( Part 41 ) ENDING

12.5K 506 46
                                    

Setelah Kelzon dan Abi sudah berada di dalam Mansion kedua orang tuanya, dengan cepat Abi memanggil Adit untuk memberitahukan tentang apa yang ia temukan

"Bang, ke sini deh aku dapat flashdisk bang di lemari Febby," teriak Abi hingga membuat Adit yang mendengar itu dengan cepat berlari menuju Abi dan kelzon. Wajahnya masih sangat pucat karena luka dari kematian Febby masih teriris jelas di setiap bagian dirinya.

"Kamu dapat apaan?" tanya Adit sembari turun dari anak tangga secara tergesa-gesa. Wajah pucat itu memancarkan kemarahan dari binar matanya. Tidak butuh waktu lama untuk Adit berdiri di depan Abi dan Kelzon, menatap flashdisk di tangan Abi.

"Flashdisk bang, Abi enggak tau tadi pas Abi dan Kelzon lagi beresin baju Aidan. Kelzon enggak sengaja lihat flashdisk ini," ucapnya dengan tangan bergerak untuk menyodorkan barang kecil itu agar Adit bisa melihatnya lebih jelas.

“Kita coba buka aja, Kak. Siapa tau ada hal penting di sana,” timpal Kelzon memecah keheningan di antara mereka. Suasana masih sangat suram karena kepergian Febby yang terjadi secara tiba-tiba.

Adit mengangguk setuju dengan ucapan Kelzon, Abi pun memikirkan hal yang sama hanya saja Kelzon lebih dulu mengatakannya.
Dengan rasa penasaran akhirnya Adit pun mengambil flashdisk tersebut dan dilanjutkan mengambil sebuah laptop untuk melihat apa saja isi dalam flashdisk tersebut.

Ketiga orang tersebut menunggu dalam diam setelah memutar satu video yang ada di dalam filenya.
Hal yang pertama kali mereka lihat adalah sebuah video seorang wanita sedang memakai baju tidur. Raut wajah mereka berubah saat mengenali wanita yang ada di video itu, dia adalah Febby.
Tangan Adit gemetar melihat hal itu, hanya saja ia tetap melanjutkan tindakannya untuk membuka video tersebut.

“Febby ...,”gumam Abi saat video itu perlahan terputar. Matanya berkaca-kaca mencoba untuk menahan rasa sedihnya. Kelzon pun sama, ia mengepalkan tangan mengingat bahwa cara kematian Febby sangat tragis.
Bersama dengan video yang terputar, suara Febby pun terdengar. Suara yang tidak akan bisa lagi mereka dengar. Kenyataan bahwa suara manis Febby tidak akan terdengar lagi, berhasil membuat air mata Adit jatuh tanpa ia cegah.

"Siapapun yang nemuin video ini, gue berterima kasih. Kalau gak di temuin pun gue enggak apa-apa. Pertama, mungkin aneh ngeliat gue video ini diri sendiri kan? Hahaha gue juga ngerasa aneh, tapi karena gue enggak tau kapan bisa bertahan. Gue mutusin buat bikin video ini, yang mungkin bakalan kalian ejek atau ketawa. Gue enggak peduli.

Lo percaya apa enggak, gue enggak peduli. Yang kedua, terima kasih udah memberikan begitu banyak luka di dalam hati pemilik tubuh ini. Gue mau berterima kasih atas derita yang kalian buat ....”

Sesaat setelah Febby yang di dalam video mengucapkan kalimat itu, mereka bertiga yang mendengarnya terkejut.

“Maksudnya?” kata Kelzon spontan saja karena baru saja ia mendengar kalimat yang janggal.
Video pun terputar lagi setelah jeda beberapa detik,

“Setelah dengar kata itu? Kalian jadi mikir, kan? Pemilik tubuh. Apa maksudnya? Hahaha, Gue bukan Febby, tapi gue adalah Fiona. Pemilik tubuh ini udah pergi dari dulu karena sikap kalian. Gue kira pemilik tubuh ini terlalu lemah hingga memilih mengakhiri hidupnya, tapi setelah gue ngejalanin hidup nya, gue mengerti pemilik tubuh ini nggak lemah tapi dia terlalu kuat atas semua kelakuan keluarga nya sendiri. Mungkin saat kalian melihat Vidio ini gue Fiona udah nggak ada dan mungkin tugas gue juga udah selesai. Gue cuma mau nitip kedua anak pemilik tubuh ini mohon sayangi dia, gue percaya sama lo bang Adit.”

Memang apa yang baru saja Febby ucapkan tidak masuk di akal sehat. Mereka bertiga sampai tertegun mendengar itu. Hanya saja hati mereka mengatakan bahwa kalimat Febby adalah kebenaran. Mengingat bahwa ada banyak perubahan dari Febby yang seolah bukanlah dirinya yang asli, saking terkejutnya, mereka sampai tidak bisa berkata apa-apa.

TRANSMIGRASI ✓ [ Open Pre Order  ] Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang