13

3.4K 462 53
                                    

•••••

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.





Happy Reading!!!

(*Play musik di atas yaa!)

Kringgg! Kringggg!

"Nghh ...."

Suara erangan berat terdengar dari lelaki yang tengah tertidur pulas itu. Ia mulai menggerakkan tubuhnya karena terusik oleh suara deringan alarm.

Menarik napasnya, Jenovan mengulurkan tangan kanannya, meraba-raba permukaan nakas. Namun dahi lelaki itu mengerut karena tidak mendapatkan jam weker yang biasanya ia taruh di atas sana.

Kemudian Jenovan tersadar saat mencium aroma kamarnya yang berbeda dari biasanya. Jenovan mengendus-endus lagi untuk memastikan, lalu ia membuka kedua matanya.

Jenovan yang kesadarannya belum penuh sepenuhnya itu memandang ke seluruh ruangan. Dan kamarnya ... berubah. Tunggu—

"HAH?!"

Dengan cepat Jenovan mendudukkan dirinya.

"Akh!"

Lelaki itu meringis sembari menyentuh pelipis karena merasakan kepalanya yang berdentum-dentum. Sakit dan pusing. Rasanya seperti melayang seketika.

Jenovan terkejut karena mendapati dirinya berada di dalam kamar Athena. Bagaimana bisa hah? Sialnya Jenovan sama sekali tidak mengingat apa-apa.

Mendadak, pikirannya melambung tentang kejadian semalam. Di mana ibu Sekar berkata hal yang membuatnya tersinggung, lalu ia memutuskan untuk pergi menjauh dari wanita itu.

Gilanya, bangun-bangun Jenovan sudah berada di dalam kamar Athena. Tapi Jenovan sama sekali tidak mendapati keberadaan gadis itu di mana pun.

Dia juga masih mengenakan pakaian semalam. Sebenarnya apa yang terjadi, pikirnya merasa bingung.

Meraup wajahnya dengan kasar, Jenovan turun dari atas ranjang lalu keluar dari dalam kamar.

Entah kenapa kepala lelaki itu terasa sangat berat. Jenovan sampai berpegangan pada anak tangga saat turun ke lantai bawah karena langkahnya masih belum seimbang.

Namun, saat ingin pergi ke dalam kamarnya, langkah laki-laki itu terhenti karena melihat seorang gadis terbaring di sofa ruang tengah.

Athena tertidur begitu pulas, hanya menjadikan lengannya sebagai bantal. Posisi Athena saat ini menghadap ke arah kiri, meringkuk seperti anak kucing. Apakah dia tidak kedinginan tidur tanpa selimut seperti itu? Apakah badannya tidak sakit, pikir Jenovan.

Mengernyit, Jenovan melangkah ke arah gadis itu. Kenapa Athena malah tidur di sana, pikirnya.

"Athena."

SIRENTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang