Bagian 34

1K 110 3
                                    

Semoga makin suka sama ceritanya. Maaf kalau misalkan banyak typo yang bertebaran dan kalimat yang kurang nyambung.. Happy reading ❤
-
-
-

Chenle dan ningning sedang berada di tepi lapangan karena hari ini kelas mereka olahraga, mereka hanya menyaksikan teman temannya yang sedang berolahraga. Olahraganya itu lari estapet menurut absen, kebetulan chenle sudah tapi ningning belum. Chenle melipat kedua tanganya bukan hanya itu ia juga terus curi curi pandang kepada ningning, sampai ningning risih di buat nya.

"apan sih le?!" tanya ningning sinis tapi chenle hanya membuang muka.

Sungguh mengheran kan, ada apa dengan chenle hari ini tumben banget ia tidak mencari masalah.

Kiara mengehampiri mereka dengan keringat yang bercucuran dan napas ngos ngos an.

"di minum kia" chenle menyodorkan botol minum kepada kiara.

"oh, makasih le"

"kayak nya capek banget sampe keringetan gini" bukan hanya memberikan botol minum tapi chenle Juga mengelap keringat kiara dengan handuk. Kiara diam membeku tapi ningning menatap nya julid.

Ningning julid bukan karena cemburu dia hanya merasa aneh seorang chenle bisa romantis, sungguh sungguh menganehkan, sepertinya ia kesambet. Itu lah yang di pikirkan ningning melihat adegan romantis di hadapannya.

"NINGNING GILIRAN LO!" teriak ryujin.

"IYAAAA" ningning berlari ke tengah lapangan.

Ningning bener diamnya chenle sungguh membingungkan dan menimbulkan berbagai macam pertanyaan. Kalian tau gak chenle kenapa?

Flashback on

Di dalam kamar karina masih mendumel karena chenle tidak mau di repotkan dan tidak lama orang yang membuat karina kesal sejak tadi muncul di hadapannya.

"ngapain lo ke sini?" tanya karina sinis.

"lo masih marah?" dengan polosnya chenle bertanya apakah karina masih marah atau tidak padahal sudah jelas dari raut wajahnya kalau karina masih sangat marah.

"mending lo pergi deh chenle, makin kesel gue liat lo"

"nih pesenan yang lo mau, tadi gue juga beliin lo eskrim sama seblak"

Karina menatap kantong plastik yang di pegang chenle.

"mau gak?" tanya chenle. Karina langsung menerima nya, saat di buka benar saja ada alat kerjinan untuk tugas besok plus seblak sama eskrim.

"makasih le"

Chenle langsung berbaring di ranjang karina. Karina sedang duduk di bangku belajarnya

"makanya kalau ada tugas tuh jangan ngedadak kayak gini" ujar chenle yang sedang menutup mata.

"ini lo beli sendiri?" tanya karina.

"enggak, di temenin bang kun. Tapi belinya pake duit gue"

"yaudah nanti gue ganti"

"gak perlu, anggep aja sebagai permintaan maaf "

"lo tuh sebenernya lagi kenapa sih le?" tanya karina yang juga bingung dengan sikap chenle yang lebih sering diam.

"kenapa?"

"mau cerita gak?"

"sebenernya gue tuh kapok cerita sama lo, soalnya cepu. Tapi gue juga bingung mau nyari solusinya ke siapa? Mau ke mommy atau daddy malu, kalau ke bang kun yang ada gue di nyinyirin"

ARDANA Family (Surene) [Revisi]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang