Bagian 23

1.1K 122 5
                                    

Semoga makin suka sama ceritanya. Maaf kalau banyak typo yang bertebaran dan kalimat yang kurang nyambung. Happy reading ❤

-
-
-

        Keluarga Ardana sedang bersiap-siap. Mereka akan pergi ke rumah Lay. Suho dan teman-temannya setiap sebulan sekali di hari weekend mereka akan meluangkan waktu untuk berkumpul dan membawa keluarga kecil mereka. Nanti masing-masing dari mereka akan membawa bahan makanan, dan peralatan biasanya tuan rumah yang siapkan.

''Udah siap semuanya?" Tanya Suho.

"Siap Pak bos!" seru ke tiga anak Suho.

"Kita berangkat."

"Kita jalan kaki? Kenapa gak pake mobil aja?" tanya Chenle saat mereka sudah di depan gerbang.

"Rumah om Lay kan deket, ngapain harus pake mobil?" ujar Suho.

"15 menit juga nyampe Le," ujar Irene.

"Mommy, 15 menit itu setengahnya setengah jam. Jadi cukup banyak ngeluarin tenaga," ujar Chenle tidak setuju jika harus jalan kaki.

"Ngomong apa sih Lo?! Manja banget jadi cowok, lemah!" Karina sudah mulai gedek dengan adiknya itu.

"Gak usah ngegas lo!" Chenle juga tidak terima di gas oleh Karina.

"Udah kita jalan aja takut pada nungguin." Kun langsung merangkul Karina dan berjalan terlebih dahulu menjauhkan Karina dari Chenle, karena jika tidak di pisahkan nanti ujung nya malah tempur.

Suho pun sama merangkul Chenle yang masih cemberut karena kesal.

"Udah gak usah ngambek gitu. Sekalian olahraga, udah lama kita gak jalan kaki bareng bareng gini."

"Ayok Kia," ajak Irene pada Kiara.

"Tante kayaknya Kia gak ikut deh soalnya kan ini acara keluarga."

"Gakpapa, Kia kan masih bagian dari keluarga ini, yuk." Irene menggandeng tangan Kiara.

"Wah mau pada kemana nih?" tanya pak satpam..

"Kita mau kerumahnya om Lay pak," jawab Kun.

"Titip rumah ya Pak. Kayaknya kita bakal lama di sana,"ujar Suho.

"Baik pak."

"Makasih ya pak," ujar Irene lembut.

"Sama-sama buk."

"Daddy, om Kai gak ikutan?" tanya Chenle saat mereka melewati rumah Kai.

"Ikutan, dia udah berangkat duluan,'' jawab Suho.

    Kun dan Karina saling melemparkan senyum, mereka tau Chenle menggunakan nama Kai agar tidak ketahuan bahwa yang sebenarnya ia memastikkan apakah Ningning ikut atau tidak. Sayang sekali Chenle kedua kakak mu terlalu peka.

"Daddy sama Mommy tau gak pas hari minggu kemarin Chenle kemana?" tanya Karina, ia melirik Chenle dengan senyum jahilnya.  Wajah Chenle seketika menegang.

"Dia kerja kelompok sama Ningning," jawab Irene. Chenle puas dengan jawabannya.

"Tapi Kia kok gak kerpok sih? Kalaupun kalian beda kelompoknya harusnya kia juga pergi. Kalian satu kelas kan?" tanya Karina lagi, ia benar-benar sedang memancing Chenle. Kiara yang di beri pertanyaan itu langsung panik.

"K-kkia eumm... kelompok Kia udah ngerjain kak," jawab Kiara gugup.

"Gak usah gugup gitu dong Kia jawab nya." Karina tersenyum jail.

"Apaan sih kak?! Gada pembahasa lain apa?!" kesal Chenle. Chenle sangat menyesal telah memberitahu kakaknya. Oke chenle kejadian ini dijadiin pelajaran,  lain kali jangan cerita sesuatu yang ujungnya akan dijadikan bahan ledekkan Karina untuk nya.

ARDANA Family (Surene) [Revisi]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang