di minta bu Dian.
Rarapun mengambil buku absen dan mencocokan satu persatu nama dari absen dengan nama yang ada di kertas, yang sudah di berikan anak-anak lainnya.
"Aditya??? Kemana ni anak? Kenapa namanya gak ada?" Rara menyadari kalau nama Aditya lah yang tidak ada di kelompok manapun.
"Tapi Adit dimana? Kenapa belum masuk" batin Rara bertanya tanya.
"Ki, Adit mana?" Tanya Rara pada Zaki.
"Belum datang, mungkin dia gak masuk, kenapa?" jawab Zaki sambil melihat muka Rara yang kebingungan.
"Kita kan masih kurang 1 orang, berarti dia masuk ke kelompok kita, karena namanya aku liat gak ada di kelompok lain" jelas Rara pada Zaki.
"Ya sudah kamu tulis aja namanya, nanti biar aku yang kasih tau dia, okee" Zaki mengedipkan sebelah matanya.
Rara hanya menganggukan kepalanya tanda mengerti.
*****
"Ki, nanti malam aku mau keluar sama sepupu aku" ujar Rara pada Zaki yang sedang menikmati semangkuk mie ayam.
"Sepupu? Siapa?" Tanya Zaki, karena Zaki belum terlalu kenal dengan sepupu Rara, dia hanya tau sahabat Rara, adik dan orang tua Rara saja. Mengingat memang Rara tidak pernah sama sekali bercerita tentang sepupunya.
"Sepupu aku dari Jakarta, dia lagi liburan kuliah, jadi main kesini, biasa sih emang tiap liburan dia suka kesini dari jaman kita-kita masih kecil" Rara menjelaskan pada Zaki.
"Pergi berdua aja? Malam-malam? Nanti kalo kenapa-kenapa gimana? Atau aku temenin aja" Zaki menawarkan diri.
"Siapa ra? Kak Kevin ya? Disini yah? Pangeran kuuuu" teriak Indira histeris
"Uhuuuk uhuuukk, Kevin? Sepupu kamu cowok?" Zaki tersedak ketika mendengar nama sepupu Rara.
"Iya cowok, aku manggilnya abang, nanti deh aku kenalin ke kamu pas pulang sekolah ya" Rara mengedipkan sebelah matanya.
KAMU SEDANG MEMBACA
SATU NAMA, SEBUAH CERITA
Fiksi RemajaBagaimana jika kehidupan seseorang selalu di bayangi oleh sosok seorang dari masa lalu, entah itu karena sesuatu hal yang belum dia ketahui atau karena rasa ketidak ikhlaskan karena kehilangan seseorang yang selalu ada untuknya sejak 4 tahun lalu. B...