24

2.7K 443 69
                                    

Halo gaisss. Gimana kabar kalian? Semoga sehat selalu ya! Jangan lupa istirahat yang cukup dan banyak minum air putih. I laf yuuu😘

 I laf yuuu😘

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.





Happy Reading!!!

Seorang lelaki bertubuh tegap berdiri di depan pintu dengan raut wajah tegang, menunggu sang pemilik rumah untuk keluar. Sekali lagi, lelaki itu mengetuk daun pintu di depannya dengan sedikit tidak sabaran. Kedua tangannya gemetar saking gugupnya.

Jenovan merutuki dirinya sendiri, menyesal karena hanya berdiam diri saat Athena pergi keluar stadion siang tadi. Jenovan tahu perasaan gadis itu sedang hancur, tapi dia juga merasa kecewa karena Athena tidak ingin memercayainya dan meninggalkannya begitu saja.

Pak Joni mengajak seluruh anggota tim basket untuk makan siang di sebuah rumah makan atas keberhasilan mereka di babak pertama. Namun Jenovan menolaknya. Lelaki itu langsung bergegas pulang ke rumah, bahkan ia tidak memedulikan Sekar yang sempat membujuknya untuk menerima ajakan itu. Karena anggota cheerleader juga diundang oleh pak Joni.

Sesampainya di rumah, Jenovan langsung masuk sembari menyerukan nama Athena berulang kali, berharap sosok gadis itu muncul. Meski tak ada sahutan, Jenovan terus mencari. Tempat pertama adalah kamar Athena, namun nihil, gadis itu tidak ada di tempatnya. Hampir dua jam Jenovan mencari Athena di dalam rumah, sampai lelaki itu pergi ke luar pun Ia masih belum menemukan Athena.

Jenovan yakin Athena tidak mungkin pergi jauh apalagi ke laut karena gadis itu tidak tahu jalan. Alhasil Jenovan mencari gadis itu di sekolah yang memakan waktu hingga senja. Dia semakin gugup karena tidak menemukan Athena di sana.

Sekarang adalah tempat terakhir yang kemungkinan besar didatangi oleh Athena, mengingat gadis itu hanya memiliki satu teman akrab. Jenovan memutuskan untuk pergi ke rumah Jihan setelah menanyakan beberapa temannya untuk mendapatkan alamat Jihan. Dan akhirnya lelaki itu mendapatkan alamat Jihan dari Mahendra.

Jenovan menegapkan tubuhnya saat pintu terbuka. Jihan keluar dengan wajah mengantuk, sepertinya gadis itu baru saja terbangun dari tidurnya. Menatap Jenovan dengan mata sedikit memicing, merasa bingung.

"Jenovan?"

Jihan terlihat begitu bingung dengak kedatangan Jenovan yang tiba-tiba.

"Ada apa malam-malam ke rumah gue?"

"Eee, lo ada ngeliat Thania ga sepulang dari stadion tadi?"

Jantung Jenovan berdebar menunggu jawaban dari Jihan dengan hati separuh berharap. Namun harapannya otomatis runtuh saat gadis itu mengerutkan dahinya.

SIRENTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang