( Part 25 )

9.4K 618 6
                                    


(⁠☞⁠^⁠o⁠^⁠)⁠ ⁠☞

"Kak Febby capek banget ya?" tanya Aidan sembari menyentuh tangan Febby, "Nggak terlalu Aidan."
Malam ini Aidan dan Febby sedang nonton film terbaru di ruang keluarga, ntah sejak kepulangan
Febby tadi, Aidan menjadi ingin terus di dekat Febby. Menonton Film adalah hal baru bagi Aidan, maka dari itu ia begitu bahagia saat di tawarkan
nonton bersama

Keduanya menikmati film dengan tenang, ditemani minuman bersoda dan beberapa cemilan. Film dengan durasi dua jam ternyata tidak membuat keduanya bosan, selimut yang menutupi keduanya semakin membuat rasa nyaman. Pukul 02.17 Febby dan Aidan telah tertidur, padahal film belum selesai sepenuhnya, terlihat sekarang Film lah yang menonton Febby dan Aidan tertidur, keduanya saling berhadapan, lucu, layaknya seorang ibu muda sedang tertidur bersama sang anak.

Keesokan harinya Febby terbangun, posisinya sedang memeluk Aidan sedangkan Aidan masih tertidur nyenyak. Mengubah posisi menjadi duduk lalu meregangkan otot-otot nya, Febby beberapa kali menguap dikarnakan masih sangat pagi untuk bangun di hari libur. Suasana pagi ini begitu bagus, udara segar di balkon Apartement menyambut kehadiran Febby setelah membuka pintu. Karena mood pagi ini sangat bagus gadis itu memutuskan mencari pedagang bubur ayam.

Berjalan kaki di pagi hari dengan udara yang belum tercemari ternyata sangat nyaman, menyaksikan burung-burung berkicauan di atas langit menjadi kesan tersendiri bagi Febby.

Berjalan dua menit akhirnya bertemu pedagang Bubur ayam, senyum lebar menyambut Febby, keramahan Bapak penjual bubur ayam membuat semakin nyaman membeli, "Permisi, saya mau Bubur ayam nya dua ya pak, satu dimakan disini, satunya lagi di bungkus," ucap Febby

"Siap Mbak, Alhamdulillah rezeki pertama saya datang. Mohon di tunggu sebentar." Febby duduk di salah satu kursi yang disediakan, menyaksikan kegiatan penjual bubur Ayam yang telaten membuat dagangannya

"Ini Mbak bubur nya,"

"Terimakasih Pak,"

"Sama-sama Mbak." Menikmati bubur ayam tampa di aduk di tepi jalan begitu nikmat ternyata, "Mbak orang baru disini? Soalnya saya baru lihat Mbak," pertanyaan penjual bubur ayam membuat aktifitas Febby berhenti sebentar, "Nggak Pak, saja sudah lama disini."

Setelah menghabiskan dan membayar bubur ayam nya, Febby langsung saja pulang. Pukul 08.17 aktifitas di jalan sudah sangat ramai, mobil dan motor dimana-mana begitu juga dengan pejalan kaki. Setiba di Apartemen Febby langsung saja ke kamar mandi, keringat begitu lengket di tubuh setelah berjalan cukup jauh di tengah polusi mulai tercemari karena asap kendaraan

"Segar juga." Aktifitas hari ini cukup padat bagi Febby, dari pagi sudah melakukan aktifitas tidak membuat ia menjadi lelah dan berujung menjadi malas. Hari ini Febby berniat mencari sekolah untuk Aidan, umur anak seperti Aidan sudah saat nya mendapatkan pendidikan

(⁠✧⁠Д⁠✧⁠)⁠→

"Baik ibu, mulai besok sudah bisa di bawa anak nya. Kami akan melakukan serta mendidik dengan sangat baik disini," ucap seorang guru wanita di depan Febby

"Iya, kalau begitu saya pamit dulu."
Di dalam Taksi Febby berfikir langkah apa lagi yang harus ia ambil, kekuasaan serta kekayaan membuat ia berfikir ingin mengambil hak nya  yang saat ini berada di orang lain

"Gue harus bisa mengambil kembali perusahaan yang berada di tangan mantan sahabat gue, bagaimana juga itu adalah hasil kerja keras gue selama masih hidup menjadi Fiona," batin Febby, mengingat bagaimana penghianatan sang sahabat serta sang kekasih membuat Febby semakin menjadi pendendam terhadap manusia.

Sebuah Cafe aestetik membuat seorang Febby tertarik menikmati Jus  alpukat disana di temani pemandangan langit yang menjadi orange. Burung-burung sesekali berkicau di atas langit bersamaan angin sore mengenai wajah indah Febby

"Sendirian saja?" seorang pria asing bertanya ke Febby. Kedatangan Pria Asing itu sangat menganggu ketenangan Febby, "Hmm," Febby menatap sinis Pria itu

Tampa di persilahkan Pria itu duduk di depan Febby, "Saya duduk di sini ya, kasihan cewek cantik seperti kamu sendiri duduk di Cafe,"

"Saya tidak butuh itu, sekarang saya mau kamu pindah dari hadapan saya, Pria jelek seperti kamu sangat tidak cocok duduk bersama saya," lagi-lagi Febby mengucapkan kalimat seperti itu tanpa memperdulikan perasaan orang yang di hina

"Sombong sekali kamu," emosi Pria itu memuncak, perkataan Febby sangat manjur membuat orang lain naik darah, "CK, ini fakta! tampan kamu terlalu pasaran untuk duduk bersama saya," terlihat wajah Pria itu memerah, emosi nya semakin bertambah, sedangkan Febby masih duduk di tempatnya masih fokus dengan kegiatan awalnya

Pria itu pergi dari hadapan Febby, suasana kembali tentram tampa ada keributan, dari setiap pengunjung pun tetap sibuk dengan urusan masing-masing





CEKREK

________________________________________

MAAF BARU UP 😁
KEMARIN AKU BEGITU BANYAK KERJAAN BEBERAPA TUGAS SEKOLAH AUTHOR BARU AKU KUMPUL
MAKANYA BARU UP SEKARANG HEHEH

JANGAN LUPA DI VOTE ⭐
MAAF KALAU BANYAK KATA YG TYPO
MOHON MAAF
JANGAN LUPA SPAM KOMEN INSYAALLAH SEBENTAR AKU UP LAGI
UNTUK JAM NYA NGGAK TENTU
👍😁

SEE YOU GAISS

TRANSMIGRASI ✓ [ Open Pre Order  ] Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang