21

3K 464 92
                                    

Double update nih!!! Edisi bucin sama pembaca, pengen liat kalian seneng.

Karena pada minta konfliknya dipercepat, setelah chapter ini kita bakal fokus ke permasalahan ya! Sebenrnya dari chapter lalu udah mulai masuk sih. Cuma masih belum spesifik aja.

Mau aku sering-sering begini? Kasi bintang sama spam komennya dulu 😘

Terima kasih🥰

Terima kasih🥰

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.





Happy Reading!!!

Seluruh siswa siswi yang berada di kelas 12 IPS 2 bersorak ria karena sang ketua kelas baru saja mengatakkan bahwa guru di pelajaran jam pertama tidak akan masuk dikarenakan ada rapat antar guru. Meskipun tidak semua guru yang menghadiri rapat.

Tapi setelahnya, mereka semua mendadak mengeluh masal karena guru itu meninggalkan tugas kelompok yang harus dikerjakan.

"Halah. Sama aja bohong kalau gitu mah."

"Gue kira bakal free."

"Kalau mau free nggak usah sekolah. Mending ikut pergaulan bebas aja lo sana."

Salah satu perempuan menyahuti laki-laki yang mendesah malas di belakang kursinya.

"Dih, gue nggak ngomong sama lo njir," lelaki itu mendelik. "Tapi saran lo boleh juga."

"Bego."

"Sesepuh! Ini kelompoknya bagi sendiri apa udah ditentuin?" tanya perempuan dengan rambut sebahu yang duduk di depan Athena.

Panggilan kata 'sesepuh' barusan ditujukan oleh si ketua kelas. Lantas lelaki berwajah dingin yang bernama Ares Dinata itu menoleh.

"Bu Mega nyuruh gue buat nentuin kelompok kali ini. Tapi kalau banyak yang nggak setuju, pilih sendiri nggak masalah. Asal kelompoknya kebagi rata. Gue nggak mau denger ada yang nggak dapat kelompok kaya waktu itu. Kalau masih keulang lagi, gue yang bakal ngerombak semua kelompok," ujar Ares.

Ares sudah hapal dengan sifat-sifat semua temannya di kelas. Sepertinya bukan hal tabu jika masih ada beberapa murid yang terasingkan karena banyak faktor. Seperti yang duduk di barisan paling belakang di dekat tembok.

Lelaki culun dengan kaca mata tebal yang bertengger di hidungnya itu tidak memiliki satupun teman, selalu menunduk, dan tidak pernah bersosialisasi.

Dan calon kandidat murid yang akan terasingkan meskipun penampilannya tidak seperti si kutu buku di belakang sana adalah Athena. Ares diam-diam memperhatikan Athena yang masih terbilang anak baru.

Athena sama sekali tidak pernah menegur siapapun kecuali diajak bicara lebih dulu. Itupun dia hanya menjawab sekenanya. Apalagi saat kejadian di kantin ysng cukup membuat satu sekolah heboh. Di mana Baron menindas Athena. Setahu Ares, Baron memang suka menindas yang terlihat lemah.

SIRENTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang