28

2.5K 451 41
                                    

Jangan lupa vote dan komennya sayang-sayangku🥰

Kalau komennya rame, auto sering update kayak gini deh wkwk.

•••••

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.





Happy Reading!!!

Seorang gadis tengah menyandarkan punggungnya pada dinding bath up, menangis tanpa henti dengan perasaan yang begitu kalut.

Sekar mengunci diri di dalam kamar mandi, duduk di dalam bath up tanpa air sembari memeluk kedua lututnya. Beberapa kali gadis itu membenturkan belakang kepalanya ke dinding, merutuki kebodohannya sendiri.

Sekar terlihat begitu menyesal dan merasa bersalah dengan apa yang sudah ia lakukan malam itu. Dia memang sengaja menaruh Renjana di zona bahaya agar ia bisa membalaskan dendamnya terhadap Athena.

Sekar memang punya rencananya sendiri, meski harus menentang sang ibu. Sekar benci ketika ia harus lahir di keluarga Naiad. Sekar benci mengakui bahwa dia adalah siren yang memiliki darah campuran dari manusia. Dia benci ketika mendapati fakta bahwa ia adalah pembunuh keturunan terakhir Xanthehus yang sudah diramalkan.

"Gue bukan pembunuh ...." Gumaman lirih itu terus saja keluar dari dalam mulutnya dengan suara bergetar.

"Maaf, Renjana. Maafin gue." Sekar masih membenturkan kepalanya ke dinding. Yang awalnya terasa sakit, namun sekarang sudah mati rasa. Gadis merasa sangat frustasi.

Sampai sekarang Sekar tidak tahu apakah Renjana masih hidup atau tidak. Meski Sekar memang tak mengenai nadi Renjana ketika menyayat lehernya, namun ia masih ingat betul kondisi Renjana sedang berada di ambang kematian. Dan karena ketakutannya lebih besar saat itu, hingga Sekar memutuskan untuk pergi begitu saja.

"Goblok, gue emang goblok," suara Sekar sesenggukkan.

Tiba-tiba saja gadis itu terlonjak kaget ketika seorang pria mendobrak pintu, masuk ke dalam kamar mandi.

BRAK!

"Odieus?!"

Odieus dengan langkah berdentum mendekat, menatap tajam adik perempuannya. Tanpa sepatah kata, ia menjambak rambut Sekar, menariknya begitu kasar sehingga gadis itu terseret keluar dari dalam kamar mandi.

"Akh!"

Sekar yang tidak tahu apa-apa memekik keras ketika rambutnya serasa ingin lepas dari kepalanya. "Odieus?! Kau gila?!"

"KAU YANG GILA! KAU MEMANG TIDAK INGIN HIDUP HAH?!" teriak Odieus tepat di depan wajah Sekar. Sekali lagi, ia menjambak Sekar.

"Akh! Apa masalahmu?!" Sekar menangis seraya berusaha melepaskan tangan besar lelaki yang tengah menjambaknya. Mengamuk seperti orang yang sedang kesetanan.

SIRENTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang