Semoga makin suka sama ceritanya. Maaf kalau banyak typo yang bertebaran dan kalimat yang kurang nyambung. Happy reading ❤
-
-
-Dengan langkah lemas irene terus menelusuri koridor rumah sakit ia bahkan lupa memakai alas kaki, tampangnya sangat kacau air matanya sedari tadi tidak berhenti mangalir.
"mommy pelan pelan" karina dan chenle mencoba mengejar irene.
Irene mencari keberadaan ten dan lucas dan untungnya ia langsung menemukan mereka.
"ten, lucas" irene menghampiri mereka berdua.
"kenapa? Ada apa? Apa yang terjadi" ujar irene dengan suara bergetar namun saat itu irene juga melihat kening ten yang terluka membuatnya semakin khawatir.
"kening kamu juga kenapa?ini ada apa sebenarnya? Kamu gakpapa kan?" irene memeriksa seluruh tubuh ten setelah itu ia juga memastikan bahwa tidak ada luka di tubuh lucas.
"lucas kamu juga gak kenapa napa kan?"
"Aku gakpapa kok, tante duduk dulu ya nanti biar ten yang ceritain semuanya karena yang sedari tadi bareng kun itu ten" ujar lucas.
Karena tidak mau menunggu lama irene langsung duduk. "tante udah duduk ayo ceritain"
Tidak lama karina datang bersama chenle. Ten menarik napasnya panjang, ia meraih tangan irene dan menggenggam nya.
"tadi pas pulang sekolah kita di cegat sekelompok geng motor, aku gak tau siapa mereka karena selama ini kita berenam gak pernah nyari masalah sama geng motor. Pas aku tanya katanya dia ada masalah sama kun, aku coba tanyain ke dia dan kun bilang dia gak tau siapa mereka. Setelah itu kami ribut, awalnya kita berhasil bikin mereka kalah tapi waktu kita lagi jalan ke arah motor tiba tiba ada yang mukul aku dari belakang saat itu kepala aku langsung pusing, mereka juga nahan aku" ten berhenti karena cerita selanjutnya akan sangat menyakitkan.
"kenapa berhenti ayo lanjutin" ujar irene.
"mereka nendangin perut kun sampe keluar darah, setelah mereka puas salah satu dari mereka kayaknya dia ketua nya. Orang itu ngeluarin piso tajem lalu menusukkannya ke perut kun, dua kali tusukan" ujar ten, irene langsung mencengkram genggamannya ia membayangkan betapa sakitnya. Ten langsung memeluk irene.
"hiks dia bakal baik baik aja kan ten? Tante takut" lirih irene.
"dia bakal baik baik aja tante"
Lucas merangkul karina dan juga chenle, karina tidak sanggup mendengarnya ia menutupi wajahnya di dada lucas, sedangkan chenle hanya memejamkan matanya.
"sayang" suho yang baru saja datang dengan napas yang ngos ngosan sepertinya ia berlari.
Irene langsung memeluk suho dan menangis sekencang kencangnya.
"sayang ada apa?" tanya suho.
"kun hiks kun" irene bahkan tidak sanggup untuk mengatakannya.
"kun kenapa? Dia baik baik aja kan?"
"dia gak baik baik aja suho hiks bagaimana bisa dia baik baik aja setelah di tusuk dua kali hiks" lirih irene, suho langsung terkejut ia mempererat pelukannya.
"siapa yang udah berani ngelakuin itu sama kun?" tanya suho.
"kita juga gak tau om" ujar ten.
Tiba tiba suho teringat dua orang di kepalanya, sepertinya ia mengetahui orang orang itu.
"apa jangan jangan mereka" ujar suho.
"siapa?" tanya irene.
"mereka... Aku gak akan biarin mereka hidup tenang" ujar suho ia melepaskan pelukkan nya.
KAMU SEDANG MEMBACA
ARDANA Family (Surene) [Revisi]
Fiksi UmumMengisahkan tentang kehidupan keluarga Ardana.... Karena tulisannya masih acak-acakan. Plus masih banyak typo jadi mau aku revisi ulang supaya di bacanya juga enak dan mungkin ada beberapa yg aku ganti . Hehe... Maaf ya 🙏 Start : 28 mei 2021 Finis...