31

2.9K 493 71
                                    

Halo gais! Gimana kabarnya? Semoga sehat selalu ya^^

Anyway nanti aku mau ngasih sesuatu ke kalian di note paling akhir. Jadi jangan langsung diskip ya^^

 Jadi jangan langsung diskip ya^^

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.





Jangan lupa play multimedia di atas sebagai backsound ya ^^

Happy Reading!!!

Malam ini langit terlihat tidak seperti malam-malam sebelumnya. Jika akhir-akhir ini sering turun hujan karena cuaca yang tak menentu, namun Jenovan bisa melihat banyak bintang yang bertaburan, menghiasi langit malam yang membentang luas. Warna hitam langit yang begitu pekat membuat bintang-bintang tersebut menjadi kontras, tampak indah meski dilihat dari jarak jauh sekalipun.

Jenovan kini tengah menyandarkan bahu kanannya pada sisi pintu belakang rumah, dengan kedua tangan bersedekap di depan dada. Senyuman manis ciri khas lelaki itu mengembang, sedikitpun belum pudar seolah ia menjadi orang yang paling bahagia di dunia ini.

Terdengar helaan samar dari bibir tipisnya. Kedua manik legam lelaki itu memusatkan atensinya pada gadis yang tengan berjongkok di sisi kolam ikan.

Lelaki itu semakin tersenyum beriringan dengan kedua matanya yang menghilang ketika mendengar ocehan kecil Athena yang berbicara kepada ikan-ikannya. Garis mata lelaki itu terlihat indah, bahkan bulan sabit di atas sana seolah memandang Jenovan iri.

Menurunkan kedua tangannya yang tengah bersedekap, Jenovan berjalan menuju ke arah Athena. Lalu ikut berjongkok di sebelahnya.

Athena yang tampak terkejut karena sosok Jenovan tiba-tiba sudah berada di sebelahnya lantas menoleh. Ia tampak mengatup bibir, agak malu karena tertangkap basah berbicara dengan ikan-ikan di depannya.

"Mending ajak aku ngobrol daripada ngomong sama ikan. Mereka nggak bakal ngerti kamu ngomong apa Na."

Athena menyengir sembari menggaruk kepala dengan jari telunjuknya. Kemudian gadis itu meraih sebuah botol berisikan makanan ikan yang terletak di sebelah kakinya. "Tadi udah aku kasih makan. Tapi kayaknya kurang, jadi aku kasih lagi. "

Jenovan mengangguk. Agak merasa bersalah sebenarnya. Karena selama Jenovan sakit, ia tidak sempat memberi makan ikan-ikannya. Wajar saja jika makanan ikan yang berada di genggaman Athena sampai tersisa sedikit.

"Jenovan, itu pintu di depan kuncinya kamu taruh di mana?" tanya Athena.

Gadis itu berniat membersihkan halaman depan rumah Jenovan karena sampai sekarang bi Tuti masih belum pulang. Tapi pintunya malah terkunci, dan Athena tidak menemukan kuncinya di mana-mana.

SIRENTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang