HAI SEMUANYA HEHEHE MUNGKIN DI PART INI ADA BEBERAPA ALUR YANG AKU RUBAH DARI SEBELUMNYA OKY
(ʘᴗʘ✿)✨ 𝙷𝙰𝙿𝙿𝚈 𝚁𝙴𝙰𝙳𝙸𝙽𝙶 ✨
Tepat pukul 04.09 dini hari seorang gadis tergetar tak berdaya di lantai Apartementnya sendiri setelah melakukan percobaan bunuh diri. Setelah beberapa lama tergeletak, akhirnya sebuah tanda-tanda muncul menandakan jika gadis itu akan segera terbangun
Dan benar saja beberapa menit kemudian gadis itu mulai membuka mata. Dengan perlahan-lahan gadis itu mulai mengubah polisinya menjadi duduk sambil melihat sekeliling isi ruangan yang tidak terlalu besar itu
"Ini surga?" gumamnya dengan suara serak, Khas dengan suara orang yang baru saja bangun
Masih dengan kegiatan yang tadi. Mata gadis itu terus saja menjelajahi setiap sudut rumah hingga tiba-tiba kepada garis itu berdenyut sangat sakit hingga membuat sang gadis meringis kesakitan.
"Shhh, S-sakit banget," ringis gadis itu sambil memegang kepalanya. Tampa di duga gadis itu kembali pingsan karena tidak dapat menahan rasa sakit yang secara tiba-tiba menyerang kepalanya
Di alam bawa mimpi, gadis bernama Febby itu sedang bermain ayunan sendirian. Tapi tiba-tiba seorang gadis cantik sedang berjalan sambil memasang wajah bingung. Layaknya seorang yang sedang kehilangan arah
"Mbak Fiona?" sapa gadis bernama Febby dengan sangat ramah
Tidak disangka respon dari gadis yang disapa Febby itu ternyata kurang baik.
"Jangan sok kenal deh, saya nggak pernah kenal dengan kamu!" ketus gadis bernama Fiona"Mbak mungkin nggak kenal saya. Tapi saya kenal Mbak Fiona. Ada yang saya ingin bicarakan dengan Mbak Fiona,"
"Apa?" Fiona tampa sedikit tertarik dengan ucapan gadis di hadanya
"Sekarang kita sedang berada di tempat tidak biasa! Hanya orang yang beruntung dan terpilih dapat berada di tempat ini. Mbak Fiona percaya tentang Transmigrasi nggak?" Febby tampak tersenyum di akhirnya kalimatnya, membuat Fiona sedikit merasa bingung
"Saya tidak percaya! Karena itu hanyalah kejadian konyol yang berada di cerita-cetita fiksi! Jangan ngawur kalau bicara, Saya nggak punya banyak waktu untuk berbicara hal konyol, Saya ingin cepat-cepat ke surga!" ucap Fiona
"Nyatanya itu tidak hanya terjadi di cerita-cerita Fiksi mbak. Sekarang ini mbak sedang ber-trasmigrasi kedalam tubuh saya mbak. Mbak Fiona Adalah
orang yang beruntung karena diberikan kesempatan untuk hidup kembali meskipun di tubuh dan identitas yang berbeda. Saya mohon Mbak Fiona menerima takdir ini ya? Saya tidak akan menuntut banyak. Saya hanya ingin Mbak Fiona memperbaiki tatahan kehidupan saya yang hancur karena tekanan batin dari keluarga saya sendiri," pesan Febby"Tapi saya nggak mau! Saya sudah capek hidup di dunia ini! Saya mau istirahat," tolak Fiona
"Terserah Mbak! Terima atau tidak Mbak harus tetap melanjutkan hidup Saya karena ini sudah menjadi takdir mbak Fiona. Saya permisi dulu Mbak. Jaga Baik-baik putri kecil saya." Dengan hitungan detik Febby sudah menghilang di telah cahaya, meninggalkan Fiona sendirian
"Sialan! Gue udah nggak mau hidup lagi Tuhan! Gue capek!" teraik Febby prustasi
o0o
Jam sudah menunjukkan pukul 07.09 pagi, Gadis di dalam tubuh Febby masih saja belum menerima takdir konyol ini. Dia masih saja melamun dari sadar dari pingsannya. Berfikir tentang tanggung jawab yang diberikan oleh pemilik tubuh ini membuat raga Fiona ingin membunuh setiap manusia yang dirinya temui
Mengurus dirinya saja ia tak bisa, apalagi mengurus bayi yang pasti akan sangat merepotkan itu.
