( Part 14 )

12.5K 909 23
                                    

Warning! Yang lagi makan boleh di skip ya untuk part ini. Terdapat adegan menjijikkan. Author saja sampai mual nulis ini.

Maaf yaaaa🥰

_

_

_

"PLAK!" Suara tamparan nyarin terdengar di seisi ruangan keluarga. Bibir robek mengeluarkan darah segar serta pipi memerah akibat tamparan. Sekujur tubuh bersimbah darah segar, dengan lemah gadis berumur 18 tahun itu tersenyum, bukan rasa sakit yang ia rasakan, tapi rasa benci yang semakin besar. Di sebuah bangunan terbengkalai terdapat dua perempuan yang akan saling membunuh, yang satu sudah belumuran yang satu lagi masih bersih

"Rasakan itu. Siksaan seperti ini yang harus kamu dapat kan setelah membunuh suami ku! Semakin hari saya selalu memperhatikan kamu. Rasa bersalah setelah membunuh suami ku ternyata tidak pernah hadir di dalam hidup mu!" Intan menginjak kepala febby dengan sepatu mahalnya.

"Kau membunuh suami ku febby, kau membunuh ayah mu, kau membuat semua rencana ku hancur. Kekayaan yang ku nikmati selama ini harus hilang setelah kau membunuh suami ku!" Air mata Intan jatuh membasahi pipi yang berpoleska make up

Febby tetap diam, hampir seluruh wajahnya tertutup oleh darah akibat bocornya kepalanya. Intan mundur, membersihkan darah yang mengenai sepatu mahalnya. "Darah mu serasa najis bagi ku febby, menatap mu seperti ini membuat hatiku senang. Lebih baik kau ikut saja ke neraka bersama ayah mu," Intan berlari menuju febby sambil membawa gergaji mesin yang sudah menyala sejak tadi.

Senyum tipis yang terus terukir di wajah febby, sama sekali tidak luntur. Meski Intan semakin dekat, febby tetap diam. Tapi di dalam otaknya berfikir cara agar yang terkena gergaji mesin itu adalah Intan sendiri

"RASAKAN INI FEBBY!" Intan berteriak keras, melompat ke arah febby yang masih terduduk. Tubuh terbelah dua, pinggang ramping terputus. Darah segar muncrat ke wajah febby.

Flashback

Saat intan ingin melompat ke arah febby. Dengan cepat gadis itu menarik salah satu kaki intan. Membuat intan terjatuh dan tidak jadi melompat. Febby dengan cepat merebut benda tajam itu saat intan mengeluh kesakitan. Bokong intan terbentur keras ke lantai. Tampa belas kasih, febby mengarahkan gergaji itu ke pinggang Intan. Gergaji tajam memotong dua tubuh Intan. Darah muncrat ke wajah febby. Tangan dan bajunya basah kuyup karena darah intan. Darah masuk kedalam mulut febby saat tertawa kencang. Tampa rasa jijik febby menelan darah itu. Mata intan melotot, kaki intan masih bergerak setelah terbelah dengan bagian tubuh atas.
Senyum lebar kembali menghiasi wajah psikopat Febby.

Flashback end.

"Nyatanya, kamu lah yang akan terlebih dulu menyusul suami mu sayang." Bisik febby ditelinga Intan.

~~~~~

Hujan kembali membasahi bumi, baju yang awalnya dipenuhi darah, pelan-pelan luntur karena guyuran hujan. Setelah membunuh Intan, febby langsung meninggalkan tempat tersebut. Kaki mulus tanpa alasan kaki berjalan pulang ke apartemen dengan keadaan hujan. Tatapan kosong namun kaki tetap melangkah, mengabaikan setiap mobil yang berhenti untuk memberikan tumpangan. Berjalan beberapa menit membawa febby ke arah mini market dekat apartemen nya.
Baju basah dan keadaan yang tidak karuan membuat orang bertanya-tanya

Febby membuka lemari es, lalu mengambil minuman kalem, berjalan menuju kasih, setelah membayar, febby keluar dari mini market. Memutuskan untuk duduk di sebuah kursi yang di sediakan diluar toko. Tatapan febby masih saja kosong. Minuman yang di beli mulai di teguk. Saat sedang fokus dengan fikiran sendiri. Sebuah jaket membalut tubuhnya, seorang laki-laki bertopi hitam senada dengan hoodenya. Body nya yang tinggi membuat orang yang pendek sedikit kesusahan melihatnya. Ia menatap febby datar. Febby membalas menatap laki-laki itu. Tatapan mereka bertemu, membuat kesana tersendiri antara mereka. "Lo kayak gembel," Ejek laki-laki itu. Seketika tatapan mereka terputus, febby menegakkan badannya, setelah itu kembali melihat laki-laki itu, namun tatapan febby berubah menjadi tajam

"Lo kalau mau bunuh diri dengan cara kedinginan jangan disini, kasihan yang punya toko," Laki-laki itu duduk di kursi yang kosong tepat di depan febby. "Lo nggak usah pake acara bunuh diri kali. Lo terlalu alay cuma gara-gara video hoax tersebar, lo udah mau bunuh diri." Lanjut laki-laki itu, terkesan mengejek.

Febby masih enggan membuka suara. Ia
berlalu malas meladeni laki-laki di depannya.
Febby berniat meninggal laki-laki itu lalu pulang ke apartemen nya. Namun saat Febby berdiri dari duduknya, dan mulai melangkah pergi. Laki-laki itu malah tidak sengaja menarik tangan febby cukup keras, karena tidak bisa mengatur keseimbangan, febby terjatuh menimpa laki-laki itu. Keduanya kesulitan bernafas karena jarak yang sangat dekat, mata febby melotot sempurna. Ini menjadi kedua kalinya mereka sedekat ini

"Cantik," Batin laki-laki itu

Lima menit terdiam, mencerna apa yang sedang terjadi. Pada saat mereka sudah sadar, dengan cepat febby bangun dan berdiri, mundur beberapa langkah. Sedangkan laki-laki itu terkekeh, mengubah posisi menjadi berdiri. Membersihkan punggungnya yang terkena air hujan dan tanah

"KARAAA GILAA!" Teriak febby sambil berlari pulang.

~~~~

TRANSMIGRASI ✓ [ Open Pre Order  ] Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang