Bagian 10

1.6K 165 3
                                    

Semoga makin suka sama ceritanya. Maaf kalau banyak typo yang bertebaran dan kalimat yang kurang nyambung. Happy reading ❤

-
-
-

Di depan kelas, Karina sedang menunggu Jeno keluar. Sesuai janji Karina akan pulang bersama Jeno.

"WEEYY!"

"ANJING!"

"Astagfirullah Karina."

Karina menengok kebelakang dan ternyata Yangyang lah orang yang membuatnya terkejut.

"Ya elo ngagetin aja!"

"Kenapa sih kalau ngomong sama gue tuh ngegas terus?" tanya Yangyang.

"Tadi di kelas, waktu gue minta tolong sama lo, gue ngomongnya biasa aja tuh. Tapi lo nya aja ngeselin!"

"masa? Yaudah mending kita balik aja yuk." Yangyang menarik tangan Karina namun Karina melepaskannya.

"Gak! Nanti gue di jual ke om-om lagi," tolak Karina.

"Suudzon terus lo jadi orang. Enggak lah, gue juga takut kali. Nanti di penggal om Suho lagi."

"Ayo Kar." Jeno baru saja keluar kelas.

"Yuk."

"Kalian mau balik bareng?" tanya Yangyang.

Mereka mengangguk kompak. Saat itu juga wajah Yangyang langsung berubah.

"Oh... Kalau gitu gue titip Karina ya Jen."

"Sok peduli lo!" ketus Karina ia langsung menggandeng tangan Jeno dan meninggalkan yangyang.

Yangyang menatap kepergian mereka sebari tersenyum miris.

***

"Waah rame ya Jen?" Karina menatap takjub.

Kini mereka sedang berada di sebuah taman yang cukup ramai.

"Iya. Kalau jam segini emang suka rame."

Jeno mengajak Karina ke tepi danau. Mereka duduk di rerumputan karena bangku yang ada sudah banyak yang mengisi.

Mereka menikmati pemandangan yang begitu indah di tambah hembusan angin sore.

"Lo sering ke sini?" tanya Karina.

"Iya, Gue tau dimana aja tempat yang cocok buat ngehilangin stres. Nanti gue ajak lo ketempat yang lainnya," ujar jeno sebari tersenyum sampai matanya hilang.

"Makasih," ujar Karina.

Jeno menatap Karina dan mengelus rambut Karina.

"Sama-sama. Gak usah sedih terlalu lama. Gue gak suka liatnya." ujar Jeno lembut. Karina tersenyum salting dan mengangguk.

Dapat Karina lihat Jeno mengatakannya begitu tulus sampai membuat hati Karina begitu hangat melihatnya.

"Besok lo sibuk gak Kar?" tanya Jeno.

"Besok hari minggu ya? Tanggal berapa sih?"

"Tanggal 16," jawab Jeno.

"Tanggal 16?!" tanya Karina terkejut.

"I-iya, kenapa sih emangnya?" tanya Jeno sedikit gugup melihat wajah terkejut Karina.

Karina menepuk jidatnya bagaimana ia bisa lupa ultah abangnya sendiri.

"Ya ampun. Besok ultah nya bang Kun dan gue belum nyiapin hadiah buat dia."

"Gimana sih lo Kar. Ulang tahun bang Winwin lo inget, sedangkan abang lo sendiri lupa."

ARDANA Family (Surene) [Revisi]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang