{ part 11 }

15K 1.1K 36
                                    

_

Happy Reading

_

_

o0o

Tidak menyangkah jika Video yang direkam oleh orang-orang di Club itu Viral, hampir setiap detik Febby mendapatka notifikasih DM Instagram dari semua orang yang melihat Video kedekatan Kara dengan dirinya

Namun tidak hanya di media Febby di teror, ternyata di dunia nyata pun Febby orang-orang di sekolah Febby mempertanyakan tentang maksud dari Video yang bersebara diluar sana. Banyak dari para Fans Kara merasa tidak terima dengan kedekatan Febby dan idolalnya

"Febby, kamu pacaran sama Kara ya?" tanya salah satu teman kelas Febby dengan hati-hati

Febby sudah merasa sangat jengah menerima pertanyaan yang itu-itu saja, mulai dari tadi pagi hingga sore ini.

"Gue nggak pacaran sama laki-laki bajingan itu! Gue mintak jangan ada lagi yang bertanya tentang hal konyol ini! lo semua pada salah faham! Apa yang kalian lihat di Video itu tidak benar adanya! FAHAM?" untuk kesekian kalinya Febby mengucapkan itu, sungguh! saat ini Febby mengutuk dirinya atas hal konyol yang dia lakukan

"Dasar bodoh!" umpat Febby dalam hati.

o0o

Sepulang sekolah, Febby memutuskan untuk langsung pulang karena merasa sakit diarea kepalanya, rasa kesal terhadap orang-orang yang menatap dirinya pada saat keluar dari pintu kelas membuat Febby ingin lebih cepat meninggalkan area sekolah ini

"Bodoh banget astaga, gue tolol banget ya?" Febby memukul stir mobilnya sebagai pelampiasannya saat ini, rasa kesal sudah menjalar ke seluruh tubuhnya

Kendaraan Febby mulai meninggalkan area sekolah, akibat kemarin malam dirinya mabuk habis-habisan, rasa pusing dan mual
masih terasa hingga saat ini.

Di pertengahan jalan menuju kediamannya, Febby berniat untuk mengambil Handphonenya, ia ingin melihat situasi di apartemen nya, Febby merasa kesusahan menjangkau hp nya, hingga benda itu terjatuh dan mengenai kakinya. Febby berdecak lalu sedikit menunduk untuk mengambil benda itu, saat sedang fokus mengambil, Febby tidak menyadari jika seorang anak kecil sedang berlari untuk menyebrang jalan. Dengan tidak di sengaja Febby menabrak anak tersebut. Febby panik, Rem mobil Febby memberhentikan pergerakan mobil nya.

Anak itu terlempar cukup jauh, membuat beberapa orang yang melihat kejadian itu dengan cepat berlarian menolong anak itu

"Sial!!!" Febby berteriak didalam mobilnya, merasa begitu sial hari ini. Beberapa orang menghampiri mobil Febby

Saksi mata dan beberapa warga menghampiri tempat kejadian, beberapa warga mengetik jendela mobil Febby "Turun mbak!"

Feby keluar dengan terburu-buru. Ia melihat anak laki-laki berumur 10 tahun yang ia tabrak secara tidak sengaja. Anak itu meringis kesakitan

"Apa yang luka dek?" Tanya salah satu warga yang berada disana

Feby ikut jongkok dan menunduk bermaksud untuk meminta maaf, "Maafin saya, saya nggak sengaja. Saya janji akan menanggung semua biaya perawatan kamu,"

"Sekarang kita kerumah sakit," baru saja Febby ingin menyentuh tangan anak itu untuk di ajak masuk ke dalam mobil dan menuju kerumah sakit, ternyata anak itu menggeleng

"Ini bukan sepenuhnya salah Kakak, Tadi saya dikejar sama preman, jadi makanya saya lari terburu-buru sampai tidak menyadari mobil yang sedang melintas. Saya minta maaf kak" anak itu menjelaskan semuanya, beberapa warga mengangguk faham.
M

eski sedikit meringis anak itu mencoba bangkit, Febby membantunya. Keadaan anak itu tidak terlalu parah hanya saja lututnya berdarah.

"Tetap saja. Saya akan bawa kamu ke rumah sakit. Kita ga tahu ada luka dalam atau enggak." Febby memaksa dan meyakin kan anak itu.

Karena merasa wanita yang sedang berada di depannya baik, anak itu mengangguk sebagai jawaban jika dia setuju untuk di bawa kerumah sakit.

Selama di perjalan mau Febby atau pun anak itu hanya diam, mobil melaju dengan kecepatan sedang menuju rumah sakit terdekat. Febby terus saja memaki dirinya saat telah tiba di rumah sakit, Febby sedikit geram dengan kecerobohannya itu

Sekitar menunggu lima belas menit Dokter mengobati luka anak itu, Febby belum mengetahui siapa nama anak tersebut, ia sangat panik hingga lupa bertanya. Sudah selesai pengobatan luka anak itu, Febby berencana untuk mengantar anak tersebut untuk pulang kerumahnya, sebagai antisipasi anak itu tidak di kejar preman lagi

"Kamu tinggal dimana? Biar saya antar kamu pulang," tanya Febby sambil berjalan beriringan bersama remaja laki-laki tersebut menuju mobilnya

"Aku nggak punya rumah kak, sejak aku kecil aku sudah hidup di jalanan, orang tua ku telah meninggal sepuluh tahun lalu, aku besar di jalanan. Kakak bisa mengantar ku kembali dimana kakak menemukan ku," Febby terdiam mendengar itu, sangat kasihan nasib anak itu, Febby bingung ingin merespon apa

"Kasihan banget nasibnya, gue kira. Gue yang paling sengsara, ternyata masih banyak di luar sana yang lebih-lebih sensara," batin Febby

"Kalau gitu, ikut kerumah kakak dulu aja, tapi nggak gratis ya? Kamu harus membantu pengasuh anak angkat kakak untuk merawat anak angkat kakak gimana? Setelah kakak menemukan tempat yang pas dan baik untuk kamu, baru kamu bisa pergi, gimana? Kakak tawarkan kamu begini, agar tetap aman," tampa berfikir panjang, anak itu menyetujui pendapat Febby

"Semoga keputusan gue ini benar,"

Oky gaiss segitu dulu ya See you

Maaf kalau banyak kata yang
Kurang tepat (Typo)

Lanjut nggak ni ?( ・ω・)☞

Oky bayy (˘・_・˘)

TRANSMIGRASI ✓ [ Open Pre Order  ] Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang