"Tunggu bentar ya, aku ke toilet dulu" ujar joe melangkah menuju toilet.
Mata rara menangkap sesuatu "itu mei bukan ya? Tapi siapa cowok yang lagi sama dia?" Batin rara bertanya tanya ketika melihat seseorang yang mirip mei bersama cowok berkacamata yang tingginya hampir sama dengan adit.
"Liatin apa?" Tanya joe ketika melihat rara yang menatap tanpa berkedip.
"Hah.. gpp" jawab rara memutar kepalanya menghadap joe, Kemudian melirik lagi ke arah sebelumnya, tetapi seseorang yang mirip dengan sahabatnya itu sudah tidak ada lagi.
"Mau nonton?" Tanya joe
"Film apa?"
"Cinta pertama" jawab joe sembari mengingat judul film tersebut.
"Udah nonton"
"Sama siapa?" Tanya joe mengerutkan dahi- nya.
"Adit, waktu kamu gak jadi dateng kemarin" jelas rara.
"Ooh, kalian deket banget ya" tanya joe dengan nada sedikit kecewa.
"Hehe, karena pacarnya dia sahabat aku terus mungkin karena kita satu kelas juga" jelas rara.
Rara kaget ketika tangan joe menggandeng tangannya, lagi-lagi membuat nya berpikir joe menganggapnya siapa? Pacar atau hanya sekedar teman. Rara melepas genggaman tangan joe merasa tidak nyaman dengan apa yang di lakukan joe padanya.
"Kenapa?" Tanya joe yang melihat rara sedikit menjaga jarak.
"Gpp, cuma gak enak aja" rara mencari alasan.
Joe hanya bergumam menanggapi alasan rara.
"Setidaknya dia harus kasih gue kepastian dulu, baru gue bisa nentuin sikap" umpat rara.
"Aku gpp kan sering ngajakin kamu jalan?" Tanya joe tiba tiba.
"Emm... Gpp" jawab rara tersenyum.
"Kamu tuh cantik kalo udah senyum kayak gini" puji joe yang membuat rara meleleh.
"Kamu suka apa?" Tanya joe
"Cokelat, kamu?" Tanya rara balik
"Suka kamu" joe lagi-lagi mengeluarkan gombalan yang membuat rara tersenyum.
"Apa maksudnya dia bilang suka gue?apa dia lagi ngutarain perasaan dia ke gue? Atau dia lagi nembak gue? Tapi gak ada pertanyaan, dia cuma bilang suka gue" rara berpikir keras.
"Kenapa?" Tanya joe melihat rara bengong.
"Gpp" rara menarik segaris senyum.
*****
"Kenapa nenek lampir, tumben banget nelepon gue. Kangen ya?" Tanya seseorang dari seberang telepon.
"Geer, lagi dimana?" Tanya rara pada Adit.
"Di balkon" jawab adit
"Tadi jam 3an mei sama lo?" Tanya rara penasaran.
"Iya, kenapa?" Adit balik bertanya.
"Ooh gpp, mungkin gue cuma salah liat"
"Udah minus berarti, besok besok pake' kacamata ya" suruh adit.
"Berisik, baru pasang nada sambung?" Tanya rara pada adit, karena saat menunggu adit menjawab telepon ada nada tunggu, lagu kesukaan adit.
"Iya, kenapa?" jawab adit singkat.
"Gpp, bye" rara langsung memutus sambungan teleponnya.
______________________________________________
KAMU SEDANG MEMBACA
SATU NAMA, SEBUAH CERITA
Novela JuvenilBagaimana jika kehidupan seseorang selalu di bayangi oleh sosok seorang dari masa lalu, entah itu karena sesuatu hal yang belum dia ketahui atau karena rasa ketidak ikhlaskan karena kehilangan seseorang yang selalu ada untuknya sejak 4 tahun lalu. B...