03

4.7K 669 98
                                    

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

•••••

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.





Happy Reading!!!



"Ingat ya Athena. Pokoknya kalau ada orang yang ngetok pintu jangan dibuka, siapapun itu. Mau dia ngaku-ngaku temanku, atau keluargaku, pokoknya jangan dibuka."

Jenovan yang sedang bersiap untuk pergi ke sekolahnya itu tampak sangat sibuk berjalan ke sana kemari.

Semalam, Athena tidur di kamar lantai dua. Kamar itu kamar khusus tamu. Karena rumah Jenovan memiliki empat kamar termasuk miliknya dan juga milik ibunya dulu.

Awalnya Athena tidak banyak bicara. Gadis itu kebanyakan menurut dan hanya memandangi seisi rumah dengan tatapan kagum ataupun penasaran.

Tapi lama-kelamaan sifat asli gadis itu mulai keluar. Athena lumayan banyak bicara, selalu bertanya tentang banyak hal. Dan perntanyaannya selalu sambung-menyambung. Membuat Jenovan lelah sendiri.

Jenovan sampai kesiangan hari ini karena tadi malam mereka berdua tidur larut malam. Jenovan sibuk memberi tahu Athena apa saja yang tidak boleh dan boleh disentuh oleh gadis itu di rumahnya.

Dan bagaimana cara menggunakan ini dan itu. Dia juga baru menjelaskan sebagian, belum semuanya. Ini lebih sulit daripada mengajari anak TK.

Lelaki itu pergi ke dapur untuk mengambil sarapannya. Karena hari ini bibi belum bekerja, Jenovan terpaksa mengisi perutnya dengan sepotong roti.

Athena dengan segala rasa penasarannya itu mengekori Jenovan, mendengarkan baik-baik apa yang diperintahkan lelaki itu sambil memperhatikan setiap gerakan Jenovan.

"Itu apa Jenovan?" tanya Athena sembari melihat ke arah roti yang Jenovan makan.

"Ini namanya roti, kenapa? Mau?"

SIRENTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang