_________________(☞ ͡° ͜ʖ ͡°)☞_____________
SEGITU DULU YA MAAF KALAU BANYAK KATA YG TYPO
( JANGAN LUPA DI VOTE ⭐ )__________________________________________
"Konyol banget bisa kesasar gini," gumam Kara. Posisi Febby yang bersandar di batang Pohon sedangkan Kara duduk di atas dedaunan kering yang tidak jauh dari Febby. Kara terlihat seperti manusia hutan, keadaan tidak karuan menjadi patokan awal ia terlihat seperti itu
"Lo nggak capek diam terus?" tanya Kara penasaran, sejak tadi Febby hanya diam, sesekali menguap dan diam lagi, Kara melihat itu sampai bosan, "Nggak," ketus Febby.
Sudah berulang kali keduanya mencari jalan keluar tapi hasilnya nihil, selalu saja bertemu jalan buntu. Pada akhirnya keduanya kembali ke tempat awal sambil beristirahat. Waktu sekarang menunjukkan pukul 17.18 sebentar lagi matahari akan tenggelam di gantikan rembulan menyinari
Bunyi suara jangkrik sedikit mendominasi kekosongan disana, Febby memejam kan mata sebentar, sedangkan Kara berbaring di tanah menatap langit sore yang begitu indah, "Febby lo percaya cinta?" pertanyaan konyol mulai memenuhi otak Kara, menanyakan mengenai cinta kepada Febby adalah hal yang bodoh, "Gue nggak percaya," jawab Febby tegas, mata nya masih terpejam sembari bersandar di Batang pohon membuat nya seperti seorang putri tidur, Kara sampai di buat melongo, posisi Kata sampai berubah tengkurap agar menambah kejelasannya menatap Febby
"Alasannya?" Kara semakin dibuat penasaran, "Cinta adalah jebakan untuk seseorang menjadi lemah sampai tidak berdaya, cinta adalah tipu daya seseorang, cinta itu racun yang membunuh secara perlahan. kata Cinta yang selalu di artikan kasih sayang nyatanya senjata tajam yang mematikan, maka dari itu gue nggak percaya apa itu cinta," jelas Febby panjang lebar
"Lo sering di sakiti ya? Kelihatan banget kalau korban cowok brengsek," tebak Kara, Febby hanya diam tidak selerah meladeni Kara
"Dasar aneh," batin Kara
~~~~~
Di tempat lain, semua orang panik saat mengetahui dua orang dari rombongan mereka menghilang, "Bagaimana ini Pak?" tanya panik seorang guru kepada kepala sekolah, "Sabar Bu, saya juga pusing ini. Begini saja, yang lain bisa pulang terlebih dahulu, biar saya dan guru kesiswaan yang tetap disini, kasihan juga para murid pada sudah kecapean,"putus Pak Budi-kepala sekolah
"Tapi pak, bagaimana bisa hanya guru kesiswaan saja yang ikut tinggal disini? Bukan saya ingin membantah atau tidak menyukai keputusan bapak, bagaimana juga Febby dan Kara harus di temukan secepatnya, dan itu harus memerlukan banyak tenaga Pak. Sangat mustahil menemukan kedua murid itu dengan cepat jika hanya empat guru saja
yang mencari," sanggah Ibu Khadijah"Saya setuju. Kita harus membantu mencari adik saya," ujar Adit. Abang pertama Febby
"Tidak! Sudah saya katakan hanya guru kesiswaan yang dapat membantu, kita tidak boleh egois lebih mementingkan dua murid hilang itu, kasihan murid lain yang sudah kecapean, mending kalian berangkat sekarang ke Jakarta," Pak Budi tetap kekeh hanya kesiswaan yang tinggal
"Bapak sendiri yang Egois! Adik saya sedang hilang dan harus segerah ditemukan. Waktu malam sebentar lagi tiba, penerangan akan lebih sulit Pak," geram Adit
"Rencana pak Budi harus berhasil kali ini, meski Kara ikut hilang, aku yakin Febby dan Kara tidak sedang di tempat yang sama," batin Felisiah.
Berada di tempat yang cukup jauh dari tempat kumpul, Felisiah dan kedua temannya membahas mengapa Kara bisa ikut hilang, Felisiah merasa sangat Marah di campur khawatir mengetahui sang pujaan hati ikut menghilang"Kalian berdua sangat teledor, kenapa bisa ayang Kara ku juga bisa ikut hilang?" ketus Felisiah "Mana gue tau Fel, gue cuma fokus ke Febby," lirih Anggun
"Gue juga cuma jalanin perintah yang lo kasih Fel, nggak ke pikiran gue kalau Ayang Kara lo ikut hilang," Cika ikut membuka suara membelah dirinya sendiri
"Pusing gue. Ayo kembali," satu wanita dan dua gadis berjalan meninggalkan tempat tadi menuju tempat titik kumpul rombongan mereka. Keadaan disana cukup tidak kondusif, banyak murid sudah tertidur di dalam bus untuk istirahat ada juga menyaksikan pertengkaran dua laki-laki berbeda generasi. Alis Felisiah mengerut pertanda bertanya-tanya kenapa bisa Adit-abang angkatnya cekcok dengan sang kepala sekolah
"Bang Adit," panggil Felisiah. Berlari menghampiri Adit yang kelihatan menahan emosi, "Abang kenapa?" tanya Felisiah manja, merangkul lengan tangan kekar Adit, tidak kunjung mendapatkan jawaban Felisiah faham situasi ini
"Abang, Felisiah capek, Felisiah mau pulangg," rengek manja Felisiah meminta pulang dengan maksud tersendiri
"Abang harus tinggal disini dek, kasihan Febby," tolak Adit, melepas gandengan tangan Felisiah
"Ihhh Abang, Felisiah capek mau istirahat, kulit Felisiah udah kering gini, mau perawan jugaa," lirih Felisiah, memohon untuk Adit segerah menyetujui ikut pulang
Felisiah menangis manja, mengayun-ayunkan tangan Adit layaknya seorang anak kecil ingin mainan. Tatapan orang-orang disana beragam, ada yang jijik dan ada juga merasa gemas
"Felisiah benar Adit, kasihan kalau kamu tetap disini, dia ingin beristirahat dengan segerah, princes seperti Felisiah harus banyak istirahat," ucap Pak Budi sambil tersenyum kearah Felisiah
"Tapi sa-"
"Abang, Felisiah capek," potong Felisiah. Manja Felisiah membuat Adit luluh, akhirnya menyetujui untuk pulang. Ibu Khadijah tidak dapat menolak lagi keputusan Pak Budi. Satu persatu Bus mulai berangkat ke Jakarta tampa Febby dan Kara.
Jika saja tadi Pak Budi tidak melarang untuk meminta bantuan kepada sekolah lain, mungkin Febby dan Kara sudah di temukan sejak tadi, tapi Pak Budi sangat melarang dengan alasan ini menyangkut nama sekolah, takut nama sekolah akan buruk di mata orang-orang karena teledor
menjaga murid dengan baik serta banyak lagi alasan lainnya. Ibu Khadijah sampai di buat bingung dengan respon guru-guru disana, sangat pasrah akan keputusan sang atasan meski tidak masuk akal, tidak ada penolakan sama sekaliFlasback
"Pak, kita harus melapor ke ketua panitia agar menghubungi pusat bantuan," saran Ibu Khadijah
"Tidak perlu! Ini aib sekolah kita, jangan sampai orang-orang tau. Untuk guru-guru terhormat disini, saya mohon jangan pernah meminta bantuan dengan orang asing, saya yakin kedua murid itu akan segerah di temukan tampa bantuan orang asing," Ibu Khadijah melongo mendengar jawaban atasanya
"Bagaimana bisa pak? Ini darurat, tempat ini sangat luar, sangat tidak aman untuk mereka di sana. Saya yakin mereka sudah sangat jauh berjalan mencari jalan keluar. Saya kasihan dengan mereka Pak," sedih rasanya gagal menjaga anak didik sendiri
"IBU KHADIJAH! IBU TIDAK USAH IKUT CAMPUR! SAYA TAU MANA YANG BAIK UNTUK KEDUANYA. JIKA IBU TETAP TERUS MEMBANTAH KEMAUAN SAYA, IBU AKAN SAYA BERHENTIKAN MENJADI GURU!" bentak pak Budi di tengah keramaian orang, murid dan guru-guru melihat itu semua
Flascback end.
KAMU SEDANG MEMBACA
TRANSMIGRASI ✓ [ Open Pre Order ]
Ficção AdolescenteSUDAH BISA DI BELI DI SHOPEE, BURUAN SEBELUM BERAKHIR DISKONYA @FIRAZMEDIA. itu nama Shopee nya teman-temann (Versi Wattpad belum sepenuhnya aku revisi ya teman-teman. Kalau minat versi rapi nya kalian bisa beli versi cetak di shopee @Firazmedia ) ⚠...