Bagian 3

2.6K 217 1
                                    

Semoga makin suka sama ceritanya. Maaf kalau banyak typo yang bertebaran dan kalimat yang kurang nyambung. Happy reading ❤

-
-
-

 Renjun sedang sibuk menulis. Saking sibuknya sampai tidak menyadari ada Karina di sampingnya.

"Jun."

"Huh! Ngagetin aja lo!" Rejun terkejut melihat Karina.

Karina lebih terkejut refleks memukul punggu Renjun.

"Gue dari tadi di sini!" ujar Karina tak lupa dengan nada ngegasnya. Renjun sama Karina tuh sama aja. Sama-sama tukang ngegas.

"Masa sih?" tanya Renjun polos.

"Iya! Lo nya aja yang terlalu sibuk sampe gak nyadar ada gue!"

"Emang mau apa sih? Pasti ada sesuatu nih," tebak Renjun.

"Sejuta buat lo," ujar Karina karena tebakan Renjun benar.

"Banyak amat. Biasanya juga 100 doang."

"Maklum orang kaya." Sebenarnya kadang-kadang Karina juga bersikap ngeselin seperti Chenle, tukang pamer.

"Iya deh si paling kayak." Rejun memutar bola matanya malas.

"Hehe. Oh iya. Bentar lagi kan ultahnya bang Winwin--" Karina belum selesai berbicara namun Renjun sudah memotongnya.

"Terus?"

"Ya lo dengerin dulu dong nyet, gak usah motong. Gue belum selesai."

"Oh iya lupa. Lanjut."

"Lo tau gak apa yang bang Winwin suka?" tanya Karina.

"Yang pasti sih dia gak suka lo," celetuk Renjun.

"Gak usah lo perjelas juga su!" Kesal Karina karena Renjun terlalu jujur. Renjun tertawa begitu puas melihat Karina kesal.

"Ahaha.... Maaf, maaf. Tapi menurut gue bang Winwin apa aja suka. Dia tuh ngerhagain banget kalau ada yang ngasih hadiah. Walaupun dia gak suka sama hadiahnya tapi dia tetep nerima hadiahnya. Jadi lo gak usah khawatir kalau mau ngasih hadiah ke bang Winwin," ujar Renjun.

"Aaaaa jadi makin cinta gue sama bang Winwin. Lo emang calon adik ipar idaman banget Jun," puji Karina.

"Gak sekalian cowok idamannya?" tanya Renjun

"Nggak. Cowok idaman tetep bang Winwin. Btw lo setuju gak kalau emang ternyata gue bener jadian sama bang Winwin?" tanya Karina.

"Selagi itu bisa bikin bang Winwin bahagia. Ngapain juga gue harus gak setuju?" .

"HUAAA JUN GUE TERHARU DENGERNYAAA," teriak Karina.

"Berisik uset dah! Udah sana pergi!" usir Renjun.

"Karina. Giselle keman?" tanya Jeno yang baru datang dan langsung menanyakan Giselle.

"Nggak tau," jawab Karina.

"Masa lo gak tau sih? Dia kan cs lo."

"Ya gue emang gak tau Jeno," ujar Karina masih sabar.

"Ayolah Kar gak usah di umpetin Giselle nya," ujar Jeno.

"Eh lo gila ya?! Yakali gue ngumpetin Giselle segede gitu. Mau gue umpetin dimana coba?! Lagian walaupun Giselle tuh Cs gue kan gak seharunya gue tau semua tentang dia. Dia mau kemana? Ngapain aja? Dia juga butuh privasi kali!" Karina sangat kesal dengan Jeno.

"Kok lo ngegas sih?!" tanya Jeno tak kalah ngegas.

"Ya lo nanyanya maksa!"

"Eh plis ya lo berdua gak usah gelut di tempat gue!" omel Renjun dengan nada lebih ngegas.

ARDANA Family (Surene) [Revisi]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang