Semoga makin suka sama ceritanya. Maaf kalau banyak typo yang bertebaran dan kalimat yang kurang nyambung. Happy reading ❤
-
-
-Chenle baru pulang sekolah dan hanya seorang diri karena Kiara sedang bersama Denise entah kemana. Tapi Kiara sudah meminta ijin kepada Irene dan irene mengijinkannya dengan catatan tidak boleh pulang terlalu malam.
"Mommy, Daddy mana?" tanya Chenle pada Irene yg sedang duduk manis sambil menonton acara kesukaannya di tv.
"Pulang tuh bukannya ngucapin salam dulu, cium tangan Mommy nya dulu."
"Yaudah ulang." Chenle keluar dan kembali masuk. "Assalamu'alaikum." Ia langsung mencium tangan Mommy nya.
Irene hanya bisa menggelengkan kepala dengan kelakuan anak bontot nya.
"Waalaikumsalam. Daddy ada di belakang, ada apa? Tumben langsung nanyain Daddy. Pasti ada sesuatu nih," tebak Irene.
"Kok Mommy tau?" tanya Chenle ia benar-benar takjub dengan tebakan Irene yang ternyata benar.
"Udah ke baca."
"Jadi Daddy dimana?" tanya Chenle lagi.
"Taman belakang, lagi ngobrol sama Opah."
"Kalau gitu Chenle mau samperin Daddy dulu.'' Chenle langsung pergi meninggalkan Irene.
Irene penasaran apa yang akan Chenle minta kepada Suho, ia mengikuti Chenle.
Di taman belakang Chenle melihat Daddy dan Opahnya sedang mengobrol. Chenle menghampiri mereka.
"Daddy," panggil Chenle.
"Eh Cucu kesayangan Opah udah pulang?" Tanya Hyun.
"Kenapa le?" Tanya Suho.
"Chenle mau motor," pinta Chenle to the point.
"Motor? Nggak ada!" Yang menolak bukan Suho tapi Irene. Padahal Suho baru menarik nafas akan menceramahi Chenle namun Irene sudah mendahuluinya.
"Boleh ya Dad?" tanya Chenle lagi dengan wajah memelas.
"Enggak!" Lagi-lagi Irene yang bicara.
"Ih Mommy, Chenle nanya Daddy."
"Sama aja, jawaban Daddy sama kayak Mommy. Iya kan sayang?" tanya Irene pada Suho.
"Mommy bener. Lagian kamu mau motor buat apaan sih?" tanya Suho.
"Ya buat di pake lah. Daddy ih pertanyaannya."
"Emang kamu bisa bawa motor?" tanya Suho lagi.
"Bisa kok, Uchan sering ngajarin. Gakpapa deh motor metik juga. Boleh ya? Boleh ya? Boleh plisss." Chenle memasang wajah semelas mungkin agar Daddy-nya mau menuruti keinginan nya untuk membeli motor.
"Udah lah turutin aja kalian ini," ujar Hyun. Chenle semakin menjadi saat Hyun membelanya.
"Enggak bisa Pa, umur Chenle tuh belum cukup buat bawa motor sendiri. Kalau ada apa-apa gimana?" Irene masih kekeh untuk tidak mengijinkan Chenle membeli motor.
"Chenle janji kok Mom gak bakal aneh-aneh sumpah, beneran." Chenle meyakinkan Irene dengan jarinya berbentuk huruf V.
"Daddy bakal turutin semua kemauan kamu tapi enggak yang satu ini," ujar Suho.
"Jangan gitu lah Dad. Dulu aja Bang Kun di kasih, malahan Daddy yang nawarin, masa aku enggak?" Chenle merasa kecewa.
"Tapi Bang Kun dulu udah Kelas 10 semester 2, umurnya udah cukup buat bawa motor sendiri," jawab Irene.
KAMU SEDANG MEMBACA
ARDANA Family (Surene) [Revisi]
Ficción GeneralMengisahkan tentang kehidupan keluarga Ardana.... Karena tulisannya masih acak-acakan. Plus masih banyak typo jadi mau aku revisi ulang supaya di bacanya juga enak dan mungkin ada beberapa yg aku ganti . Hehe... Maaf ya 🙏 Start : 28 mei 2021 Finis...