Bagian 17

1.1K 122 0
                                    

  Semoga makin suka sama ceritanya. Maaf kalau banyak typo yang bertebaran dan kalimat yang kurang nyambung. Happy reading ❤

-
-
-

  Jam menunjukkan pukul 07.45 namun Karina masih terlelap di sopa yang berada di balkon kamarny. Semalam ia tidak bisa tidur dan memilih berdiam di balkon sampai ketiduran.

Ponselnya sedari tadi terus berdering, ada beberapa panggilan masuk. Karina meraih ponselnya dan menerima panggilan tersebut.

"Halo." Suara Karina terdengar seperti orang yang baru bangun tidur.

"KARINA! LO GAK SEKOLAH?!"

  Mata Karina langsung terbuka lebar. Gdis itu melihat nama di layar ponselnya. Ternyata Giselle yang menelponnya.

"Mampus Sel! Gue kesiangan." Heboh Karina.

"Terus Lo mau masuk gak? Kalau enggak nanti gue ijinin deh."

"Gak Sel. Gue masuk Sel, Gue harus masuk"

"Tapi ini udah mau jam 8 Karina. Lo bakal tetep telat."

"Gakpapa Sel, dari pada gue di omelin bokap, jadi mendingan telat."

"Yaudah cepetan, jangan lama-lama!"

Karina langsung mematikkan ponselnya dan berlari menuju ke kamar mandi.

















Tidak butuh waktu lama Karina pum sudah siap untuk pergi kesekolah. Tapi Karina bingung bagaimana ia bisa sampai ke sekolah dengan cepat? Tak mau menunggu lama karina langsung berlari keluar.




















Karina terus berlari dan ia melihat pangkalan ojek.

"Mang ojek?"

"Iya. Mau ke sekolahan?" Tanya Mang ojeknya.

"Iya. Ngebut ya Mang."

"Siap. Ayo naik neng."

Karina buru-buru naik di jok motor Mang ojeknya. Dan Mang ojeknya langsung menancap gas.






































   Saat di jalan Karina masih merasa panik karena ia hanya butuh 4 menit untuk sampai kesekolah, sedangkan jarak rumahnya dengan sekolah cukup jauh.

"Mang bisa lebih cepetan lagi gak?"

"Siap neng." Mang ojek mempercepat laju motornya.

   Dapat karina lihat ada 30 telepon tidak terjawab dari Giselle dan 47 dari Jeno, dan ada orang yang sampai 70 kali menelpon Karina dan orang itu adalah Yangyang.

"Bloon banget sih lu Karina." Karina terus merutuki kebodohannya. Kenapa bisa ketiduran dibalkon segala. Orang rumah tidak ada yang menelpon atau mencarinya karena mereka pikir Karina sudah berangkat, soalnya kamarnya kosong.

     Tiba tiba Mang ojeknya berhenti karena jalanan begitu macet.

"Duh Neng, ini macet gimana dong?"

"Aduh Mang nyelip aja bisa gak?"

"Gak bisa Neng ini susah buat nyelip."

     Pikiran Karina semakin kacau. Hari ini hari apesnya Karina. Gadis itu mencoba untuk cari cara lain, tiba-tiba terlintas dipikirannya bahwa Ia harus berlari untuk sampai ke sekolah, lagi pula jarak sekolah sudah tidak terlalu jauh. Jika karina terus menunggu kemacetan ini akan membuat dirinya semakin terlambat.

ARDANA Family (Surene) [Revisi]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang