( part 39 )

7.8K 464 6
                                    

Saat ini posisi Mellody sudah berada di hadapan Febby, perlahan ia mengambil tangan Febby yang masih pucat ke dalam genggamannya.

"Febby, kamu kenapa bisa kayak gini? Kamu kan kuat. Aku kangen kamu Feb, aku masih ingat janji kamu yang bakalan jemput aku dari bandara. Sekarang apa? Jangankan jemput, nyambut aku aja kamu enggak bisa."

Mendengar apa yang Mellody katakan membuat mereka yang ada di ruangan merasa tersentuh. Air mata seakan tak ingin memberi mereka jeda, terus mengalir kala melihat Febby dan Mellody.

Pemandangan yang menyedihkan.

"Feb, bangun yah?" gumam Mellody mempererat genggaman tangannya.

Adit tak kuasa lagi melihat tubuh adiknya, ia menoleh ke arah pintu untuk pergi dari tempat ini. Setidaknya ia ingin menghirup udara segar untuk menetralisir rasa sesaknya.

beberapa menit Adit meninggalkan ruangan, dan di lanjutkan di ikuti beberapa sahabat Adit dan termasuk kara, mereka ingin memberikan kesempatan untuk Mellodi menikmati waktu bersama sahabatnya

Tangis Mellodi tak kunjung mereda, namun perasaannya kacau tak karuan. Mellodi menatap kamar mandi yang ada di pojok ruangan. Ia berniat melangkah ke sana, untuk menenangkan pikiran dan membasuh wajahnya yang dipenuhi tetesan air mata.

Ia melepas genggaman tangannya pada Febby, membiarkan tangan itu terbaring di ranjang. Pada saat itu, Mellody bahkan tak tahu bahwa melepas genggaman itu akan menjadi hal yang paling di sesalinya.

Langka demi langkah Mellodi lakukan hingga ia telah sampai di hadapan pintu toilet yang bewarna senada dengan ruangan Febby, sebelum Mellodi melangkah untuk masuk ia menyempatkan membalikkan pandangannya kearah Febby

Tepat setelah Mellody masuk ke dalam ruangan itu, pintu kamar Febby terbuka dan menampakkan sosok pria yang menatap Febby dengan senyuman.

Ia memperhatikan keadaan sekitar, matanya berbinar saat tahu bahwa tak ada orang lain yang ada di ruangan ini selain dirinya.

Mungkin, wanita yang terbaring itu sudah ditakdirkan untuk meregang nyawa.

Sebelum ada penggangu, pria itu buru-buru melangkahkan kaki ke dalam ruangan. Menghampiri targetnya yang sudah ada di depan mata.

"Kalau gue bunuh lo, gue bisa kaya," gumam orang itu ketika melihat wajah Febby.

Sebenarnya ia tak ingin membunuh wanita yang memiliki paras cantik itu, sangat disayangkan. Namun, untuk mendapat banyak uang. Ia akan melakukan segala cara, tentu ia tak akan segan melenyapkan Febby.

Tangan pria itu merambat masuk ke dalam tas kecil yang di pegangnya. Ia mengambil benda kecil pada tas itu. Benda mematikan yang akan membunuh Febby dalam hitungan detik.

Sebuah jarum dan botol obat yang berisi racun.

Karena dia sudah handal untuk melenyapkan nyawa manusia. Pria itu dengan gerakan gesitnya memasukkan racun pada jarum suntik yang ada di tangannya.

"Selamat tidur cantik" gumam pria itu sembari meraba rambut Febby yang sedang berantakan

Tanpa membuang waktu lebih lama lagi, pria itu segera pergi meninggalkan targetnya yang sudah menampakkan gejala keracunan. Ia melangkah dengan hati-hati, membuat dirinya berhasil lolos.

Mellody membasuh wajahnya, ia menatap pantulan diringa di cermin. Hari ini perasaannya benar-benar kacau.

Saat ia rasa sudah cukup, Mellody mengambil langkah untuk keluar dari kamar mandi.

Deg.

Tubuh Mellody tercekat, seperti ada sesuatu yang menarik jiwa dari raganya. Melihat pemandangan di depannya membuat Mellody bergetar.

Masih mencoba menyangkal penglihatan dan pikirannya, Ia melangkah pelan. Semakin tipis jaraknya, semakin ia merasa bahwa apa yang ia lihat bukanlah hal yang salah.

"Febby!" teriakan itu lolos dan menggelegar ke seluruh sudut ruangan.

Meski tubuhnya lemas, Mellodi dengan sekuat tenaga mencoba berlari untuk menghampiri tubub Febby yang sekarang seperti akan melepas nyawa pada raganya. Cairan bewarna hijau keluar dari mulut Febby yang terkatup. Alat bantu napas sekarang tak memiliki fungsi kala alat itu lepas dari wajag Febby.

Napas febby tak beratur membuat alat yang mendeteksi detak jantungnya mengeluarkan suara sebagai peringatan bahaya.

"TOLONG!" teriak Mellody. Ia segera menggengam bahu Febby yang tampak sangat kaku.

Air matanya berderai hebat, ia panik hingga tak tahu harus melakukan apa.

"Feb! Bangun Febby!" Kali ini Mellody menguncang bahu itu namun tak ada respon sama sekali.

Mata Febby tertutup rapat.

Mendengar teriakan panik Mellody, membuat beberapa orang yang ada di luar segera berlari. Termasuk Adit dan teman-teman yang lain.

"Febby!" Adit menjerit dari ambang pintu.

Segera ia berlari, melihat kondisi adiknya yang sangat parah. Adit ikut panik. "PANGGIL DOKTER ANJING!" teriak Adit pada Kara yang terdiam di tempat.

Mereka semua masih sulit mencerna apa yang sekarang terjadi.

Pak Dokter diikuti dengan suster yang mengekori berlari tergesa-gesa. Mereka segera masuk dan mengecek kondisi pasiennya yang memburuk.

"LAKUIN APAPUN BIAR ADEK GUE HIDUP!" sembur Adit dengan wajah memerah. Ia menahan air matanya, Adit begitu cemas.

Mellody bersimpuh di lantai, menangis histeris yang terdengar amat memilukan. Semua orang ikut panik dan menangis, membuat suasana kacau dan tak dapat dikendalikan.

"Febby kenapa dok? Dia gak kenapa napa kan?" tanya Kara beruntun. Ia menatap wajah Febby yang tertidur amat damai.

Pak dokter tak menjawab mereka sibuk mengecek kondisi Febby, seluruh kekuatan telah diarahkan untuk membantu pasiennya melewati masa sekarat ini.

"Kenapa pasien bisa seperti ini? Apa yang terjadi?" Pak dokter menatap serius pada keluarga pasiennya yang berderai air mata.

Pandangan otomatis tertuju pada Mellody yang menjaga Febby di ruangan ini sendiri.

"Saya tidak bisa menjelaskannya, TOLONG TANGANI FEBBY DULU!" bentaknya dengan isak tangis yang semakin menjadi.

_____________________________________

HALLO SEMUA APA KABAR HEHEHE MAAF AKU BARU UP 🥰

MAAF UNTUK PART INI AKU GANTUNG DULU NANTI KALAU ADA WAKTU INSYAALLAH AKU BAKALAN LANJUT LAGI ONGKEY

JANGAN LUPA DI VOTE YA ⭐
DAN SEPERTI BIASA SPAM KOMEN SUPAYA AUTHOR MAKIN SEMANGAT UP NEXT PART NYA HEHEHE
(。•̀ᴗ-)✧

MAAFKANLAH AUTHOR JIKA MEMBUAT SETETES AIR MATA KALIAN JATUH ಡ ͜ ʖ ಡ

DAN SATU LAGI JANGAN LUPA PERBANYAK ISTIGHFAR KARENA BANYAK KATA-KATA KASAR
ONGKEY

SEE YOU SEMAU
SELAMA HANGAT DARI AIDAN
(o´・_・)っ༼ つ ◕‿◕ ༽つ

AKU TUNGGU SPAM KOMEN KALIAN YAH (づ ̄ ³ ̄)づ

















TRANSMIGRASI ✓ [ Open Pre Order  ] Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang