09

3.1K 544 22
                                    

•••••

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.





Happy Reading!!!

"WELLCOME TO ... MISS UNIVERSE TWO THOUSAND AND TWENTY ONE! THANIA, INNNDONEZIAH!"

Jenovan yang baru saja pulang dari sekolahnya itu melongo dengan rahang hampir terjatuh sempurna ketika baru saja menginjakkan kakinya di ruang tengah.

Dia melihat Athena berdiri menggunakan mahkota yang Jenovan yakini benda itu adalah milik adik sepupunya, Alya.

Yang membuat mental Jenovan seketika menguap adalah saat dia melihat kain sprei berwarna merah terikat di leher Athena menjuntai panjang hingga menyapu lantai.

Dan yang barusan berteriak lantang bak seorang pembawa acara pofesional adalah Alya. Gadis itu menggenggam sisir di tangan kanannya, menjadikan benda itu sebagai mic.

"Apa-apaan ini?"

"Hehehehe."

Athena dengan cengiran tidak berdosanya itu malah berpose, berkacak pinggang sesuai instruksi dari Alya. Jangan lupakan kipas di sudut ruangan yang sengaja disetel mode paling deras, membuat helaian rambut gadis itu terbang seperti di iklan shampo. Sesekali ia melambai dan memberikan flying kiss.

"Menor banget astaga."

Jenovan mendekat ke arah Athena dengan kerutan di dahinya, memandang gadis itu dengan wajah tercengang. Kemudian Jenovan mengulurkan tangannya, menyapu lipstik di atas bibir Athena menggunakan ibu jarinya.

Jenovan menggeleng-gelengkan kepalanya saat riasan dempul itu berpindah ke tangannya. Menggulirkan kedua bola mata, Jenovan menatap tajam adik sepupunya yang masih berlagak seperti seorang pembawa acara.

"Alya ...." geramnya tertahan.

"Thania cantik kan Kak? Jadi tuh ini temanya ratu vampir yang menunggu kedatangan mate-nya."

"Apasih?" Jenovan menatap Alya bingung, menganggap adik sepupunya itu sudah tidak waras.

Mungkin saking gabutnya berada di rumah, gadis itu selalu menjadikan Athena bahan percobaannya. Dan kemarin dia dimarahi lagi oleh Jenovan karena ketahuan mengajak Athena kabur dari rumah.

Bukannya apa, pasalnya Jenovan takut jika Athena berbuat yang aneh-aneh dan berakhir dicurigai oleh warga sekitar. Mungkin karena Jenovan tahu siapa Athena yang sebenarnya, jadi lelaki itu selalu merasa was-was dan pikirnya, ia harus selalu menyembunyikan Athena agar tidak terlihat oleh orang lain.

"Tuh kan. Lo tuh covernya doang pinter. Aslinya mah sama kek gue, bego," Alya mendecak kesal.

"Coba Kak Jen ulangin dulu masuknya. Agak kerenan dikit. Nanti Athena jalannya kayak yang udah gue ajarin ya?"

"Siap Bos!" Athena menaruh tangannya di atas pelipis, menghormat ke arah Alya.

Mampus sudah, sepertinya Alya sudah meracuni otak Athena, pikir Jenovan.

SIRENTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang