Bagian 49

832 115 9
                                    

semoga makin suka sama ceritanya dan maaf kalau misalkan banyak Typo atau kalimat yang kurang di mengerti. Happy reading❤

-
-
-

      Chenle yang tengah asik nonton tv sambil rebahan di sopa. Karina yang sedang menuruni anak tangga merasa aneh entah kenapa hari ini chenle terlihat sangat menggemaskan.

"Aaaaa anak setan hari ini lo gemesin banget" ujar karina sebari mengunyel-unyel pipi chenle.

"ish! Kak apaan sih?!" chenle langsung menepis tangan karina.

  Cup. Cup. Cup. Cup karina terus menciumi pipi chenle, chenle semakin kesal.

"lo kenapa sih kak?! MOMMYYYY KAKAK KARINAAA NYAAA NIHH" teriak chenle.

"cieee anak setan lagi akur" goda kun pada kedua adiknya, ia sedang duduk manis di meja makan sebari memakan nasi goreng.

"kak, masih pagi jangan cari masalah" ujar irene.

"tauk, sakit tuh orang" dumel chenle.

"gak tau le makin hari vibes positif lo makin keliatan. Kayaknya emang lo harus banyak banyak gaul sama ningning deh" ujae karina, ia berjalan ke arah meja makan.

"seneng kan lo karena sekarang chenle jarang usil?" ujar kun.

"iya lah!kalau kayak gitu kan gue jadi sayang" ujar karina.

     Sebuah keajaiban dunia, sudah dua minggu chenle tidak menganggu karina dan terakhir kali chenle usilin dia waktu ngejatuhin minyak wanginya. Dengan susah payah chenle mencari minyak wangi percis seperti yang karina punya dan untung nya ketemu walaupun harganya hampir menghabiskan uang jajannya selama tiga bulan.

"le anterin makanan ini ke rumah kak allea gih" titah irene.

"gak mau males. Bang kun lagi aja"

"chenle. Gue gak mau yaa, gantian dong" protes kun.

"ayo dong le" bujuk irene.

"kak karina aja mom" ujar chenle.

"oke. Biar aku aja mom" ujar karina menyetujui nya.

"seriusan?"

"seriusan?"

"seriusan?"

     Irene, kun dan juga chenle benar bebar tidak percaya. Seorang karina mau di suruh oleh chenle.

"serius, demi lo chenle gue akan anterin makanan itu"

"mengerikan" guman kun sebari menatap aneh karina. Tidak dengan irene yang malah tersenyum senang melihatnya.

    Chenle berlari ke arah karina, ia menangkup pipi karina mulutnya tengah mengunyah nasi goreng.

"kak, gue lebih suka lo yang sering marah marah kayak nenek lampir. Lo lebih nyeremin kayak gini" ujar chenle, karina langsung menepis tangan chenle.

"bangsat" umpat karina.

"lo kebanyakan gaul sama bang yangyang makanya jadi kayak gini"

ARDANA Family (Surene) [Revisi]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang