Bagian 44

895 107 12
                                    


       Aku update lagi nihhh tapi gak sepanjang biasanya. Semoga suka, maaf kalau banyak typo dan kalimat yang kurang nyambung... happy reading ❤

-
-
-

"apa ini?" tanya tuan reno pada Allea. Kini ia tengah berada di kantor polisi untuk menjenguk tuan reno.

"baca aja" jawab Allea. Tuan reno membacanya dan raut wajahnya langsung terlihat sangat kesal.

"apa maksudnya? Kamu mau bercerai dengan ku?" tanya tuan reno dengan emosi yang menggebu gebu.

"ya benar. Sebaiknya kita berpisah"

"Aku tidak akan memberikan harta sepeserpun jika kamu minta cerai"

"aku gak peduli, lagian harta mana yang kamu maksud? Bukannya semua harta yang kamu miliki sudah di sita?"

"Anak itu akan lahir, bagaimana nasib dia nanti jika terlahir tanpa seorang ayah?apa kata orang orang nanti?"

"lebih baik dia lahir tanpa sosok seorang ayah, karena dengan begitu ia tidak perlu merasa malu karena mempunyai ayah seorang penjahat"

"kurang ajar! Memangnya kamu mampu mengurus dia sendirian? Mau kasih makan apa dia nantinya?" tanya tuan reno yang meremehkan allea.

"aku mampu mengurusnya walaupun hanya seorang diri. Aku juga akan berusaha agar anak ku hidup dengan baik" ujar allea, tuan reno semakin panas allea sudah sangat kurang ajar baginya.

"pergi kamu dari sini!" usir tuan reno.

"baiklah aku akan pergi. Tolong segera tanda tangani surat perceraian itu" ujar allea yang langsung pergi.

    Saat allea sedang berjalan menuju keluar ia berpapasan dengan lusi. Lusi menatap allea dingin.

"lusi" sapa allea

"kamu mau cerai sama om reno?" tanya lusi

"iya"

"apa sekarang kamu mau deketin kun lagi? Kamu cerai sama om reno supaya bisa deket sama kun lagi?" tanya lusi yang berusaha menahan air matanya.

"kamu salah. Aku cerai sama om reno ya karena aku emang udah gak tahan aja sama dia, kamu tenang aja aku gak akan rebut kun kok" ujar allea.

"benar kah? Kok aku gak percaya ya?"

"terserah, tapi untuk saat ini aku cuman pengen anak aku lahir dengan selamat dan hidup bahagia. Kalau gitu aku permisi" ujar allea.

     Lusi menahan agar air matanya, ia benar benar takut saat mendengar allea yang akan bercerai dengan tuan reno. Lusi takut jika allea mencari kesempatan untuk dekat dengan kun lagi, jujur ia belum siap jika harus melihat kun dengan perempuan lain.

     Seorang polisi mendampingi renata untuk bertemu dengan lusi. Wajah renata begitu bahagia saat melihat lusi datang menjenguk nya.

"anak bunda" renata langsung memeluk lusi tapi lusi tidak membalas pelukan renata. Renata terus menciumi wajah lusi, ia benar benar takut lusi akan membencinya apalagi saat itu ia menampar lusi dengan sangat kencang.

"kamu sehat sehat kan?" tanya renata.

"iya" jawab lusi dingin.

"bunda seneng banget akhirnya kamu datang. Kamu kangen kan sama bunda?"

"aku ke sini karena di suruh ka resya. Sebenarnya aku gak mau ketemu sama bunda" ujar lusi menatap renata dengan mata berkaca kaca.

"tamparan itu, bentakkan itu. Bunda jahat, bunda udah mempermalukan aku. Bunda udah bikin nama aku jelek di mata orang orang" lanjut lusi. Renata tidak bisa menahan tangisnya.

ARDANA Family (Surene) [Revisi]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang