"Beli apaan aja lu? Banyak amat?" Tanya Cici melihat kantong belanjaan milik Vanya.
"Hahaha, biar banyak cemilan di mobil, kan kesana jauh" jawab Vanya, yang memang perlu Waktu 7-8 jam untuk tiba disana.
Yap, nanti malam seluruh siswa dan siswi kelas XII IPA akan berangkat untuk study tour, jadi wajar saja ke empat sahabat ini menyibukkan untuk berbelanja cemilan buat bekal selama di jalan, terutama Vanya yang doyan nyemil.
"Jam berapa harus kumpul di sekolah?" Tanya Vanya.
"Makanya jangan nyemil doang di pikirin, info itu di dengerin" celoteh Cici
"Ribut terus kalian ini, pusing gue dengernya tau!" Rara kesal melihat tingkah sahabat- sahabatnya itu.
"Jam 8 sudah kumpul" jawab Cici
"Okee...okee, gue duluan ya, udah di jemput, muuuachh" ujar Vanya genit sambil meninggalkan ketiga sahabatnya yang masih menunggu angkot.
*****
"Udah semua? Minyak anginnya di bawa jangan lupa" ingat Bunda yang sedang membantu Rara menyiapkan pakaian.
"Iyaa bun, Rara cuma pergi sehari doank kok, besok malem juga udah pulang" ujar Rara yang melihat bunda begitu khawatir.
"Iya tetep aja di bawa, nanti kalo masuk angin kan bisa di pake" tegas bunda lagi.
"Iya bundaaku sayanggg, muaachh" ujar Rara sambil mencium pipi bundanya.
"Jam berapa nanti perginya?" Tanya bunda kembali
"Jam 8 sudah kumpul di sekolah bun" jawab Rara.
"Ya sudah, nanti bunda bilang ayah"
Jam 19.25
"Sudah semua?" Tanya ayah sambil meminum kopi di teras.
"Yap, sudah semua" jawab Rara sambil memakai kaos kaki dan menggunakan sepatu kets berwarna biru.
"Ini, lupa" jawab bunda sambil memberikan sebuah kantong kresek putih yang sudah diisi bunda.
"Apa bun?" Tanya Rara yang masih sibuk dengan tali sepatunya.
"Buat makan di jalan kalo laper, itu ada mie tumis tadi bunda buatin"
"Buset banyak amat, ini buat Rara atau mau di suruh jual?" Tanya Rara ketika melihat ada 6 bungkus mie tumis.
"Buat Indira, Cici, Vanya terus sisanya terserah mau kasih ke temen kamu kek" jelas bunda.
"Oh kirain mau di suruh jualan, heheh" jawab Rara cengengesan.
"Ya sudah, Rara pamit ya bun, assalamualaikum" Rara mencium tangan bunda.
"Iya, waalaikumsalam, hati-hati" ujar bunda.
Sesampai di depan sekolah sudah ada beberapa bus pariwisata yang akan di gunakan untuk berangkat dan semua siswa/siswi pun mulai ramai berdatangan.
"Rara berangkat dulu ya ayah" ucap Rara sambil menyujud tangan ayahnya.
"Hati-hati, ayah pulang ya" pamit ayah pada Rara.
"Sayaaangggkuu" panggil Vanya dengan wajah berseri seri.
"Napa lu? Kesambet?" Tanya Rara heran.
KAMU SEDANG MEMBACA
SATU NAMA, SEBUAH CERITA
Teen FictionBagaimana jika kehidupan seseorang selalu di bayangi oleh sosok seorang dari masa lalu, entah itu karena sesuatu hal yang belum dia ketahui atau karena rasa ketidak ikhlaskan karena kehilangan seseorang yang selalu ada untuknya sejak 4 tahun lalu. B...