23

2.9K 495 91
                                    

Ga nyuruh apa-apa sih, cuma mau ingetin. Siapin napas kalian. AHAHAHAHHAHAHA

Vote dan komennya jangan lupa ya!

Vote dan komennya jangan lupa ya!

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.





Happy Reading!!!

Athena sedang duduk di atas lantai dengan punggung bersandar pada sisi ranjang. Gadis berambut panjang itu tengah membaca sesuatu di dalam buku yang ia temukan di rumah Jullius tadi siang.

Banyak beberapa penjelasan di dalam buku itu yang tidak dimengerti oleh Athena, tapi ia tetap membacanya. Poin yang dapat ia tangkap dari bacaan itu tak jauh dari penjelasan singkat dari Eros.

The Moon Goddess adalah seorang roh dewi bulan yang tinggal di suatu lautan bernama Dona et Sacrificia. Entah di mana spesifiknya, Athena tidak tahu. Konon katanya siapapun yang meminta sesuatu, seperti harta, kekuasaan, ataupun nyawa sekalipun akan bisa dikabulkan olehnya.

"Wah ... apa Jullius benar-benar ingin menghidupkan Ibu kembali?" Athena menggeleng, masih tak percaya.

Tapi ... kenapa sampulnya bergambar seorang siren perempuan dengan sebuah bulan besar di atas kepalanya. Apa The Moon Goddess adalah seorang siren? Atau hanya sebuah roh suci yang bisa mengabulkan segala permintaan?

Jika benar adanya, apa Athena bisa pergi menemuinya untuk membantunya agar bisa menemukan siapa itu Xantheus?

Tok tok tok

Athena spontan menoleh ketika mendengar suara ketukan pada daun pintu kamarnya. Dengan cepat ia menyembunyikan buku itu di bawah bantal. Athena berdeham, mengatur debaran jantungnya yang mulai berdetak kencang. Entah karena dia takut kepergok sedang membaca buku aneh itu, atau karena dia tahu siapa yang mengetuk pintu.

"Na," suara Jenovan memanggilnya dari luar.

Athena tersenyum, namun dengan cepat mengembalikan ekspresinya seperti biasa.

"Ya?"

"Aku boleh masuk?" ijin lelaki itu.

"Heem."

Pintu kamar gadis itu terbuka perlahan, menampilkan sebagian wajah Jenovan yang menyembul di balik pintu. Ah sial, kenapa Jenovan terlihat menggemaskan huh?

"Kamu sibuk nggak?"

Athena menggeleng, "kenapa?"

Jenovan mengangkat satu tangannya yang menggenggam sebuah buku tebal dengan banyak angka di dalamnya. Buku Matematika.

Athena mengangkat kedua keningnya, tidak mengerti.

"Ajarin dong. Aku ketinggalan pelajaran nih gara-gara sering dispen," lelaki itu menyengir masam hingga kedua matanya menghilang.

SIRENTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang