Bagian 14

1.2K 145 3
                                    

Semoga makin suka sama ceritanya. Maaf kalau banyak typo yang bertebaran dan kalimat yang kurang nyambung. Happy reading ❤

-
-
-

Suho turun dari mobil lalu membukakan pintu, membantu Irene turun dari mobil. Kun juga turun dengan ekspresi kesal.

"Sayang senyum dong," ujar Irene pada Kun sebari merapikkan jas yang dikenakan kun.

"Kamu tuh Kun nanti orang ngira kamu mau nantangin mereka. Senyum dong kayak gini," ujar Suho sebari memperaktekan.

Kun hanya tersenyum terpaksa. "Mommy bakal nepatin janji kan?" tanya Kun.

"Kamu gak percaya sama Mommy?" tanya Irene.

"Percaya sih. Tapi agak ragu. Kayak bakal terjadi sesuatu yang aneh gitu." kun terlihat begitu khawatir.

"Itu namanya kamu emang gak percaya. Dah lah Mending kita masuk aja yuk."

Suho menggandeng Irene. Mereka bertiga berjalan beriringan. Semua tatapan tertuju pada mereka bertiga, bagaimana tidak, mereka terlihat begitu menawan. Irene berada di tengah, di samping kanan Suho dan dikiri Kun. Mereka bagai keluarga kerjaan seorang raja bersama ratu dan putra mahkota.

Kun melihat sekeliling begitu banyak orang-orang, ia sangat malas untuk mendatangi acara seperti ini. Membosankan.

"Tuan Ardana," sapa seorang pria paruh baya dengan seorang wanita sepertinya dia istri pria itu.

"Eh pak apa kabar?" Suho dan pria itu saling bersalaman.

"Saya baik. Anda sendiri?"

"Seperti yang anda lihat. Saya juga baik"

"Nyonya anda sangat cantik sekali," puji wanita yang bersama pria paruh baya tadi.

"Ah saya jadi malu. Terimakasih, Anda juga sangat cantik," ujar Irene ramah.

"Apakah dia putra anda? Sepertinya dia tumbuh dengan sangat baik. Dia juga sangat tampan," ujar Wanita tadi menatap Kun dengan penuh kekaguman.

"Dia seperti jiplakan anda," ujar pria itu melirik Suho.

Kun hanya tersenyum simpul 'Jangan sampe ni orang dua bilang mereka punya anak cewek'- batin Kun.

"Kami permisi ya pak," pamit pria itu.

"Iya pak."

Dua orang tadi pergi. Kun tersenyum lega sukurlah mereka tidak seperti yang ia pikirkan.

Mereka kini menghampiri yang punya acara yaitu pak William bersama istrinya dan seorang gadis. Kun mengenali gadis disamping pak William.

"Pak William selamat ulang tahun pernikahan ya pak. Semoga kalian makin langgeng," ujar Suho.

"Terimakasih pak Suho. Saya benar-benar tidak menyangka bahwa anda dan keluarga akan datang," ujar pak William.

"Kenapa tidak datang? Tentu saja kami akan datang, kalian sudah seperti keluarga saya juga pak."

"Dia putri kalian? Kamu cantik sekali sayang. Tante yang perempuan aja kagum liat kamu apalagi cowok," puji Irene dan gadis itu tersenyum malu.

"Tentu saja. Dulu saat muda saya juga sangat cantik, bahkan jadi incaran para pria. Sudah tidak aneh jika anak saya cantik," gurau istri pak William.

"Ahaha... Anda benar sekali nyonya." Irene terkekeh mendengar perkataan istri pak William.

"Ahaha." Kini mereka semua tertawa tapi tidak dengan Kun ia masih memasang muka malas.

"Oh iya ini putra sulung kami. Namanya Kun." suho memperkenalkan Kun.

ARDANA Family (Surene) [Revisi]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang