Bagian 45

967 111 10
                                    

Semoga suka sama ceritanya, maaf kalau banyak typo bertebaran dan kalimat yang kurang nyambung. Happy reading  💕
-
-
-

   Hari ini seluruh murid kelas 12 SMA pelita sedang di hadapkan Ujian Nasional, hari ini hari terakhir. Kun dan kelima sahabatnya terbagi dua, mereka berbeda ruangan. Kun, hendery dan lucas berada di ruangan satu sedangankan ten, xiaojun dan winwin di ruangan dua.

      Tiba tiba ada seorang pengawas yang masuk ke dalam ruangan satu sebari membawa lembar soal.

      Saat pengawas itu datang hayoung langsung memegang dadanya dan nafasnya tercekat, joy di belakang merasa panik.

"kenapa? Asma lo kambuh?" tanya joy panik. Namun hayoung menggeleng ia justru memain kan kedua alis, memberikan isyarat agar joy melihat ke arah sang pengawas. Joy melihat ke arah pengawas dan joy langsung melotot.  Ia mengagumi visual sang pengawas, bukan hanya joy tapi seluruh murid perempuan di ruangan 1.

"ada apa? Ada yang aneh sama saya?" tanya pengawas itu.

"e-enggak pak" ujar hayoung.

"oke, selamat pagi semuanya"

"pagi pak"

"untuk hari ini yang akan mengawasi kalian selama ujian itu saya. Ini hari terakhir kalian ujian jadi di mohon untuk benar benar serius dan lakukan yang terbaik. Sebelum kita memulai ada sesuatu yang ingin di tanya kan?"

"pak" panggil Arin

"iya?"

"tadi kan mama saya bikinin teh manis tapi gak manis"

"terus?"

"padahal udah di kasih gula tetep gak manis. Tapi sekarang saya tau kenapa teh manis itu gak manis walaupun udah di kasih gula"

"kenapa emangnya?"

"karena bapak sudah mengambil kemanisan itu. Avvvv" Arin langsung salting sendiri, seluruh ruangan langsung heboh.

"dih malah gombal dasar" nyinyir hendery.

"biarin" ujar arin.

"pak" kali ini yang memanggil hayoung.

"iya?"

"ngeliat bapak, saya ngerasa kalau bapak mirip seseorang"

"mirip siapa?"

"masa depan saya. AAAAA" heboh hayoung.

"emang kamu pernah ketemu sama masa depan kamu?"

"pernah"

"kapan?"

"hari ini, di hadapan saya" ujar hayoung.

     Si pengawas hanya tersenyum mendengar gombalan yang mereka lontarkan.

"malah pada gombal, lo pikir ini acara take me out apa?" ujar jun yang mulai kesal.

"berisik lo ketua kelas gadungan" ujar joy.

"kinder joy anying" umpat jun tapi dengan nada kecil karena kalau dia ngomong kenceng udah joy bikin babak belur.

"pak saya mau nanya" joy mengacungkan  tangan kanannya.

"mau nanya apa?"

"umur bapak berapa?"

"umur saya 23 tahun"

    Seluruh murid perempuan semakin heboh saat mengetahui umurnya.

"18,19,20,21,22,23. Tuh pak kita cuman beda 6 tahun, pak gak mau gass aja abis aku lulus?" ujar joy.

ARDANA Family (Surene) [Revisi]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang