"ra, cha kesini sebentar" teriak ayah dari dalam ruang keluarga.
Ayah dan bunda sudah pulang sejak tadi siang. Ada begitu banyak oleh-oleh yang di bawa mulai dari dodol, wajik, baju kaos dll.
"Ada apa yah?" Rara mendekati ayah yang sedang menonton tv sembari minum kopi.
"Ini buat kamu, dan ini buat icha" ayah memberikan sebuah hp beserta box pada kedua putrinya.
Ayah adalah orang yang adil, jika ayah membelikan sesuatu pasti keduanya dapat. Entah itu baju, tas, sepatu, cokelat atau apapun itu.
"Wah hp baru" teriak icha girang yang lebih dulu membuka box hp.
"Makasih yah, ini kan hp yang rara pengen minggu lalu" rara membuka box hp, hp berwarna hitam dengan seri Nokia 3250. Rara mencoba kameranya, jeprat jepret kecil, bisa MP3 juga.
*****
"Kenapa ni dateng dateng udah senyam- senyum, girang gitu" selidik vanya.
"Ini gue bawa oleh-oleh dari bunda" rara mengeluarkan isi tas nya.
"Wah bagi ya" lina nyomot dodol yang dia letakkan di atas meja.
"Gue juga" febby menyusul.
"Banyak banget" vanya memilih milih apa saja yang mau dia ambil.
Hp rara berdering, membuatnya lari keluar kelas untuk menjawab telepon yang masuk.
"Halo joe" sapa rara
Joe memang setiap hari selalu menghubungi -nya, entah itu pagi, sepulang sekolah atau pun malam hari.
"Pagi cantik, pulang aku jemput ya" ujar joe dari seberang telepon.
"Emmm... Iya" rara tersenyum bahagia.
"Cie... Hp baru nih" vanya yang kini berdiri di belakang rara langsung merampas hp dari tangan rara.
"Vanya balikin, woi... " Rara mengejar vanya yang kembali masuk ke dalam kelas.
"Foto dulu dong cin, nyobain hp baru" vanya mengotak atik hp milik rara.
"Sini foto buruan" ajak vanya berekspresi nyengir fokus pada kamera hp.
Rarapun ikut berdiri bersama vanya, entah sudah berapa kali jeprat jepret, dan akhirnya vanya menyudahi aksi foto nya.
"Adit!!!" Teriak vanya ketika melihat hasil jepretan dari hp rara.
"Kenapa?" Mata rara ikut melihat hasil jepretan vanya, ternyata ada adit di belakang mereka yang sedang berdiri Dengan pose pura-pura membaca majalah dengan cover pink.
"Ahahhaha" Adit tertawa terbahak
"Lo tuh ya, pagi-pagi udah ngeselin" rara melototkan matanya ke Adit yang sudah berada di samping meja mereka.
"Ih ini bagus, tapi adit merusak pemandangan" vanya kesal masih melihat hasil foto.
Rara membuka tasnya, mengambil sebuah baju kaos yang di masukkan dalam plastik, kemudian memberikannya pada adit.
"Dari nyokap, ucapan makasih udah kasih anaknya makan" celoteh rara.
Flashback
"Gimana selama bunda tinggal, aman kan?" Tanya bunda pada rara.
"Aman bun, baju udah rara setrika kok" jawab rara cepat.
"Makan juga aman bun, ada kak Adit yang sering anterin makanan" celetuk icha.
"Beneran ra?" Tanya bunda pada rara yang sudah melotot ke icha.
"Ii... iya bun" rara menjawab terbata bata.
KAMU SEDANG MEMBACA
SATU NAMA, SEBUAH CERITA
Teen FictionBagaimana jika kehidupan seseorang selalu di bayangi oleh sosok seorang dari masa lalu, entah itu karena sesuatu hal yang belum dia ketahui atau karena rasa ketidak ikhlaskan karena kehilangan seseorang yang selalu ada untuknya sejak 4 tahun lalu. B...