"Oek, oek, oek." Suaranya semakin kencang sekarang. Di dalam ruangan itu, hanya suara bayi yang mendominasi.
Karena sekarang ia bukan lagi Fiona, nama dan tubuhnya juga berganti menjadi Febby.
Ia bangkit, mengambil bantal putih dan menggenggamnya erat di tangan. Febby tersenyum licik lalu perlahan mendekatkan dirinya pada si bayi.
"Mama lo aja mati ninggalin lo. Sekarang lo mau gak gue kirim ke dia? Hmmm anak cantik?" ucapnya benar-benar menakutkan. Febby tak tahu apa yang ada di pikirannya sekarang, yang ia tahu hanyalah bagaimana melepaskan diri dari rentetan masalah ini.
"Maaf."
Ia melayangkan bantal itu di udara, hitungan detik wajah bayi dan bantal hampir bertemu. Hari ini, ia adalah Fiona. Meski dalam tubuh Febby, ia akan tetap menjadi Fiona.
Dan Fiona adalah orang yang tidak akan segan untuk melenyapkan nyawa, karena begitulah ia lahir.
Menjadi manusia yang tak punya belas kasih.
Aish!"
Febby mengumpat lalu setelahnya, bantal yang ia pegang berakhir jatuh di lantai. Bayi mungil itu seketika berhenti mengeluarkan tangisan, mata imutnya yang masih sedikit basah menatap Febby tampak tak berdosa.
"Apa liat-liat?" teriak Febby dengan mata memelotot berniat membuat bayinya ketakutan. Namun ia salah, bukannya menangis bayi itu malah tertawa menggemaskan.
Febby menatapnya penuh dendam, tangannya terkepal ingin meninju wajah bayi itu yang seakan mengejeknya.
"Kalau lo musuh gue, udah dari tadi lo mati." Tangganya yang terkepal terpaksa ia katup.
Febby memalingkan wajahnya dari bayinya yang masih tertawa bahagia. Ia menelan ludah karena frustrasi akan masalah ini.
Masuk ke tubuh seorang gadis lemah, dan lebih parah gadis itu memiliki bayi mengesalkan.
Bahkan Febby tidak sempat menangisi diri, mengingat bahwa sebenarnya dirinya yang asli yaitu Fiona sudah meregang nyawa.
"TERUS SEKARANG GUE HARUS APA?" bentaknya pada tembok, sekarang ia sudah seperti orang gila.
Di tembok itu ada jam dinding yang tertempel amat sempurna, ia melihat seragam dan juga jam yang sudah menunjukkan pukul delapan pagi.
Akhirnya dengan ingatan tubuh ini, ia bangkit untuk pergi ke sekolah saja. Ya, setidaknya ia harus tahu bahwa semua ini benar-benar nyata.
Karena jujur saja, ia masih tak percaya
o0o
Happy reading📖
Vote dan Komen bestie♡
KAMU SEDANG MEMBACA
TRANSMIGRASI ✓ [ Open Pre Order ]
Teen FictionSUDAH BISA DI BELI DI SHOPEE, BURUAN SEBELUM BERAKHIR DISKONYA @FIRAZMEDIA. itu nama Shopee nya teman-temann (Versi Wattpad belum sepenuhnya aku revisi ya teman-teman. Kalau minat versi rapi nya kalian bisa beli versi cetak di shopee @Firazmedia ) ⚠...