Bagian 22

1.1K 130 15
                                    

Semoga makin suka sama ceritanya. Maaf kalau banyak typo yang bertebaran dan kalimat yang kurang nyambung. Happy reading ❤

-
-
-

      Pagi hari Kiara sedang menuju kamar Chenle. Katanya hari ini Chenle akan menggunakan motor barunya untuk pergi ke sekolah. Kiara begitu antusias, ia melihat Chenle yang sedang memasukkan buku pelajarannya ke dalam tas.

"Chenle ayo berangkat nanti kita kesiangan. Duh Kiara gak sabar banget di boncengin Chenle pake motor baru," ujar Kiara.

Chenle terdiam "Eum... Kia," panggil Chenle.

"Iya kenapa?"

"Kamu berangkatnya sama pak Arif aja ya?"

"Loh? Kenapa? Kenapa gak bareng sama Chenle aja pake motor baru?"

"Aku mau sama Icung."

"Chenle boong, Icung kan suka bawa motor sendiri." Wajah Kiara langsung terlihat kecewa. Chenle bingung bagaimana menjelaskannya kepada Kiara.

"Kia... Aku cuman takut, aku kan belum begitu lancar bawa motornya. Nanti kalau aku boncengin kamu terus jatoh gimana?"

"Gakpapa kok Le. Lagian paling cuman lecet-lecet doang."

"Jangan Kia." Chenle mencoba untuk memberitahu Kiara baik-baik dan tidak menyakiti.

"Chenle ayolah, gakpapa beneran." Kiara masih tak hentinya meyakinkan Chenle.

"Kia dengerin, aku gak suka liat kia kesakitan. Jangan ya, aku mohon."

    Kiara tersenyum setidaknya Chenle melarangnya karena takut jika dia kenapa-kenapa. Chenle benar benar perhatian, pikir Kiara.

"Yaudah deh gakpapa. Kia sama pak Arif aja." Akhirnya Kiara setuju walaupun wajah nya terlihat sedih.

''Enggak usah sedih Kia. Kalau Chenle udah pro bawa motornya, Chenle janji deh bakal ajak kia kemanapun Kia mau pergi."

"Janji?"

"Janji!"

Mereka menautkan jari kelingking nya.

"Chenle hati-hati bawa motornya, jangan kebut."

"Kia gak perlu khawatir."

''Kalau gitu Kia pergi duluan."

    Chenle tersenyum senang saat Kiara keluar dari kamarnya. Sebenarnya alasan Chenle tidak memperboleh kan Kiara ikut bukan karena Chenle belum pro membawa motor, bukan itu alasannya, malahan Chenle sering kebut-kebutan bareng Jisung sama Sungchan juga. Kalau Mommy nya tau udah di panggang mungkin. Tapi ada sebuah alasan yang akan membuat semua orang terkejut, mungkin.





































"KARINA WOY... KARINAAAAA" Dari tadi Kun terus berteriak memanggil nama adik perempuan nya tapi dari tadi juga Karina tidak menyahut membuat Kun sedikit emosi. Kun memanggil nya dari lantai bawah, karena ia terlalu malah jika harus naik.

"KARINA ELAH! LO MAU BERANGKAT SAMA GUE APA DI JEMPUT JENO SIH?!"

"WOYY! JANGAN SAMPE GUE TINGGALIN LO YA KARINA. LO MASIH MOLOR HAH?!"

   Suho yang menonton televisi merasa terganggu dengan teriakan Kun sejak tai. Suho tidak pergi ke kantor karena ia harus mengantar Papanya ke bandara, hari ini Hyun akan kembali ke Kanada.

"Bang! Masih pagi udah teriak-teriak aja, berisik!" Omel Suho.

Bukannya merasa takut Kun malah tidak memperdulikan nya dan kembali berteriak. "KARINAAAAAAA."

ARDANA Family (Surene) [Revisi]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang