Bagian 5

2K 207 3
                                    

  Semoga makin suka sama ceritanya. Maaf kalau banyak typo yang bertebaran dan kalimat yang kurang nyambung. Happy reading ❤

-
-
-

    Hari ini Irene dan Suho akan pergi ke Italian karena ada kerabat mereka yang akan menikah. Chenle sejak tadi hanya menangis di pelukan Irene karena tidak di ajak.

"Kok Daddy tega banget sih. Gak bilang kalau mau ke Itali," ujar Chenle dengan air mata yang tak hentinya mengalir sejak tadi.

"Dih kok nyalahin Daddy? Mommy tuh yang ngelarang Daddy buat ngasih tau kamu," protes Suho.

"Emang gitu Mom?" tanya Chenle.

"Mommy sengaja soalnya kalau bilang dari awal nanti kamu pasti pengen ikut, sedangkan kamu harus sekolah. Ujian kamu sebentar lagi le, jelas Irene.

 Mereka sengaja tidak memberitahu Chenle di jauh hari karena jika mereka memberitahunya pasti ingin ikut. Walaupun Suho atau Irene melarang Chenle untuk ikut, Chenle pasti akan melakukan segala cara agar bisa ikut.

"Tapikan Chenle pengen ikut. Mommy tega ninggalin Chenle sendirian di sini?" rengek Chenle.

"Kan ada bang Kun, kak Karina, Bibi, pak satpam, pak Juned tukang kebun, pak Arif. Tuh kamu gak sendirian kok," ujar Irene berusaha menenangkan Chenle.

  Suho dan Kun sedang memasukkan barang-barang ke bagasi mobil. Karina hanya enontoni Chenle yang merengek dipelukan Irene.

"Lebay banget sih lo Chenle! Laki bukan?!" tanya Karina kesal, ia tidak tahan melihat tingkah Chenle yang seperti itu.

"Tuh mommy tega ninggalin Chenle sama kak Karina? Kalau Chenle nanti di rebus sama kak Karina gimana?" tanya Chenle sedikit sesegukkan karena menangis.

Karina yang mendengarnya langsung melotot ke arah chenle.

"Kamunya jangan nakal. Harus nurut sama Abang sama Kakak. Oke?" Irene menasihati Chenle degan lembut dan di balas anggukan oleh Chenle.

"Emang berapa hari Mommy di sana?" tanya Chenle.

"Cuman 4 hari doang kok."

"Tuhkan lama."

"4 hari mah sebentar dong sayang," ujar Irene.

"Bagi Chenle 1 hari gak ketemu Mommy tuh udah menyiksa banget. Apalagi 4 hari."

"Drama banget hidup lo!" ketus Karina.

"Kak." Irene mengisyaratkan Karina untuk tidak mengatakan apapun. "Chenle mau oleh-oleh apa? Nanti Mommy beliin?" tanya Irene lembut.

"Chenle cuman mau Mommy pulang."

"Berangkat aja belum," ujar Irene mengusap puncak kepala Chenle.

"Sayang ayo," ajak Suho pada Irene tapi Chenle tidak mau melepaskan pelukannya.

"Le lepasin sebentar lagi penerbangannya. Jangan gitu ah. Nanti pulangnya Mommy sama Daddy bawain adek buat kamu. Ya?" bujuk Suho dan itu malah bikin Chenle semakin merajuk.

"CHENLE GAK MAU PUNYA ADEK!" teriak Chenle.

"Kalau nggak mau nanti daddy bawain calonnya bang Kun aja gimana?"

ARDANA Family (Surene) [Revisi]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang